Budidaya Tanaman Sayuran
Tanaman sayuran adalah bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk asupan konsumsi. Oleh sebab itu persediaan sayuran perlu diperhatikan agar tidak mengalami kekurangan asupan sayur yang kaya akan gizi dan vitamin. Kebutuhan pangan tersebutlah yang membuat budidaya sayuran memiliki peluang bisnis yang besar.
Berikut ini pembahasan tentang budidaya sayuran, mulai dari penanaman hingga pemupukan yang dapat di pelajari.
Budidaya Sayur Bayam
Tanaman sawi cenderung lebih bagus dalam hal pertumbuhan jika ditanam pada daerah dengan iklim yang cukup dingin. Kisaran suhunya adalah 21 °C saat siang dan 15 °C saat malam. Akan tetapi, ada juga beberapa jenis sawi yang bisa tumbuh dengan baik pada suhu yang cukup panas seperti 32 °C.
Sementara itu, untuk curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan sawi sekitar 1000-1500 mm per tahunnya. Daerah yang umumnya memiliki curah hujan dalam ukuran tersebut adalah daerah dataran tinggi. Namun, meski curah hujan yang dibutuhkan cukup tinggi, tanaman sawi kurang bisa beradaptasi dengan air yang menggenang.
Dengan kisaran curah hujan yang telah disebutkan juga, kelembaban udara yang pas untuk budidaya tanaman sawi sekitar 90%.

Hal yang paling pertama, Anda harus haluskan tanah, lalu membuat bedengan. Lebar bedengan bisa satu meter dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan panjangnya bisa mengikuti keadaan dari lahan tersebut.
Untuk jarak antar bedengan, alangkah baiknya memiliki jarak 30 cm. Usahakan lahan tersebut harus mendapatkan cahaya-cahaya yang penuh.
Tanaman bayam sangat sensitif terhadap keasaman tanah. Apabila keasaman dari tanah rendah pH kurang dari 6, sebaiknya ini harus menetralkan dengan kapur atau dolomit sejumlah 2-3 ton untuk satu hektar.
Jika pH sudah lebih dari tujuh, anda dapat menetralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk yang organik atau pupuk yang berkualitas dengan 10 ton untuk satu hektar dan diamkan hingga 2 atau 3 hari.
Bibit bayam dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu biji atau stek. Berikut ini adalah penjelasan tentang keduanya:
Bibit bayam dari biji: Bibit bayam dari biji dapat diperoleh dengan menanam biji bayam langsung di tanah atau dengan menanam biji bayam terlebih dahulu di dalam pot atau polybag, kemudian dipindahkan ke tanah setelah bibit bayam sudah cukup besar. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk bibit bayam tumbuh dari biji adalah sekitar 2-3 minggu. Bijinya dapat diperoleh dari toko pertanian atau pasar swalayan.
Bibit bayam dari stek: Bibit bayam dari stek dapat diperoleh dengan memotong bagian atas tanaman bayam dewasa dan menanamnya kembali ke tanah. Stek ini harus dipilih dari tanaman bayam yang sehat dan memiliki daun yang lebat. Waktu yang dibutuhkan untuk stek bayam tumbuh menjadi tanaman dewasa adalah sekitar 4-5 minggu
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk biji, harganya lebih murah dan mudah didapat, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh dan memerlukan perawatan yang lebih intensif. Sedangkan stek dapat tumbuh lebih cepat dan tidak memerlukan perawatan yang rumit, tetapi biayanya lebih mahal dan stek hanya dapat diperoleh dari tanaman bayam dewasa yang sehat.
Pilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan Anda untuk mendapatkan bibit bayam yang sehat dan berkualitas.
- Bibit dari bayam memiliki ukuran yang kecil, dalam hal budidaya bayam penebaran bibit bisa dilakukan dengan saringan atau tangan. Usahakan bibit yang ditebarkan tepat pada tempatnya atau tidak ke mana-mana. Kepadatan tebar bibit, yaitu 0,5 hingga 1 gram/meter persegi. Agar penebaran bibit bayam bisa merata, anda dapat menambahkan kompos atau tanah, kemudian ditebarkan di atas bedengan.
Dalam menanam sayur bayam, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pertama, Anda harus mencangkul lahan penanaman sayur.
- Anda harus mencangkul tanah kembali agar tanahnya gembur sehingga sayur cepat tumbuh. Jika tanah Anda sudah pernah ditanami sayuran muda sebelumnya (masih baru), Anda tidak perlu mencangkulnya dua kali. Dengan menggemburi tanah bekas sayuran tersebut, Anda sudah dapat menanam sayur kembali
- Selanjutnya, lubangi tanah dengan bentuk yang memanjang dan buat sela-sela atau space seperti aliran air. Artinya, lahan untuk menanam sayur tidak sepenuhnya ditanami sayuran.
- Berikutnya, masukkan kompos sebelum menaburkan bibit, lalu taburkan bibitnya, dan tutup menggunakan kompos kembali.
- Menutup bibit sayur menggunakan kompos bertujuan agar sayur tidak kesulitan tumbuh ke atas saat sudah waktunya tumbuh.
- Kompos juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan sangat baik untuk pertumbuhan bayam.
Berikut adalah beberapa tips perawatan sayur bayam yang bisa Anda terapkan untuk mendapatkan hasil panen yang baik:
Penyiraman: Pastikan tanah selalu lembab dengan melakukan penyiraman secara teratur. Air yang cukup dan teratur dapat membuat bayam tumbuh dengan subur dan tidak mudah layu.
Pemupukan: Lakukan pemupukan secara rutin dengan pupuk organik atau pupuk kandang untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman bayam.
Penjarangan: Jika tanaman bayam terlalu rapat atau padat, lakukan penjarangan dengan cara memetik beberapa tanaman bayam untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman bayam yang lain untuk tumbuh dengan baik
- Pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada bagian-bagian tanaman yang menguning atau membusuk untuk mencegah penyebaran penyakit pada tanaman bayam.
Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara membersihkan daun yang terinfeksi, memberikan sirkulasi udara yang cukup, dan mengaplikasikan pestisida organik jika diperlukan.
Menjaga kelembaban: Tanaman bayam juga membutuhkan kelembaban yang cukup. Jadi pastikan tanaman bayam tidak kekeringan dengan melakukan penyiraman secara teratur.
Sayuran bayam dapat terkena beberapa hama dan penyakit. Berikut ini adalah beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman bayam:
Hama
-
Ulat daun menjadi hama yang paling sering muncul pada tanaman bayam. Hama ini akan memakan daun hingga meninggalkan bekas gigitan berlubang-lubang.
Untuk mengatasi hama ini, petani hanya perlu menggoyangkan tanaman bayam atau melakukan penyemprotan air hingga hama ulat daun berjatuhan. Tidak disarankan untuk menggunakan pestisida, karena dapat berdampak buruk untuk kesehatan.
-
Siput: Meskipun jarang menyerang bayam, namun beberapa kasus budidaya bayam terserang hama ini. Siput menyerang daun dengan memakan daun hingga mengakibatkan bayam tidak sehat dan kualitas menurun.
Pengendalian bisa dilakukan dengan melakukan penyiraman secara rutin (pada saat fajar dan menjelang pertengahan hari). Jika belum berhasil, anda bisa gunakan pallet besi fosfat sebagai jebakan untuk membunuh hama.
Kutu daun: dalam skala kecil, hama kutu daun tidak terlihat meninggalkan efek yang signifikan. Kutu daun menyerap cairan pada daun hingga membuat daun tidak sehat. Jika sudah parah, daun yang terserang akan melengkung dan berpilin. Bahan menyebabkan rontok daun dan pertumbuhan bayam terhambat. Hama ini dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan air secara rutin atau dengan penyemprotan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.
-
Lalat: menyebabkan daun bayam rusak, berlubang, hingga layu. Hama lalat cukup sulit dikendalikan karena tidak cukup dengan menggoyangkan tanaman saja seperti ulat daun, memang dengan menggoyangkannya lalat akan pergi, tetapi lalat dapat dengan cepat kembali sehingga metode ini tergolong tidak efektif.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan metode tradisional yaitu dengan menggantungkan plastik berisi air di sekitar tanaman. Tidak dianjurkan menggunakan pestisida karena berbahaya bagi kesehatan.
Karat daun: Penyakit ini disebabkan oleh jamur dan ditandai dengan munculnya bercak-bercak berwarna oranye pada daun. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan daun bayam menjadi kering dan mati.
Penyakit
Noda daun:
Penyakit noda daun menimbulkan gejala adanya noda-noda berwarna coklat pada sebagian daun. Jika tidak dilakukan perawatan, noda akan meluas hingga merusak dan menghancurkan daun.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan cara memetik daun yang terinfeksi penyakit, lalu musnahkan dengan dibakar. Sedangkan pencegahan bisa dilakukan dengan melakukan penyemprotan Dithane dengan takaran 1,5 hingga 2 gram/l air.
Jamur Downy Mildew:
Serangan Jamur Downy Mildew pada tanaman bayam ditandi dengan munculnya daun bagian atas menguning sedangkan pada bagian bawah daun berwarna hijau keunguan. Jika tidak dilakukan perawatan maka daun bayam akan berubah warna menjadi coklat. Serangan jamur ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang basah atau cuaca terlalu dingin.
Cara pengendalian bisa dilakukan dengan pemetikan daun bayam yang terserang. Jika serangan meluas, maka bisa dilakukan penyemprotan Dithane dengan takaran 1,5 hingga 2 gram/l air di seluruh bagian bayam
Kekurangan Mangan (Mn)
Pada saat musim kemarau atau cuaca sangat panas, biasanya menyebabkan bintik-bintik kuning pada tulang daun bayam. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman bayam tidak sehat dan kekurangan zat Mn. Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan bayam menjadi lambat karena tepi-tepi daun akan mengering.
Penyakit ini dapat dikendalikan dengan memberikan zat kapur pada tanah sekitar tanaman bayam. Sedangkan untuk penyembuhan dapay dilakukan dengan menggunakan multitonik mengandung zat mangan yang diberikan ke dalam tanah.
Spinach Blight
Penyakit Spinach Blight ditandai dengan munculnya permukaan daun yang menguning serta daun yang menyempit dan menggulung. Penyakit Spinach Blight disebabkan karena virus Mozaik Cucumber.
Jika bayam terinfeksi penyakit ini, sebaiknya cabut dan hancurkan tanaman untuk menghindari penyebaran. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan pembersihan gulma disekitar tanaman bayam dengan rutin.
Pemupukan yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sayuran bayam. Berikut ini adalah tips untuk melakukan pemupukan yang baik pada sayuran bayam:
Pemupukan awal: Pada saat menanam bibit bayam, campurkan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya ke dalam tanah. Ini akan memberikan nutrisi awal yang diperlukan oleh bibit untuk tumbuh dengan baik.
Pemupukan lanjutan: Setelah bibit bayam tumbuh menjadi tanaman dewasa, lakukan pemupukan setiap 2 minggu sekali dengan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk yang disarankan untuk sayuran bayam adalah pupuk yang mengandung nitrogen lebih tinggi, seperti urea atau ammonium nitrat. Pupuk tersebut akan membantu bayam tumbuh dengan cepat dan memberikan daun yang hijau dan sehat.
- Pemupukan daun: Pada saat tanaman bayam mulai tumbuh daun, lakukan pemupukan daun dengan campuran pupuk organik yang diencerkan. Campuran tersebut dapat disemprotkan langsung pada daun bayam dan akan memberikan nutrisi langsung pada daun.
Pemupukan terakhir: Sebelum memasuki masa panen, lakukan pemupukan terakhir dengan pupuk organik untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman bayam.
Lakukan panen secara teratur dan jangan biarkan tanaman bayam terlalu lama di tanah karena dapat membuat tanaman bayam kehilangan kualitas dan rasa yang baik.
Sayuran bayam dapat dipanen setelah mencapai ukuran yang cukup besar dan daunnya sudah cukup lebar. Berikut ini adalah cara melakukan pemanenan sayur bayam:
Pilih waktu panen yang tepat: Sayuran bayam dapat dipanen setelah mencapai umur 30-45 hari setelah penanaman. Pilih waktu panen di pagi hari atau sore hari ketika cuaca sedang sejuk untuk menghindari layu pada daun bayam.
Siapkan peralatan: Siapkan gunting tajam atau pisau untuk memotong tangkai daun bayam.
- Potong bagian atas tanaman: Potong bagian atas tanaman bayam dengan gunting atau pisau. Jangan memotong terlalu dalam, cukup potong pada bagian yang sudah cukup besar.
Potong tangkai daun: Potong tangkai daun bayam dengan gunting atau pisau dari pangkal tanaman.
Bersihkan daun: Setelah dipanen, bersihkan daun bayam dengan cara mencucinya dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran atau debu yang menempel.
Budidaya Kangkung
Kangkung adalah jenis tanaman yang muda untuk dibudidayakan. Bahkan di pinggiran sawah berair pun, kangkung dapat tumbuh dengan baik dan subur. Namun alangkah lebih baik saat sayur kita budidayakan dengan baik.
Berikut adalah teknik budidaya kangkung:

Sama seperti bayam, tanah untuk menanam kangkung juga adalah tanah yang subur. Kangkung bisa saja tumbuh di berbagai jenis tanah lainnya, namun sebaiknya kangkung ditanam di tanah yang memiliki kandungan humus yang tinggi dan dapat menahan air dengan baik. Jika ingin menanam kangkung di lahan yang tidak sesuai, misalnya kering, Anda dapat menggunakan metode hidroponik atau menanam kangkung dalam wadah (pot) dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk organik. Hal ini dapat memastikan kangkung tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang baik.
Beberapa jenis tanah yang cocok untuk menanam kangkung antara lain:
-
Tanah liat: Tanah liat cocok untuk menanam kangkung karena mempunyai sifat yang dapat menahan air dengan baik, sehingga tanaman kangkung tidak mudah kekeringan.
2. Tanah pasir: Tanah pasir juga cocok untuk menanam kangkung karena mempunyai sifat yang cukup gembur dan mudah dilewati oleh air, sehingga memudahkan air dan nutrisi masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar kangkung.
3. Tanah berhumus: Tanah berhumus cocok untuk menanam kangkung karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung. Tanah berhumus juga mempunyai sifat yang mudah menyerap air dan nutrisi, sehingga tanaman kangkung dapat tumbuh dengan subur.
Pastikan juga tanah yang digunakan memiliki pH yang sesuai dengan kebutuhan kangkung, yaitu antara 6 hingga 7,5. Selain itu, pastikan juga tanah tidak tergenang air atau terlalu padat sehingga akar kangkung dapat tumbuh dengan baik. Jika diperlukan, Anda dapat menambahkan pupuk organik atau pupuk kandang untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman kangkung.
Berikut adalah langkah-langkah pembibitan untuk sayur kangkung:
- Siapkan biji kangkung segar yang telah dipetik dari tanaman kangkung yang sehat dan produktif.
- Siapkan pot atau wadah kecil yang sudah diberi lubang di bagian bawahnya untuk drainase air.
- Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk organik yang kaya nutrisi.
- Tanam biji kangkung ke dalam pot, sekitar 2-3 biji per pot.
- Siram pot dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.
- Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama minimal 6 jam per hari.
- Setelah bibit tumbuh sekitar 2-3 cm, pindahkan ke tanah yang lebih besar atau ke lokasi tanam yang telah disiapkan dengan jarak tanam sekitar 20-30 cm.
- Terus siram bibit kangkung secara teratur dan berikan pupuk tambahan sesuai kebutuhan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Anda dapat menghasilkan bibit sayur kangkung yang sehat dan produktif. Pastikan untuk memperhatikan kelembaban dan nutrisi tanah secara teratur untuk menjaga pertumbuhan yang optimal.
Apabila lahan Anda luas, Anda dapat mengolah tanah dengan traktor agar lebih cepat. Namun jika lahan Anda masih dapat diolah dengan manual, Anda dapat mencangkulnya. Agar dapat ditanami sayur, tanah harus dicangkul minimal 2 kali.
Namun, jika tanahnya gembur, Anda hanya perlu mencangkulnya sekali dan menggemburkannya agar sayur tumbuh dengan lebih baik. Setelah tanah tersebut gembur, masukkan kompos, taburkan bibit, lalu ditutup pakai kompos.
Setelah 4 hari penanaman, lakukan penyiraman tanaman 1 kali sehari menggunakan semprotan khusus agar sayur tumbuh dengan baik (musim kemarau). Untuk menyiram, lebih baik gunakan semprotan untuk penyiraman daripada menggunakan gayung, agar bibit yang baru tumbuh tidak tercabut dari tanah.
Untuk mencegah penyakit pada kangkung, sebaiknya tanaman kangkung dirawat secara teratur dengan memberikan nutrisi yang cukup, menghindari kondisi lingkungan yang terlalu lembap, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan tumbuh, dan menggunakan pestisida nabati atau kimia jika diperlukan. Jika terjadi infeksi penyakit, segera ambil tindakan dengan membuang bagian tanaman yang terinfeksi dan mengobati dengan pestisida yang tepat.
Berikut adalah beberapa hama dan penyakit pada kangkung:
Hama
Bekicot: Hewan ini menggerogoti bagian batang dan daun kangkung sehingga menyebabkan batang dan daun kangkung menjadi busuk. Pengendian hama ini dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh di tanaman kangkung dan membuang semua bekicot yang berada di tanaman dan melakukan sanitasi lahan secara teratur.
Kutu dan daun: Hama ini menyerang bagian daun kangkung dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil serta daun melengkung. Kutu daun menginfeksi dengan cara menghisap cairan pada daun kangkung.Cara pengendaliannya dengan melakukan sanitasi lahan secara teratur dan menyemprotkan insketisida pada tanaman yang terserang kutu daun.
Ulat grayak: Ulat ini menggigiti bagian tengah daun sehingga membuat daun menjadi berlubang-lubang. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara manual yaitu dengan mengambil ulat yang menggerogoti tanaman atau dengan menyemprotkan insketisida pada tanaman yang terserang hama.Pada saat membasmi hama,sebaiknya lahan dibiarkan kering dulu 4-5 hari lalu kemudian diberi air lagi.
Ulat keket: Hama ini menyebabkan daun menguning dan berlubang. Cara mengendalikannya adalah dengan menjaga sanitasi lahan,membuat jarak tanam atau pergiliran tanaman serta dengan melakukan pengendalian dengan pestisida nabati berupa daun sirih,mimba dan gadung.
Penyakit
- Karat putih
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ipomoea pandurata yang akan menyebabkan munculnya bercak putih pada daun lalu daun akan menjadi rusak. Cara mengendalikan hama ini adalah dengan melakukan sanitasi secara teratur serta penyiraman rutin.
- Bercak daun
Cercospora bataciola dan Fusarium sp.adalah jamur penyebab penyakit ini. Ketika daun terserang penyakit ini maka akan muncul bercak kecoklatan hingga kehitaman pada bagian daun yang terserang dan lama kelamaan daun akan menjadi rusak.Cara pengendalian hama ini adalah dengan membuang tanaman yang terserang agar tidak menulari tanaman lainnya dan melakukan penyemprotan dithane M-45 pada tanaman yang terserang.
Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemupukan sayur kangkung:
- Pilih pupuk yang tepat: Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk hijau sangat baik digunakan untuk sayur kangkung. Pupuk ini dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah dan memperbaiki struktur tanah. Jika ingin menggunakan pupuk kimia, pilih pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang.
- Menentukan waktu pemupukan: Pemupukan harus dilakukan saat tanaman sedang aktif tumbuh. Pemupukan awal dapat dilakukan pada saat tanaman mencapai usia sekitar 2-3 minggu. Kemudian, lakukan pemupukan rutin setiap 2-3 minggu sekali.
- Menentukan dosis pupuk: Jangan terlalu banyak memberikan pupuk karena dapat merusak tanaman. Sebaiknya ikuti petunjuk dosis pada kemasan pupuk yang Anda gunakan. Secara umum, dosis yang direkomendasikan adalah sekitar 2-3 sendok makan pupuk per meter persegi.
- Menyebar pupuk dengan merata: Pupuk harus disebarkan secara merata pada seluruh permukaan tanah, jangan sampai menumpuk di satu tempat.
- Jangan lupa untuk menyiram tanaman: Setelah melakukan pemupukan, sebaiknya airi tanaman dengan cukup air untuk membantu menyebar nutrisi ke akar dan mencegah kerusakan akibat overdosis pupuk. Dengan melakukan pemupukan yang tepat, Anda dapat memastikan sayur kangkung tumbuh sehat dan produktif.
Sayur kangkung dapat dipanen ketika sudah mencapai usia panen, yaitu sekitar 20-30 hari setelah ditanam. Namun, bisa juga dipanen lebih awal atau lebih lambat tergantung dari preferensi pribadi.
Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemanenan sayur kangkung:
Pilih waktu yang tepat: Sayur kangkung sebaiknya dipanen saat cuaca cerah dan kering. Jangan panen pada saat cuaca hujan atau setelah hujan karena daun kangkung akan menjadi basah dan mudah busuk.
Potong daun di atas permukaan tanah: Potong daun kangkung sekitar 2-3 cm di atas permukaan tanah menggunakan gunting yang bersih dan tajam. Jangan mencabut seluruh tanaman karena akar kangkung masih bisa tumbuh kembali.
Hindari memetik tanaman: Hindari memetik tanaman karena hal ini dapat merusak jaringan tanaman dan mengganggu pertumbuhan kangkung.
Simpan dengan baik: Setelah dipanen, sayur kangkung sebaiknya segera dicuci dengan air bersih dan disimpan dalam wadah tertutup atau kantong plastik yang diikat rapat agar tetap segar.
Budidaya Sayur Manis
Tanaman sawi cenderung lebih bagus dalam hal pertumbuhan jika ditanam pada daerah dengan iklim yang cukup dingin. Kisaran suhunya adalah 21 °C saat siang dan 15 °C saat malam. Akan tetapi, ada juga beberapa jenis sawi yang bisa tumbuh dengan baik pada suhu yang cukup panas seperti 32 °C.
Sementara itu, untuk curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan sawi sekitar 1000-1500 mm per tahunnya. Daerah yang umumnya memiliki curah hujan dalam ukuran tersebut adalah daerah dataran tinggi. Namun, meski curah hujan yang dibutuhkan cukup tinggi, tanaman sawi kurang bisa beradaptasi dengan air yang menggenang.
Dengan kisaran curah hujan yang telah disebutkan juga, kelembaban udara yang pas untuk budidaya tanaman sawi sekitar 90%.

Sayur manis dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah, namun tanah yang paling cocok untuk tanaman sayur manis adalah tanah yang kaya akan nutrisi, memiliki drainase yang baik, serta pH tanah yang ideal.
Berikut adalah beberapa jenis tanah yang cocok untuk menanam sayur manis:
-
Tanah liat: Tanah liat memiliki kemampuan penyimpanan air yang baik dan kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga cocok untuk menanam sayur manis. Namun, tanah liat cenderung menjadi padat dan kurang drainase, sehingga perlu dicampur dengan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan drainase.
-
Tanah berpasir: Tanah berpasir memiliki drainase yang baik dan mudah dikelola, sehingga cocok untuk menanam sayur manis. Namun, tanah berpasir cenderung memiliki kandungan nutrisi yang rendah, sehingga perlu diberi pupuk secara teratur.
4. Tanah pasir berlempung: Tanah pasir berlempung adalah tanah yang campuran antara tanah pasir dan tanah liat. Tanah ini memiliki drainase yang baik dan kandungan nutrisi yang cukup, sehingga cocok untuk menanam sayur manis.
Selain itu, pH tanah yang ideal untuk menanam sayur manis adalah antara 6 hingga 7, sehingga perlu dilakukan pengukuran pH tanah secara teratur. Jika pH tanah terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka perlu dilakukan penambahan bahan kimia atau bahan organik untuk menyeimbangkan pH tanah.
Berikut adalah cara pembibitan sayur manis:
- Siapkan biji sayur manis yang berkualitas.
- Siapkan wadah atau pot kecil yang sudah dilubangi bagian bawahnya untuk drainase air.
- Campurkan tanah dengan pupuk organik yang kaya nutrisi dan masukkan ke dalam pot hingga 2/3 bagian penuh.
- Tanam biji sayur manis di dalam pot dengan jarak antar biji sekitar 3-5 cm dan tutup dengan lapisan tipis tanah.
- Siram pot secara perlahan hingga tanah terlihat basah, namun tidak tergenang air.
- Letakkan pot di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung, namun tetap terkena cahaya yang cukup.
- Setelah bibit sayur manis tumbuh, pindahkan ke tempat yang lebih luas atau ke lahan pertanian yang telah disiapkan dengan jarak tanam sekitar 30-40 cm.
- Terus siram bibit sayur manis secara teratur dan berikan pupuk tambahan sesuai dengan kebutuhan.
Pada tahap ini, bibit sayur manis akan tumbuh subur dan siap untuk ditanam di lahan yang lebih luas. Pastikan untuk memperhatikan kelembaban tanah dan nutrisi yang cukup untuk menjaga pertumbuhan yang optimal. Setelah tanaman sayur manis tumbuh, lakukan perawatan yang baik seperti penyiraman, pemangkasan, dan pemberian pupuk secara teratur agar dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas.
Berikut adalah tips untuk menanam sayur manis:
- Cangkul tanah untuk tahap pertama.
- Cangkul tanah kembali agar tanahnya gembur sehingga sayur cepat tumbuh.
- Lubangi tanah dengan bentuk yang memanjang.
- Masukkan kompos, taburkan bibit, lalu tutup menggunakan kompos.
- Menutup sayur menggunakan kompos bertujuan agar sayur tidak kesulitan tumbuh ke atas saat akan tumbuh.
- Kompos juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan sangat baik untuk pertumbuhan sayur manis.

Berikut adalah beberapa tips perawatan sayur manis:
Siram secara teratur: Sayur manis membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau atau saat tanah terlihat kering. Namun, jangan terlalu banyak memberi air karena dapat menyebabkan akar membusuk.
Beri pupuk secara teratur: Sayur manis membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Berikan pupuk organik atau pupuk buatan setiap dua minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
Bersihkan gulma: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman secara teratur karena gulma dapat menyerap nutrisi dan air dari tanah, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan sayur manis.
Periksa serangga dan penyakit: Periksa tanaman secara teratur untuk mengetahui adanya serangga atau penyakit. Jika ada, segera ambil tindakan untuk mengendalikan serangga atau penyakit tersebut agar tidak menyebar ke tanaman lain.
Jaga kelembaban udara: Sayur manis membutuhkan kelembaban udara yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan tanaman terlindung dari angin kencang dan paparan sinar matahari langsung yang berlebihan.
Pangkas tanaman: Pangkas bagian tanaman yang rusak atau mati untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian tanaman yang sehat.
Dengan merawat sayur manis dengan baik, tanaman akan tumbuh sehat dan memberikan hasil panen yang baik. Pastikan untuk memberikan perhatian yang cukup pada tanaman dan melakukan perawatan secara teratur.
Sayur manis dapat terkena beberapa jenis hama dan penyakit.
Hama
- Ulat Tanah (Agrotis sp). Ulat Tanah ini biasa menyerang akar tanaman sawi sehingga tanaman menjadi layu menguning dan bahkan tanaman akan mati. Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat Tanah atau Agrotis sp ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terserang hama Ulat Tanah atau Agrotis sp ini adalah dengan penyemprotan insektisida dengan takaran dosis tertentu.
- Ulat grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera axigua). Ulat Grayak ini biasa menyerang daun tanaman sawi. Tanaman sawi yang terserang hama Ulat grayak ditandai dengan kondisi daun berlubang, menguning dan bagian daun tidak beraturan. Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat Grayak ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terserang hama Ulat Grayak ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Curacron 500 Ec, Buldok 25 EC dan Matador 25 Ec dengan takaran dosis tertentu.
- Ulat perusak daun (Plutella xylostella). Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. dari namanya sudah pasi kita tau hama ini menyerang daun sawi. ulat perusak daun sawi ini dapat mengakibatkan daun sawi berlubang-lubang, permukaan daun rusak dan bahkan kering. Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terserang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Proclaim 5 SG, Decis, Buldok 25 EC dan March 50 EC.
Penyakit
- Penyakit layu: Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menyebar melalui tanah dan menyebabkan daun dan batang sayur manis menjadi layu. Pada tahap awal, tanaman mungkin terlihat kerdil atau kaku, dan pada tahap selanjutnya daun dan batang bisa berubah warna menjadi coklat atau hitam. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memusnahkan tanaman yang terkena penyakit dan menerapkan rotasi tanaman untuk mencegah infeksi jamur.
- Busuk pangkal batang: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang batang dan menyebabkan busuk pangkal batang. Tanaman dapat terlihat layu dan berwarna kecoklatan, dan daun dapat jatuh dari tanaman.Cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini adalah dengan menanam sayur manis pada tanah yang bebas dari bakteri penyebab, menghindari kelembaban berlebih pada daerah pangkal batang dan menghindari kerusakan pada akar saat penanaman.
- Penyakit bulai: Penyakit ini disebabkan oleh cendawan dan menyerang pada daun dan batang sayur manis. Gejala awalnya terlihat pada daun, yaitu terdapat bercak berwarna hijau, kemudian bercak tersebut berubah menjadi kecoklatan dan melebar ke bagian batang. Cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, membuang daun yang terinfeksi dan menerapkan rotasi tanaman.
Pemupukan adalah salah satu faktor penting dalam merawat tanaman sayur manis agar tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemupukan sayur manis:
Gunakan pupuk organik: Pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos sangat baik untuk tanaman sayur manis. Pupuk organik mengandung nutrisi yang lengkap dan memperbaiki kualitas tanah. Pupuk organik juga membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan air dan udara dalam tanah.
Pupuk buatan: Pupuk buatan atau pupuk kimia bisa digunakan sebagai alternatif apabila bahan organik sulit didapatkan atau ketika tanaman membutuhkan nutrisi yang khusus. Namun, perlu diingat bahwa pupuk kimia harus digunakan dengan hati-hati karena bisa merusak kualitas tanah dan memicu tumbuhnya gulma.
Pemupukan teratur: Pupuk harus diberikan secara teratur agar tanaman sayur manis mendapatkan nutrisi yang cukup. Sebaiknya berikan pupuk setiap 2-3 minggu sekali, tergantung jenis pupuk yang digunakan dan kebutuhan tanaman.
-
Jangan memberikan terlalu banyak pupuk: Pemupukan yang berlebihan bisa merusak kualitas tanah dan membuat tanaman sayur manis menjadi kurang produktif. Oleh karena itu, berikan pupuk dengan dosis yang tepat.
-
Pupuk dengan proporsi yang tepat: Tanaman sayur manis membutuhkan nutrisi yang seimbang, seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Perhatikan proporsi dan jumlah pupuk yang diberikan agar nutrisi yang didapat oleh tanaman sayur manis seimbang.
-
Pupuk pada saat awal tanam: Berikan pupuk saat awal tanam sayur manis, ketika bibit masih kecil dan tanah belum terlalu kaya nutrisi. Hal ini dapat mempercepat pertumbuhan bibit dan meningkatkan kualitas tanaman.
Dengan melakukan pemupukan yang tepat, tanaman sayur manis dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang sehat dan lezat.
Berikut adalah beberapa tips dalam melakukan pemanenan sayur manis:
Periksa kematangan sayur manis: Sebelum dipanen, periksa kematangan sayur manis terlebih dahulu. Sayur manis yang matang biasanya memiliki kulit yang halus dan warna yang cerah. Jika warnanya sudah pudar, kemungkinan besar sayur manis sudah terlalu matang dan tidak segar lagi.
Gunakan pisau tajam: Gunakan pisau tajam untuk memotong tangkai sayur manis dari batangnya. Hindari mencabut sayur manis dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar tanaman dan mengurangi produktivitas tanaman.
Pemanenan secara berkala: Pemanenan sayur manis sebaiknya dilakukan secara berkala untuk menghindari pembusukan buah dan menjaga kualitas buah. Pemanenan dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali tergantung dari tingkat kematangan dan kecepatan pertumbuhan sayur manis.
Penanganan sayur manis: Setelah dipanen, sayur manis perlu ditangani dengan hati-hati agar tidak rusak. Hindari membiarkan sayur manis terkena sinar matahari langsung atau bersentuhan dengan benda keras yang dapat merusak kulitnya.
Budidaya Sayur Pahit
Untuk memperoleh panen sawi yang optimal, tanamlah sawi di dataran tinggi. Wilayah penanaman yang sangat sesuai merupakan mulai dari ketinggian 5 m hingga dengan 1. 200 m dpl.
Tetapi umumnya sawi dapat dibudidayakan pada wilayah yang memiliki ketinggian 100 m hingga 500 m dpl.
memperoleh panen sawi yang optimal, tanamlah sawi di dataran tinggi. Wilayah penanaman yang sangat sesuai merupakan mulai dari ketinggian 5 m hingga dengan 1. 200 m dpl.
Tetapi umumnya sawi dapat dibudidayakan pada wilayah yang memiliki ketinggian 100 m hingga 500 m dpl.

- Bilas lahan dari gulma serta tumbuhan tadinya.
- Jalani pengapuran dolomite minimun 1 to/ ha, bila pH kurang dari 5, 0.
- Buat bedengan simpel terlebih dulu dengan dimensi bagaikan berikut:
- Lebar bedengan: 100- 120 cm
- Lebar selokan/ parit: 40- 50 cm
- Besar bedengan: 18- 20 cm
- Jalani pemupukan dasar dengan dosis standar, bagaikan berikut:
- Tebar pupuk kandang, berikutnya aduk- aduk ke dalam tanah sembari menggemburkan bedengan.
- Campur ke 3 tipe pupuk kimia( Urea, SP- 36, KCl) jadi satu serta tebarkan secara menyeluruh di bedengan.
- Sempurnakan bedengan dengan mengaduk- aduk tanah supaya tercampur seluruh pupuk dengan menyeluruh.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membibitkan sayur pahit:
Penyemaian benih
- Kebutuhan benih 2- 3 Kilogram/ ha
- Membuat tempat persemaian berbentuk bedengan dengan lebar 100 centimeter serta besar 15- 20 centimeter, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan benih.
- Taburkan pupuk kandang yang telah matang pada bedengan persemaian dekat 2 kilogram/ m2.
- Aduk menyeluruh pupuk kandang ke dalam tanah sembari menggemburkan permukaan bedengan.
- Buat alur penanaman melintang di bedengan, dengan jarak antara alur 8- 10 centimeter serta kedalaman alur dekat 1 centimeter.
- Tebar benih dengan kerapatan dekat 5 benih per 1 centimeter panjang alur.
- Tutup alur pesemaian dengan media bedengan setebal 0, 5 centimeter.
- Tutup permukaan bedengan dengan memakai karung goni ataupun daun pisang dekat 2- 3 hari hingga benih berkecambah.
Pemeliharaan persemaian
- Siram persemaian secara teratur buat melindungi kelembaban media.
- Pada usia 15 hari, siram persemaian dengan larutan Agrobost dengan dosis 1 ml per liter air.
- Buat menghindari penyakit dumping off, jalani penyemprotan dengan fungisida Benlete dengan dosis 1 gram/ l air.
Berikut adalah langkah-langkah penanaman sayur pahit:
Pilih lokasi penanaman yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki tanah yang subur dan drainase yang baik. Pastikan juga tanah telah dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman lainnya.
Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan jarak antar lubang sekitar 30-40 cm tergantung dari jenis sayur pahit yang akan ditanam.
Campurkan pupuk kandang atau kompos dengan tanah yang akan digunakan untuk menanam sayur pahit agar tanah menjadi lebih subur dan kaya akan nutrisi.
Letakkan bibit sayur pahit yang telah tumbuh di dalam lubang dan tutup dengan tanah. Pastikan bibit tidak terlalu dalam agar akar dapat menjangkau nutrisi di dalam tanah dengan baik.
Sayur pahit dapat diserang berbagai hama dan penyakit pada pertumbuhannya.
Hama
Ulat Tanah( Agrotis sp): Penangkalan dapat dicoba dengan sanitasi kebun di seluruh areal tumbuhan. Bisa pula diberikan: insektisida Furadan 3G serta Curater 3G.
Ulat Grayak( Spodoptera litura): Ciri-ciri sayur terkena tanaman ini adalah daun berlubang paling utama daun muda.Pemberian insektisida antara lain: Buldok 25 EC, Decis 2, 5 EC serta Proclaim 5 SG.
Penyakit
Sayur pahit dapat mengalami berbagai jenis penyakit.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit pada sayur pahit beserta gejala dan cara mengatasinya:
Busuk akar: gejalanya adalah daun menjadi kuning dan layu. Penyebabnya adalah jamur yang menyerang akar tanaman. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan fungisida yang sesuai dan mengatur tingkat kelembaban tanah agar tidak terlalu basah.
Kudis daun: gejalanya adalah daun berlubang dan terlihat rusak. Penyebabnya adalah serangan serangga seperti kutu daun atau ulat. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan insektisida atau mengambil tindakan manual dengan cara mengambil dan membuang serangga yang menyerang.
Karat daun: gejalanya adalah daun berlubang kecil berwarna coklat kemerahan. Penyebabnya adalah jamur yang menyerang daun. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan fungisida dan menjaga kelembaban udara yang sesuai.
Berikut adalah beberapa tips untuk merawat sayur pahit agar tumbuh dengan sehat dan produktif:
Tanam pada waktu yang tepat: Pastikan untuk menanam sayur pahit pada musim yang tepat dan sesuai dengan iklim di daerah Anda. Beberapa jenis sayur pahit dapat ditanam di musim semi atau musim gugur.
Berikan nutrisi yang cukup: Tanah yang subur dan kaya akan nutrisi sangat penting untuk pertumbuhan sayur pahit. Berikan pupuk kandang atau kompos secara teratur dan pastikan tanah tetap lembab.
Jaga kelembaban tanah: Sayur pahit membutuhkan kelembaban yang cukup namun tidak terlalu basah. Pastikan untuk tidak membiarkan tanah menjadi terlalu kering dan tidak terlalu basah.
Berikan sinar matahari yang cukup: Sayur pahit membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan yang sehat. Pastikan tanaman terkena sinar matahari langsung setidaknya 6 jam dalam sehari.
Berikan perlindungan dari hama dan penyakit: Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman untuk memastikan terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jika ditemukan gejala, segera ambil tindakan yang tepat seperti memberikan insektisida atau fungisida yang sesuai.
Lakukan pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada sayur pahit untuk mendorong pertumbuhan cabang yang baru dan membuang bagian tanaman yang tidak sehat.
Anda dapat melakukan penyulaman jika ada tanaman yang Penyulaman dilakukan antara 5-7 hst buat tumbuhan yang bermasalah (mati).
Pemupukan susulan dicoba sehabis tumbuhan berusia 10- 15 hst. Pupuk yang digunakan merupakan urea 200 kilogram/ ha serta KCl 75 kilogram/ ha. Campur kedua pupuk tersebut kemudian aplikasikan dengan metode dialurkan diantara tumbuhan( jarak dekat 10 centimeter).
Jalani penyiangan rumput/ gulma disekitar tumbuhan tercantum di selokan.
Jalani penyiraman dengan tertib tiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan tumbuhan. Penyiraman umumnya dicoba dengan memakai gambor buat menghasilkan curahan air yang halus sehingga tumbuhan tidak gampang rebah.
Pemupukan yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan hasil yang baik pada sayur pahit. Berikut adalah beberapa tips untuk pemupukan sayur pahit:
Pilih jenis pupuk yang tepat: Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sayur pahit. Pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos bisa digunakan untuk memberikan nutrisi alami yang lebih seimbang. Pupuk kimia juga bisa digunakan tetapi perlu diatur dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Pupuk sebelum penanaman: Sebaiknya melakukan pemupukan sebelum menanam bibit sayur pahit. Sehingga tanah sudah kaya nutrisi saat tanaman mulai tumbuh.
Pupuk setelah penanaman: Setelah tanaman tumbuh, lakukan pemupukan secara rutin untuk menjaga kebutuhan nutrisi tanaman. Lakukan pemupukan setiap 2-3 minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Berikan dosis yang tepat: Berikan dosis pupuk yang tepat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan nutrisi pada tanaman. Jangan memberikan terlalu banyak pupuk karena hal ini dapat merusak tanaman.
Pupuk dalam bentuk cair atau padat: Pupuk dalam bentuk cair lebih cepat diserap oleh tanaman dan cocok untuk pemupukan pada tanaman yang membutuhkan nutrisi yang cepat, sedangkan pupuk padat lebih tahan lama dan lebih cocok digunakan pada tanah yang kurang subur.
Campurkan pupuk dengan tanah: Setelah memberikan pupuk, pastikan untuk menggali sedikit tanah di sekitar tanaman dan mencampurkan pupuk dengan tanah. Hal ini dapat membantu nutrisi meresap ke dalam tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Pemanenan yang tepat sangat penting untuk memastikan sayur pahit dapat dipanen dengan baik dan hasilnya optimal. Berikut adalah beberapa tips untuk pemanenan sayur pahit:
Periksa kesiapan panen: Pastikan sayur pahit telah mencapai kematangan panen yang tepat. Biasanya, sayur pahit siap dipanen setelah mencapai ukuran yang cukup besar dan warnanya telah terlihat matang (sekitar umur 2 bulan).
Gunakan alat yang tepat: Untuk memanen sayur pahit, gunakan pisau tajam atau gunting taman yang bersih dan steril. Hindari menggunakan tangan karena hal ini dapat merusak tanaman.
Potong bagian yang tepat: Potong batang sayur pahit di bagian bawah dengan pisau atau gunting, tanpa merusak bagian lain dari tanaman. Hindari memotong bagian yang masih kecil atau belum siap untuk dipanen.
Buang bagian yang rusak: Saat memanen, periksa sayur pahit dengan cermat dan buang bagian yang rusak atau sudah terlalu lama.
Simpan sayur pahit dengan baik: Setelah dipanen, sayur pahit harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, seperti dalam kulkas. Hindari menyimpan sayur pahit di tempat yang terlalu lembap atau terkena sinar matahari langsung.
Budidaya Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm, dan jarak untuk tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Jarak antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis atau abu dapur. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai.
Tanah diolah sedemikian rupa, setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 70 – 80 centimeter, tinggi 20 – 30 centimeter serta jarak antar bedeng 50 – 60 centimeter. Tidak lupa buat ditaburkan dolomit/kapur pertanian sebanyak 50 – 75 kilogram/400 m2 (bila ph tanah dibawah 5, 5).
Tidak hanya itu ditambahkan pula pupuk dasar TSP, KCl serta ZA (2:1:1) dengan dosis 1 – 20 kilogram/400 m2. Pupuk dasar ditaburkan 10 – 15 hari saat sebelum tanam.
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut : penampilan bernas atau terisi penuh, daya kecambah tinggi diatas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam padalubang tanam yang sudah disiapkan. Untuk menanam benih kacang panjang, buatlah lubang tanam terlebih dulu dengan kedalaman 5 centimeter, setelah itu benamkan 2 biji kacang panjang secara langsung di bedengan. Pakai jarak tanam 40 x 60 centimeter antar lubang tanam. Buat tiap 1 ha lahan, diperlukan benih sebanyak 15 – 20 kilogram.
Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari, pemberian kapur dilakukan apabila pH tanah kurang dari 5 pada saat pengolahan tanah. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 80-110 cm, jarak antar bedengan 30 cm, tinggi 30 cm. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. Diatas bedengan ditabur pupuk kandang diaduk dengan tanah. Bedengan ditutup dengan mulsa plastic hitam perak yang sudah diberi lubang tanam dengan jarak tanam yang dikehendaki.
Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm, dan jarak untuk tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Jarak antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis atau abu dapur. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam budidaya tanaman kacang panjang yang harus diperhatikan adalah hama yang menyerangnya, berikut adalah jenis dan cara pengendalian hama tanaman kacang panjang :
Hama
- Kutu Aphids croccivora
Salah satu hama yang menyerang kacang panjang adalah kutu Aphids croccivora. Kutu – kutu tersebut akan bersembunyi di balik daun secara bergerombol, akibatnya daun kacang panjang akan mengeras kemudian menggulung ke dalam serta timbul embun jelaga.
Cara pengendaliannya adalah dengan cara dilakukan penyemprotan pada permukaan daun bagian bawah menggunakan insektisida seperti Akodhan 350 EC, Matador 25 EC, Perfekthion 400 EC. Sebaiknya sesuaikan dengan dosis jika akan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida.
- Ulat penggerak polong
Ulat penggerak polong atau Maruca Restualis adalah hama yang menyerang polong kacang dengan cara melubangi kulit polong baru kemudian mereka memakan daging buah serta biji muda yang ada di dalamnya. Biasanya ulat ini berwarna hijau ketika masih usai muda, berwarna cokelat kehitaman saat beranjak dewasa.
Cara pengendaliannya adalah demam cara membuat atau memasang perangkap kupu – kupu berupa lem di pasang pada beberapa tempat, yaitu dengan melaburkan pada botol – botol bekas atau pvc dalam bentuk lem. Umumnya para petani akan menggunakan Cherry Glue dan Glumon.
Jika serangan sedang terjadi dalam jumlah banyak, gunakanlah insektisida untuk membasminya. Decis 25 EC, Buldok 25 EC atau Curacron 500 EC adalah berapa contoh insektisida yang sering di pakai, jangan lupa untuk menggunakan sesuai dosis.
- Lalat Kacang
Hama lalat kacang berasal dari Phiomya phaseoli Tr atau Agromyza phaseoli Cog yang menyerang tanaman muda sekitar berumur 14 hingga 30 hari. Setelah hama ini menyerang terdapat bintik putih kemudian disusul dengan kacang berubah warnah menjadi kuning dengan memiliki titik berwarna coklat ditengahnya.
Ketahuilah bahwa titik coklat tersebut adalah bekas dimana hama tersebut melakukan tusukan untuk melakukan penghisapan cairan dan juga untuk meletakan telur hama tersebut.
Ada beberapa cara pengendalian dan juga proses pencegahan hama lalat kacang ini diantaranya adalah :
- Untuk memutus siklus hama lakukanlah proses pergiliran tanaman.
- Penanaman kacang panjang dilakukan secara bersamaan
- Berikanlah mulsa yang berasal dari jerami padi atau alang-alang pada saat tanaman masih terbilang masih muda
- Segera cabut, bakar ataupun dipendam setelah teridentifikasi tanaman terserang hama ini.
- Untuk melakukan pencegahan yang harus dilakukan adalah memberikan insektisida berbahan aktif tiodikarb sebanyak 10-20 g/kg benih sebelum atau pada tahap penanaman awal (usia tanaman 8-10 hari).
- Bila sudah terlanjut terserang silahkan basmi menggunakan insektisida dengan memiliki bahan aktif monokrotofos.
- Tungau Merah
Hama tungau merah berasal dari Tetranychus cinnabaricus Boisd. T. Bimaculatus Harv, T. telatius dan T. cucurbitacearum yang menyerang bagian pada daun. Gejala yang ditimbulkan akibat penyerangan ini adalah daun tua secara perlahan menunjukan bercak kuning. Kemudian meluar keseluruh daun yang berakhir menjadi merah karat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengendalian dan pencegahan, diantaranya :
- Selalu menjaga kebersihan area penanaman
- Usahakan penanaman kacang panjang pada saat musing hujan
- Bila melihat secara langsung hama ini pastikan menangkapnya dan dibuang.
- Daun yang terserang dimusnakan dengan cara membakar ataupun dikubur.
- Pengendaliannya bisa menggunakan predator seperti Phytoseulus permisilis Atk Henr, P. mocropilis Banks, Stethorus gievifrons, S. punctillum, atau scolothrip sexmaculatus,
- Sedangkan pemberantasan hama tungau merah ini bida dengan menyemprotkan pestisida yang memiliki bahan aktif oksikuinoks, atau dikofol.
Penyakit
- Penyakit karat daun
Salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman kacang panjang adalah karat daun yang disebabkan oleh Uromyces sap dengan tanda bercak cokelat pada bagian daun.
Semakin lama bercak – bercak cokelat ini menyebar dan mengakibatkan daun kering yang mana dimuali dari daun tua apalagi jika udara lembab dan panas seperti ketika musim hujan dan mendadak panas.
Pencegahan yang dapat dilakukan petani adalah melakukan sanitasi lingkungan serta mengontrol saluran drainase dengan baik.
Tetapi jika penyakit ini sudah menyerang parah maka lakukan penyemprotan menggunakan fungisida seperti Anvil 50 SC dan Score 250 EC. Jangan lupa juga cek dosis penggunaan pada kemasan sebelum memakainya.
- Penyakit bercak daun Cescopora sp
Cescopora sp menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit pada tanaman kacang panjang demam tanda bercak – bercak pada daun berwarna kuning bulat, semakin lama bercak itu berubah menjadi warna cokelat.
Sebaiknya lakukan sanitasi lingkungan dan juga selalu mengontrol saluran drainase untuk pencegahan. Lakukan penyemprotan langsung menggunakan fungisida jika diketahui penyakit sudah menyerang tumbuhan kacang panjang dalam kondisi parah. Biasanya menggunakan Score 250 EC dan Anvil 50 SC sesuai dengan dosis yang ada pada label.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam produksi tanaman kacang panjang, petani wajib hukumnya mempelajari Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang. Sekian dan terimakasih.
- Layu Sklerotium
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan sclerotium rolfsii Sacc. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan cendawan ini adalah pangkal batang terdapat benang benang seperti halnya buli kemudian berubah menjadi bentuk bulat dan memiliki warna coklat.
Untuk mengendalikan jenis penyakit ini yakni dengan mencabut tanaman yang diserang dan memusnakannya dengan cara dibakar agar tidak menular ke tanaman lainnya.
Sedangkan untuk Pencegahan cendawan sclerotium rolfsii Sacc agar tidak menyerang adalah dengan menjaga drainase didaerah penanaman dan juga mengatur jarak tanam.
- Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f. sp. phaseoli. Gejala yang ditimbulkan setelah tanaman diserang adalah bagian tulang daun menguning selanjutnya menjalar kesemua tangkai daun yang berujung pada layunya tanaman.
Pengendalian tanaman yang terserang penyakit ini bisa dilakukan dengan memusnakan tanaman yang terserang dan yang paling penting adalah menggunakan benih yang tahan terhadap serangan cendawan Fusarium oxysporum f. sp. phaseoli.
Anda juga bisa menggunakan fungisida seperti Benhate dengan dosis 2 g/l air yang disemprotkan ke tanah atau tanaman yang terserang.
- Penyakit Mozaik
Penyakit mozaik disebabkan oleh virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Virus ini menyerang pada bagian daun-daun muda. Apabila terserang maka daun terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Ketahuilah bawah Penyakit mozaik ini ditularkan oleh vektor kutu daun.
Cara pengendalian terbaik adalah dengan memanfaatkan benih yang tahan terhadap virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Apabila tanaman sudah terserang gunakan insektisida untuk kutu daun yang menyebabkan menularkan virus tersebut.
Itulah penjelasan lengkap yang bisa kami berikan saat ini mengenai Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang. Semoga bisa bermanfaat.
Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa kegiatan berikut ini :
- Melakukan penyulaman dilakukan paling lambat seminggu setelah tanam dengan benih yang telah disiapkan sebelumnya dalam polybag
- Melakukan penyiraman dengan gembor, untuk lahan yang cukup luas dilakukan dengan mengalirkan air pada saluran di sekitar bedengan
- Penyiangan: Penyiangan dilakukan dua kali yaitu setelah tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu. Penyiangan ini dilakukan dengan cara mencabut rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dan sekaligus melakukan pendangiran.
- Pemangkasan/Perempelan: Tanaman kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang karena jika terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga. Lakukan pemangkasan secara teratur pada tanaman sayur kacang panjang untuk mendorong pertumbuhan dan menghindari kerusakan pada bagian tanaman yang tidak diperlukan.
- Penyiraman: Tanaman sayur kacang panjang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Lakukan penyiraman secara teratur pada saat tanah terasa kering. Pastikan air tidak tergenang pada tanah karena hal ini dapat memicu perkembangan jamur dan penyakit.
Jika Anda memakai tanah yang tadinya telah digunakan sebagai lahan tumbuhan lain, Anda tidak perlu memakai pupuk dasar, sebab tumbuhan kacang panjang hendak meresap sisa sisa pupuk dari masa tanam sebelumnya.
Tetapi apabila Anda mengawalinya dari awal, maka Anda dapat memakai pupuk kandang yang ditambahkan dengan kombinasi pupuk Phonska, kalsium bubuk serta pula insektisida.
Pemakaian pupuk dasar ini dimaksudkan supaya bisa menghindari serbuan larva uret yang umumnya melanda tanah bedengan. Jika seluruh tahapan pemupukan telah berakhir, tutup bedengan memakai mulsa buat mengestimasi tumbuhnya gulma yang biasa berkembang pada bedengan serta menyebabkan tumbuhan kekurangan nutrisi.
Berikut merupakan beberapa panduan sukses cara menanam kacang panjang dari kami:
- Semprotkan ZPT Giberilin (GA) dikala buah masih kecil sehingga nantinya buah hendak cepat memanjang
- Pakai kocoran POC natural dengan campuran MKP yang akan memesatkan pegisian buah
- Menanamlah diawal masa penghujan sebab kamu hendak hemat bayaran serta tenaga penyiraman
- Bila menanam dimusim kemarau hingga perlu ditambahkan pupuk daun
Kacang panjang bisa dipanen dikisaran usia 50 – 60 hari. Panen dapat kamu lakuka masing – masing hari. Apalagi bila tumbuhan sangat produktif maka panen dapat kamu lakukan pagi serta sore. Buah kacang panjang yang dipanen yakni buah yang belum sangat tua sebagaimana halnya bila kita memanen timun. Kacang panjang memerlukan banyak pasokan air guna membesarkan buah – buahnya.
Budidaya Buncis
Kacang buncis atau buncis merupakan tanaman sayuran buah semusim. Tanaman buncis secara umum bisa tumbuh disemua dataran, baik dataran rendah, dataran menengah maupun dataran tinggi sesuai dengan jenis varietasnya. Tanaman ini dapat dibudidayakan pada semua jenis tanah, seperti tanah lempung, tanah liat berpasir atau jenis tanah lainnya, dengan syarat tanah tersebut banyak mengandung unsur hara.
Kacang buncis membutuhkan sinar matahari secara penuh sepanjang hari. Suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman buncis antara 20 hingga 25 derajat celcius. Kacang buncis bisa ditanam pada musim hujan maupun musim kemarau, memerlukan pengairan yang cukup namun tidak menyukai tanah yang terlalu becek. pH tanah yang cocok untuk tanaman buncis antara 5,0 hingga 6,5.

Lahan untuk budidaya buncis terlebih dahulu dibersihkan dari rumput liar dan gulma. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Agar mudah dalam perawatannya, buatlah bedengan atau guludan setelah tanah digemburkan. Bedengan dibuat dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi bedengan 10 – 30 cm atau disesuaikan dengan kondisi lahan.
Jarak antar bedengan antara 50 – 60 cm. Setelah bedengan selesai, kemudian lakukan pengecekan pH tanah, ambil beberapa sampel tanah secara acak pada beberapa titik. Jika setelah pH dicek ternyata dibawah 5, taburkan pupuk dolomit atau kapur pertanian dengan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Buncis merupakan tanaman sayuran semusim yang perbanyakannya dilakukan dengan biji. Benih buncis bisa diperoleh dengan cara membuat benih sendiri dari tanaman buncis pada musim sebelumnya. Pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan baik serta memiliki buah yang paling lebat diantara tanaman lainnya. Biarkan buah buncis sampai tua dan mengering dipohon.
Kemudian petik bakal benih buncis yang baik dan memiliki bentuk sempurna dan jemur hingga benar-benar kering, setelah kering buncis dikupas untuk mengambil bijinya.
Seleksi biji buncis dengan membuang biji yang kurang baik, kempes atau kopong. Agar hasil panen lebih maksimal, budidaya buncis sebaiknya menggunakan benih hibrida yang dapat diperoleh di toko pertanian.
Benih hibrida biasanya sudah terjamin kualitasnya. Benih hibrida bisa menghasilkan buah yang lebat daripada benih buatan sendiri. Ada dua jenis type tanaman buncis yang ada di Indonesia, yaitu buncis type merambat dan buncis type tegak (tanpa lanjaran). Pilih tipe tanaman buncis sesuai dengan selera anda.
Kacang buncis adalah tanaman sayuran yang diperbanyak dengan biji, yang bisa ditanam langsung tanpa disemai terlebih dahulu. Sebelum ditanam benih sebaiknya dicampur dengan insektisida terlebih dahulu. Gunanya untuk menghindari serangan hama perusak benih yang ada didalam tanah. Insektisida yang bisa digunakan contohnya lannate atau metindo, campurkan benih dengan insektisida secukupnya dan jangan terlalu banyak. Benih ditanam sedalam 2 cm kemudian ditutup dengan tanah, isi satu lubang 2 benih buncis. Satu bedengan/guludan diatanam 2 baris kiri dan kanan.
Jika tanah dalam kondisi kering, benih yang sudah ditanam kemudian disiram secukupnya. Biasanya benih buncis sudah mulai berkecambah pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah tanam. Jika tidak turun hujan, penyiraman harus dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh semua. Pada musim hujan sebaiknya jarak tanam tidak terlalu rapat agar lingkungan sekitar tanaman tidak terlalu lembab.
Jarak tanam buncis:
a. Jarak tanam pada musim kemarau adalah 50 x 60 cm atau 60 x 60 cm.
b. Jarak tanam pada musim hujan adalah 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm.
Penanggulangan hama dan penyakit adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan budidaya tanaman apapun, termasuk juga tanaman buncis. Gangguan hama dan penyakit bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman, menurunnya produktifitas tanaman, menurunnya hasil panen bahkan kegagalan panen.
Hama
Beberapa hama yang sering ditemui pada tanaman buncis antara lain ; ulat grayak, ulat daun, ulat buah, ulat bunga, kumbang perusak daun, lalat kacang, penggerek polong, kutu daun dan lalat buah. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai secara rutin.
Penyakit
Selain hama, organisme pengganggu tanaman lainnya yang sering menyerang tanaman buncis adalah penyakit. Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh cendawan/jamur, bakteri atau virus. Penyakit yang sering ditemui pada tanaman buncis antara lain embun tepung, penyakit mosaik, penyakit layu bakteri dan penyakit layu fusarium. Pengendalian bisa dilakukan secara teknis dan penyemprotan fungisida atau bakterisida yang sesuai. Pengendalian dengan kultur teknis yaitu mencabut dan memusnahkan tanaman buncis yang terserang penyakit. Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman buncis secara lengkap dan jelas, akan saya bahas pada postingan selanjutnya.
Pemeliharaan dan perawatan tanaman buncis meliputi ; penyulaman, penyiraman, dan penyiangan. Pada hari ke-7 setelah tanam biasanya benih buncis sudah tumbuh serempak, lakukan pengecekan jika pada hari ke-10 ada benih yang tidak tumbuh atau diganggu hama segera lakukan penyulaman. Penyulaman maksimal dilakukan sampai hari ke-15 setelah tanam.
Perawatan selanjutnya adalah penyiraman, lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jangan sampai tanaman buncis kekeringan.Jika budidaya pada musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan.
Tanaman buncis akan menghasilkan buah yang lebat jika kebutuhan air cukup, dan bunga akan rontok jika tanaman kekurangan air. Maka dari itu, salah satu teknik budidaya buncis agar berbuah lebat adalah dengan mencukupi kebutuhan air.
Begitu juga sebaliknya, jika tanah terlalu basah atau becek buah tidak akan lebat karena bisa menyebabkan rontoknya bunga dan bakal buah buncis. Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman. Jika gulma dibiarkan, pertumbuhan tanaman buncis akan terganggu karena terjadi persaingan dalam memperoleh nutrisi yang tersedia didalam tanah. Penyiangan bisa dilakukan beberapa kali dalam satu musim tanam.
Pemupukan Dasar
Agar tanaman buncis tumbuh dengan baik, berikan pupuk dasar setelah pembuatan bedengan selesai. Pupuk dasar untuk tanaman buncis adalah kompos/pupuk kandang, TSP, KCL dan ZA.
Dosis pupuk dasar untuk 1000 lubang tanaman buncis yaitu ; 15 – 25 karung pupuk kandang, 20 kg TSP, 10 kg KCL dan 10 kg ZA. Dosis ini tidak baku dan bisa disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.
Jika tanah tidak terlalu subur, dosis bisa ditambah dan sebaliknya jika tanah subur dosis bisa dikurangi. Pupuk dasar kacang buncis ditaburkan secara merata diatas bedengan, kemudian pupuk ditutup dengan tanah atau diaduk hingga rata.
Pemupukan Susulan
Agar tanaman buncis dapat tumbuh dengan optimal dan berbuah lebat, kebutuhan nutrisi tanaman haruslah tercukupi dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman perlu dilakukan pemupukan susulan.
Pupuk yang digunakan untuk buncis antara lain NPK 16, TSP, KCL, ZA dan pupuk lainnya yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berusia 2 – 3 minggu setelah tanam.
Pemupukan bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk ditaburkan pada sekeliling pangkal batang tanaman buncis dengan jarak 15 cm dari pangkal batang. Dosis dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kondisi atau tingkat kesuburan tanaman. Jika daun tanaman buncis terlihat hijau dan subur, kurangi penggunaan pupuk nitrogen.
Gunakan pupuk dengan kandungan phosphat (P) dan kalium (K) tinggi jika tanaman buncis memasuki masa generatif, yaitu ditandai dengan munculnya bunga. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman buncis akan unsur hara mikro, semprot tanaman menggunakan pupuk daun. Contoh pupuk daun yang bisa digunakan misalnya, gandasil, bayfolan, grow more, supergrow atau yang lainnya.
Pada usia 25 – 30 hari setelah tanam, tanaman buncis sudah mulai berbunga. Dan kacang buncis sudah bisa dipanen pada usia 45 atau 50 hari setelah tanam, tergantung varietas yang digunakan. Buah buncis siap panen adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlelu tua. Pemanenan buncis bisa dilakukan setiap 2 hari sekali, dan bisa dipanen setiap hari jika budidaya dilakukan dalam skala besar. Apalagi jika budidaya dimusim penghujan, buah buncis lebih cepat besar. Dalam satu musim tanam, buncis bisa dipanen 20 hingga 25 kali, tergantung kondisi tanaman dan teknik perawatannya. Budidaya buncis pada musim kemarau biasanya tanaman lebih cepat menua dan masa panen lebih pendek.
Budidaya Mentimun
Mentimun beradaptasi hampir di semua jenis tanah, tanah mineral yang berstruktur ringan sampai tanah yang berstruktur liat. Kemasaman tanah optimal untuk tanaman mentimun adalah antara 5,5-6,5. Tanah yang mengandung banyak air terutama pada waktu berbunga merupakan jenis tanah yang baik untuk menanam mentimun. Mentimun bisa hidup optimal jika ditanam pada ketinggian 1.000-1.200mdpl dengan suhu berkisar 21-27 derajat celcius. Meskipun begitu, mentimun masih bisa ditanam di daerah dataran rendah.
Daerah tanam harus dapat sinar matahari yang cukup penuh karena tanaman jenis ini merupakan tanaman yang renta sehingga harus mendapatkan penyinaran dan perawatan yang baik. Kelembapan relatif udara yang dikehendaki oleh tanaman mentimun untuk pertumbuhannya antara 50%-85%. Sementara curah hujan optimal yang diinginkan tanaman mentimun antara 200-400 mm/bulan

Tanah yang gembur, banyak mengandung humus, pengelolaan air yang baik, tanah mudah menyerap air, pH tanah 6-7. Tanah diperlakukan dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg / ha. Setelah itu, membuat bedengan dengan lebar 100 cm dan lebar 20-30 cm
saluran air. Panjang bedengan tergantung pada keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan yang dibuat drainase lebih tinggi begitu baik
dan aerasi, 30-40 cm.
Sedangkan jika musim kemarau, bedengan hanya berukuran 20-25 cm. Syarat tumbuh dan budidaya mentimun ketimun sama budidaya mentimun
Jepang. Satu-satunya perbedaan adalah jarak tanam optimal, panen, dan ukuran buah yang dipanen. Tanaman mentimun Gherkin optimal 60 x 50 cm. Mentimun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan ukuran buah sekitar 6-9 cm atau berdasarkan permintaan.
Sebagai media persemaian dapat digunakan polybag atau kantong plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan digunakan dengan Dithane / Cobox 0,2% clan Furadan / Curater sebanyak 15 g / 100 kg media yang di gunakan. Meskipun benih dapat ditanam langsung, namun untuk mengurangi kegagalan, benih harus diperlakukan sebagai berikut.
Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung harus dibuang.
Benih yang tetap terendam direndam selama 24 jam. Selanjutnya, benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam sampai akan bakal akar timbul. Ketika akan akar keluar, benih dapat ditanam langsung di tempat yang telah disiapkan.
Pada musim hujan, pembibitan harus diberikan atap plastik transparan. Jika mentimun ditanam pada musim kemarau, bedengan dapat dibuat di tempat terbuka. Namun, dalam beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun kering. Usahakan untuk sinar matahari bisa masuk sekitar 35%.
Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari. Ketika keping daun terbuka, benih disemprot dengan Antracol dan Cobox (fungisida), Karphos atau Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida) setiap 2 hari. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.
Penanaman Bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Tanam ini tergantung pada ketinggian. Penanaman dilakukan 2-4 hari lebih cepat daripada penurunan 200 m di atas permukaan laut. Bibit yang akan ditanam pertama direndam dalam larutan 0,1% Dithane dan granular pupuk NPK butiran sebanyak 3-6 / bumbung.
Pada tanah yang telah dibuat bedengan dan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g / m², TSP 55 g / m² dan KCl 10 g / m² merata. Selanjutnya, tanah itu diberikan Furadan atau Curater B 5 g / m² ditambah Cobox atau Dithane 0,2%. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah 120 x 40 cm.
Hama
Oteng-oteng
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan
berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.
Ulat Tanah
Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
Lalat buah
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.
Kutu daun
Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.
Penyakit
Busuk daun
- Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
- Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk.
- Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Penyakit tepung
- Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi.
- Gejala : permukaan daun dan
batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. - Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
- Antraknose
- Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.
- Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.
- Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Bercak daun bersudut
- Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.
- Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu,mengering dan berlubang.
- Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Virus
- Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga
vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. - Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.
- Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.
Kudis
- Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.
- Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
- Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Busuk Buah
- Penyebab :
- Cendawan Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.;
- Phytopthora sp., Fusarium sp.;
- Rhizophus sp.,
- Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.
- Gejala :
- Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah;
- Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut;
- Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah;
- Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.
- Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu
antara 5 – 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Terdapat proses perawatan atau pemeliharaan tanaman mentimun agar bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Tahap perawatan dalam budidaya mentimun meliputi pengairan, pemupukan dan penyiangan.
- Pengairan tanaman mentimun. Untuk pengairan, bisa mulai dilakukan ketika tanaman berkecambah atau berusia 1-4 hari. Setelah tanaman memiliki batang dan daun atau sekitar umur 15-20 hari, juga perlu dilakukan pengairan pada tanaman. Berikan pengairan secukupnya dan jangan sampai terlalu lembab cukup berikan sampai tanah terlihat basah. Tanah yang terlalu lembab bahkan tergenang air tidak akan baik untuk pertumbuhan dari tanaman mentimun.
Pemangkasan adalah salah satu perawatan penting untuk tanaman mentimun. Kalian bisa memangkas ranting-ranting atau daun-daun yang sudah tidak produktif atau yang terlihat mengering. Pemangkasan juga bisa membantu pertumbuhan dan produksi buah yang lebih banyak. Pemangkasan sebaiknya dilakukan setiap minggu sekali.
- Setelah itu, lanjut pada pemasangan lanjaran untuk media rambatan tanaman timun. Pada lahan 2500M2 biasanya membutuhkan sekirtar 11.200 – 15.000 batang lanjaran.
JENIS PUPUK
Jenis pupuk yang diaplikasikan untuk pemupukan pertama tanaman mentimun adalah pupuk NPK 16:16:16, berbeda dengan tanaman pada umumnya yang menggunakan pupuk Urea/pupuk dengan kandungan Nitrogen tinggi. Karena saat tanaman mentimun dalam pertumbuhan awal jika terlalu banyak pupuk Nitrogen (N) yang diberikan, maka daun tanaman rawan terserang bercak daun, batang tanaman lemah, mudah layu atau bahkan mudah mati.
Sehingga dalam pemupukan mentimun pertama ini sebaiknya cukup menggunakan pupuk NPK 16:16:16.
WAKTU PEMUPUKAN
Pemupukan tanaman mentimun pertama kali ini dilakukan minimal pada tanaman yang sudah berumur 7 HST atau memiliki 4 daun.
DOSIS PUPUK
Dosis pupuk untuk pemupukan pertama tanaman mentimun adalah 1 kg pupuk NPK untuk dilarutkan dengan 200 liter air. Pupuk perlu dilarutkan terlebih dahulu karena pemupukan akan dilakukan dengan cara dikocor/disiramkan.
CARA DAN DOSIS APLIKASI
Larutkan 1 kg pupuk ke dalam 200 liter air, agar memudahkan dalam pencampurannya, larutkan pupuk tersebut dengan air dalam wadah kecil terlebih dahulu, aduk hingga benar-benar larut kemudian baru dicampurkan dengan air yang lebih banyak.
Aplikasikan larutan pupuk tersebut dengan mengocorkan/menyiramkannya di sekitar pangkal batang tanaman dengan dosis 200 ml per tanaman, sehingga dari 200 liter larutan pupuk ini dapat diaplikasikan untuk 1000 tanaman mentimun.
Sedangkan untuk pemupukan berikutnya atau pemupukan ke 2, dilakukan 5 hari dari pemupukan pertama dengan dosis dan cara aplikasi yang sama dengan pemupukan pertama. Dosis pupuk baru ditambah pada pemupukan ke 3 (pemupukan fase generatif).
Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 – 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
Budidaya Bunga Kol
Siapa yang tidak kenal dengan sayur kol atau sayur kubis? Sayuran daun yang satu ini selain banyak kita jumpai pada aneka masakan, ternyata juga sangat mudah dibudidayakan. Bagi Anda yang tertarik untuk menanam sayur kol, setidaknya hanya dalam waktu 2-3 bulan, sayuran daun ini sudah bisa dipanen.
Kol membutuhkan tanah yang sarang dan tidak becek, gembur dan subur, mengandung banyak bahan organik dan memiliki pH sekitar 5,5 hingga 6,5. Kol relatif tahan terhadap suhu tinggi, tetapi ditanam di daerah pegunungan sekitar 400 m di atas permukaan laut di daerah tropis. Sebenarnya bisa juga ditanam di dataran rendah tetapi panen akan kecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat. Berikut adalah teknik budidaya bunga kol:

Lahan yang akan digunakan untuk menanam kol pertama kali dibersihkan dari gulma atau tanaman mengganggu lainnya. Tanah pada lahan ini kemudian digemburkan dengan dicangkul atau membajak hingga kedalaman sekitar 20 cm hingga 30 cm. Selanjutnya, buat bedengan selebar 1 meter, tinggi sekitar 20 cm – 30 cm, dan panjang yang sesuai dengan lahan dan tentukan jarak antara bedengan sekitar 30 cm. Jika pH tanah di bawah 5,5 lakukan pengapuran dengan dolomit.
Bibit dapat dibeli di toko pertanian. Pilih benih yang merupakan varietas unggul sehingga kol yang dihasilkan akan berkualitas tinggi. Setelah bibit diperoleh benih disterilkan dengan merendamnya dalam larutan fungisida atau dengan air panas selama sekitar 15 hingga 30 menit. Kemudian bibit direndam dalam air selama sekitar 12 jam untuk mempercepat perkecambahan. Benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam tetap direndam hingga berkecambah.
Benih dapat ditanam di dalam polybag berukuran 6 cm x 8 cm atau 8 cm x 10 cm. Tapi seminggu sebelumnya Anda menyiapkan media tanam dalam bentuk campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1.
Media tanam yang digunakan kemudian dicampur dalam polybag yang disiapkan kemudian bibit ditaburkan dalam polybag (semai semai 1 hingga 2 di setiap polibag) kemudian ditutup lagi hanya dengan tanah tipis dan ditutup dengan penyemprotan dengan mulsa plastik.
Penyungkupan berlangsung sedemikian rupa sehingga benih tumbuh bersama. Biasanya bibit berkecambah setelah 3 hingga 4 hari. Ketika bibit telah berkecambah menjadi sekitar 80%, tutupnya dibuka dan diganti dengan naungan plastik bening. Bibit yang berumur 25 hingga 30 hari dapat dipindahkan ke area penanaman.
Setelah bibit dan lahan selesai diolah lakukan penanaman segera. Lubang tanam di bedengan dibuat dengan cara Ditugal disesuaikan dengan ukuran media tanam. Polybag perlahan-lahan dilepaskan agar media semainya tidak rusak dan kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Kemudian benih disiram secukupnya, waktu penanaman yang baik dilakukan pada sore hari.
Hama
Ulat Daun
Ulat daun berukuran kecil berukuran sekitar 5-10 mm, berwarna hijau. Saat ulat diganggu biasanya akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang.Biasanya ulat daun menyerang daun muda dan daun dewasa hingga daun menjadi berlubang dan abnormal. Selain itu, hama ini juga hanya akan menyisahkan bagian-bagian urat daunnya saja.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan larutan insektisida berbahan aktif, seperti Abamectin, Alfa-sepermetrin, Asefat, Asetamiprid, Bacillus thuringiensis, Bensultap, dan sebagainya.
Ulat Crop
Ulat krop yang baru menetas memiliki warna kelabu lalu berubah menjadi hijau muda, dan terdapat tiga garis berwarna putih dibagian samping dengan kepala berwarna hitam. Umumnya ulat ini berukuran sekitar 18 mm. Ulat krop biasanya menyerang daun muda hingga daun habis tanpa sisa, menyebabkan tanaman rusak dengan adanya kotoran yang masih menempel bekas ulat tersebut.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Agrimec 18 EC, Amcomec 18 EC, Amect 18 EC, Calebtin 18 EC, Crespo 18 EC, Demolish 18 Ec, Dimec 18 EC, Isigo 18 EC, Matros 18 EC dan sebagainya.
Ulat Jengal
Ulat jengal ini memiliki warna hijau muda dengan panjang 15-20 mm, dengan ciri khusus berjalan menjengkal dari satu tempat ketempat lain.
Biasanya ulat ini akan makan daun muda hingga daun tua dan menyebabkan daun berlubang-lubang. Sedangkan serangan larva hama ini dapat menyebabkan daun timbul bercak-bercak putih pada daun dna menyebabkan daun tinggal epidermis dan tulang daun.
Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Thuricide HP, Nugor 400 EC, Cyperin 250 EC, Cypermax 250/100, Sherpa 50 EC dan sebagainya.
Ekor Cambuk
Gejala penyakit ekor cambuk ini ditandai dengan bentuk daun yang lama kelaman berubah seperti ekor cambuk. Selain itu, biasanya pertumbuhan kepala bunga juga ikut terganggu sehingga kualitas produksi yang dihasilkan tidak maksimal.
Penyakit ekor cambung disebabkan oleh kondisi tanah yang terlalu asam. Untuk itu, cara mengatasi penyakit ini adalah dengan memberikan kapur pertanian pada lahan tanam.
Kepala Bunga Mengecil
Penyakit ini ditandai dengan bentuk kepala kembang kol mengecil. Penyebab penyakit ini dikarenakan tanaman kekurangan nitrogen. Selain itu, juga disebabkan karena jarak tanam yang terlalu dekat.
Cara pencegahan bisa dilakukan dengan menambahkan kadar unsur nitrogen pada tanah dengan memberikan pupun anorganik. Selain itu, lakukan penjarangan tanaman dan pemindahan tanaman dari tempat persemaian ke lahan tanam secara tepat waktu.
Penyakit
Bercak Coklat
Penyakit bercak cokelat sendiri disebabkan karena tanaman kekurangan unsur boron.
Gejala penyakit ini pada bagian kepala bunga muncul bercak seperti noda air. Noda tersebut akan membusuk jika tanaman dalam keadaan lembab dan akan mengering atau keras pada saat cuaca panas. Serangan penyakit ini mengakibatkan rasa kembang kol menjadi pahit akibat bercak coklat tersebut.
Cara mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan menambahkan borax. Namun perhatikan dosis yang digunakan. Pada kondisi tanah yang netral atau alkalis sebaiknya gunakan dosis borak tidak terlalu berlebihan. Karena terlalu banyak unsur boron dapat membawa efek buruk dan meracuni tanaman.
Pertumbuhan tanaman kol yang cepat harus diimbangi dengan asupan nutrisi serta kelembaban tanah yang cukup. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk menanam kol di awal musim hujan atau di awal musim kemarau. Diharapkan selama pertumbuhannya, tanaman ini mendapatkan suplai air yang mencukupi.
Namun, apabila Anda menggunakan teknologi seperti irigasi tetes dan greenhouse, maka budidaya tanaman kol dapat dilakukan sepanjang tahun.
Lakukan pemupukan susulan saat tanaman sudah mencapai umur 4 minggu. Untuk tiap 1 hektar lahan, gunakan campuran pupuk kimia Urea sebanyak 50 kg, ZA 125 kg, SP-36 125 kg dan KCL 100 kg. Benamkan campuran pupuk tersebut di sekitar perakaran tanaman atau radius 10-15 cm dari batang tanaman.
Penyiraman
Ketika itu masih di awal periode tanam penyiraman secara rutin dilakukan setiap pagi dan sore tetapi ketika musim hujan untuk penyiraman tidak diperlukan. Setelah Tanaman berusia sekitar 30 hari penyiraman dilakukan setiap 2 hingga 3 hari atau disesuaikan dengan kondisi lahan.
Penyulaman
Sebelum tanaman berumur 2 minggu lakukan penyulaman atau ganti tanaman mati atau tanaman yang tumbuh tidak normal dengan tanaman baru ketika mereka mati atau tumbuh secara tidak normal.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk urea, KI dan ZA dengan perbandingan 1: 2 :. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari. Pupuk diberikan dengan cara dikocor.
Penyiangan
Jika Anda tidak menggunakan mulsa lakukan penyiangan gulma atau tanaman lain di sekitar tanaman, bedengan atau parit. Saat menggunakan mulsa, Anda hanya perlu menyiangi parit. Penyiangan biasanya dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu musim tanam.
Pemupukan Dasar
Pada pemupukan dasar dapat diberikan Pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dan pupuk kimia seperti TSP, KCL dan ZA dapat digunakan sebagai pupuk untuk pemupukan dasar. Pupuk ditaburkan secara merata di atas bedengan. Pemberian pupuk kimia (rasio pencampuran 2: 2: 1) bersama dengan pemberian pupuk organik. Kemudian biarkan selama sekitar 2 hingga 3 minggu.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk urea, KI dan ZA dengan perbandingan 1: 2 :. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari. Pupuk diberikan dengan cara dikocor.
Panen bunga kubis bunga dilakukan setelah umurnya mencapai 60-90 hari sejak ditanam, sebelum bunganya mekar, dan sewaktu kropnya masih berwarna hijau. Jika bunganya mekar, tangkai bunga akan memanjang dan keluarlah kuntum-kuntum bunga berwarna kuning.
Budidaya Cabe Rawit
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.
Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri, namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati.
Dalam cara menanam cabe rawit organic, berikut penjelasannya :
- Untuk media tanam, anda bisa memilih 2 jenis yaitu menanamnya secara langsung di tanah atau menanamnya dalam pot.
- Jika anda menanam secara langsung, maka anda harus melakukan pembersihan, penggemburan, pemupukan lahan terlebih dahulu.
- Jangan lupa untuk mengukur pH tanah, pH yang baik untuk menanam cabe organic yaitu sekitar 5 hingga 7. Jika pH tanah terlalu asam, maka anda bisa menaburkan kapur dolmit terlebih dahulu.
- Namun, jika anda menanamnya di dalam pot maka akan lebih praktis lagi karena anda hanya perlu mengisi pot berukuran sedang dengan tanah yang dicampur pupuk.
- Untuk jumlah perbandingan antara tanah dan pupuk yang baik yaitu 1 : 1.
- Jangan lupa untuk membuat lubang tanam dan memasukkan bibit cabe organic secara perlahan. Tutup lubang tanam dan padatkan.
Dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari
Pembuatan Bedengan: Lebar bedeng 100 – 120 cm; Tinggi bedeng 20 – 30 cm; jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm; dan arah bedeng memanjang ke utara selatan. Jarak tanam yang digunakan adalah 50 x 100 cm; 60 x 70 cm; 50 x 90 cm.
Untuk benih cabe organic sendiri, Anda dapat membaca informasi berikut:
- Pertama yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan benih cabe organic dengan praktis yaitu membelinya di toko benih ataupun toko pertanian.
- Untuk itu Anda perlu memastikan kualitas benih dan kelayakan tanamnya, anda bisa bertanya terlebih dahulu kepada penjualnya.
- Selain itu, Anda bisa mendapatkan benih cabe organic secara langsung dari buahnya.
- Pilihlah buah cabe yang sudah tua yang dihasilkan dari tumbuhan cabe sehat dan tidak terkena hama ataupun virus.
- Keringkan cabe organic diterik matahari atau anda bisa langsung membelah buahnya dengan pisau secara perlahan.
- Kumpulkan biji cabe organic dalam satu wadah dan angin- anginkan selama 1 hingga 2 hari.
- Setelah itu, anda bisa mulai melakukan proses pembibitan.
Pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
- membuat bedeng atau tempat pesemaian, ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
- lebar bedeng 1 – 1,2 m
- panjang bedeng 3 – 5 m
- tinggi bedeng 15 – 20 cm
- penyemaian benih. kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata. beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
- semai bebas atau ditabur merata semai dalam baris
- semai berkelompok
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut:
- telah berumur satu bulan
- tidak terserang hama dan penyakit
- pertumbuhan tanaman seragam
Cara penanaman
- siram bibit yang akan ditanam
- pilih bibit yang akan ditanam
- lepaskan bumbung atau plastik dari bibit
- padatkan tanah di sekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan ke lubang agar tidak rebah.
Dalam cara menanam cabe rawit organic berbeda jika anda melihat Cara Menanam Pare Hidroponik di Rumah, anda harus menyediakan media tanam ketika benih cabe sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 5- 7 cm dan berikut penjelasannya :
- Untuk media tanam, anda bisa memilih 2 jenis yaitu menanamnya secara langsung di tanah atau menanamnya dalam pot.
- Jika anda menanam secara langsung, maka anda harus melakukan pembersihan, penggemburan, pemupukan lahan terlebih dahulu.
- Jangan lupa untuk mengukur pH tanah, pH yang baik untuk menanam cabe organic yaitu sekitar 5 hingga 7. Jika pH tanah terlalu asam, maka anda bisa menaburkan kapur dolmit terlebih dahulu.
- Namun, jika anda menanamnya di dalam pot maka akan lebih praktis lagi karena anda hanya perlu mengisi pot berukuran sedang dengan tanah yang dicampur pupuk.
- Untuk jumlah perbandingan antara tanah dan pupuk yang baik yaitu 1 : 1.
- Jangan lupa untuk membuat lubang tanam dan memasukkan bibit cabe organic secara perlahan. Tutup lubang tanam dan padatkan.
Hama yang sering menyerang tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut :
- Tungau merah
- Kutu daun berwarna kuning
- Kutu gurem atau thrips
Adapun tanda – tanda tanaman terserang biasanya adalah tanaman berwarna seperti perak, tanaman tampak pucat, dan daun menjadi layu.
Pengendalian: Tindakan yang diambil biasanya adalah cabut tanaman yang terserang berat dan kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu membakarnya.

Pemupukan Dasar
Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang, pupuk urea 200-300, SP-36 dan KCl. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan bertujuan untuk memenuhi hara pada tanaman pada fase vegetatif hingga generatif awal dengan cara dicairkan terlebih dahulu.
Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat.
Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur satu hingga empat minggu, menggunakan sisa pupuk dasar.
Pemupukan susulan yang digunakan adalah pupuk NPK. Bila dikonversikan maka konsentrasi yang digunakan adalah sebanyak 15 sampai 30 gram per 1 liter air. Pupuk yang dilarutkan kemudian diaplikasikan dengan cara dikucurkan ke tanah di sekitar tanaman.
Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK, dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hari setelah tanam (HST). Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali.
Panen merupakan kegiatan yang kita nanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman. Produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar. Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi. Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung peda situasi harga pasaran.
Budidaya Cabe Merah
Cabe merah merupakan salah satu komoditas pertanian paling atraktif.Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal ini membuat budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.
Disamping fluktiasi harga, budidaya cabe cukup rentan dengan kondisi cuaca dan serangan hama. Untuk meminimalkan semua resiko tersebut, biaya untuk budidaya cabe bisa dikatakan cukup tinggi.
Suhu yang optimal untuk pertumbuhan cabe merah, antara 24-28 derajat Celcius. Pada suhu yang terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas 32 pertumbuhan akan terganggu. Cabe bisa tumbuh pada musim kemarau asal mendapatkan pengairan yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 800-2000 mm per tahun dengan kelembaban 80%.

Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik.Sebelum cabe merah ditanam cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman.Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa gunakan herbisida.
Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air.
Budidaya cabe merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang.Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha.Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan.
Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata.Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar.Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha.
Untuk budidaya cabe intensif sebaiknya, bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam.Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat.Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun.
Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.
Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan moderen.Sedangkan benih cabe lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu.
Metode penyemaian untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan polybag (baik dari plastik atau daun-daunan). Mengapa demikian, karena benih cabe apalagi jenis hibrida harganya sangat mahal.Apabila disemai dengan ditabur, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua tanaman bisa dimanfaatkan.
Siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, kalau tidak ada arang sekam gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1.Sebelum dicampur, media tersebut diayak agar halus. Untuk lebih detail, silahkan baca cara membuat media persemaian.
Sebaiknya buat naungan untuk tempat penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan. Apabila ada biaya, ada baiknya melindungi tempat penyemaian dengan jaring pelindung hama atau serangga. Susun polybag yang telah diisi media semai dalam naungan tersebut.
Rendam biji cabe dengan air hangat selama kurang lebih 3 jam.Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabe kedalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus. Basahi sedikit media tanam agar kelembabannya terjaga.
Siram polybag pembibitan setiap pagi dan sore hari. Cara menyiramnya adalah tutup permukaan polybag dengan kertas koran kemudian siram hingga basah. Buka kertas koran tersebut setelah biji tumbuh kira-kira 3 sekitar hari.
Selanjutnya siram secara rutin dan awasi pertumbuhannya.Bibit cabe merah siap untuk dipindahkan setelah 21-24 hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun.Lebihkan 10% dari kebutuhan bibit.Misalnya untuk lahan satu hektar dibutuhkan sekitar 14000 bibit cabe merah, maka lebihkan 10 persen untuk tindakan penyulaman tanaman.
Pemindahan bibit cabe merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari.
Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya ke dalam lubang tanam.Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembapan.
Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat.Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu sekali.
Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman.Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.
Pada budidaya cabe memerlukan pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri tegak.Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang.Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.
Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu untuk budidaya cabe di dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.
Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir.Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam.Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair.Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman.Bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut.
Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit. Untuk lebih detail, silahkan baca pengendalihan hama dan penyakit tanaman cabe
Hama
- Ulat tanah (Agrotis sp)
Hama ini menyerang batang muda cabai. Pencegahan dapat dilakukan dengan cacing tanah secara manual mengambil dan menghancurkannya. Kendali dilakukkan dengan menerapkan insektisida Diptrex 95 SP atau Drusban 0,2% pada dosis yang dianjurkan.
- Ulat buah (Dacus sp)
Hama ini menyerang buah. Buah yang terserang akan membusuk dan rontok. Agar tidak menular, buah yang telah diserang harus dibuang dan dimusnahkan. Pengendalian hama ini dengan insektisida Agrymicin, Buldok 25 EC, Cucacron 500 EC dengan dosis yang dianjurkan.
- Ulat grayak (Spodoptera sp)
Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala yang ditimbulkan adalah rusaknya daun dan buah cabai akibat gigitan ulat ini. Pencegahannya bias diaplikasikan insektisida seperti Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3 G, Fenval 200 EC dengan dosis sesuai anjuran.
- Trips
Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala serangan hama ini adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Bias pencegahan diterapkan insektisida sebagai Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3 G, Fenval 200 EC dengan dosis yang dianjurkan.
- Belalang
Bagian yang diserang adalah tunas muda dan batang. Pencegahan bias dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan secara manual atau dengnan memasang perangkap disekitar tanaman. Pengendalian dilakukan dengan insektisida Orthene, Diazinon, Malathion dengan dosis sesuai anjuran.
- Lalat buah (Bactrocera dorsalis)
Adalah musuh utama dalam budidaya cabai. Lalat buah menyuntikkan telur mereka dalam serangan dengan cabai, telur ini berkembang dan menjadi larva dalam buah yang menggerogoti dari dalam yang menyebabkan busuk buah dan rontok. Pencegahan dilakukan dengan menetapkan perangkap dengan bahan aktif metil eugenol. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan insektisida sebagai Buldok 25 EC, Curracon 500 EC, Decis 2,5 EC dengan dosis yang dianjurkan.
Penyakit
- Bercak daun
Disebabkan oleh jamur Cercospora sp yang menyerang daun, batang dan tangkai buah. Gejala serangan muncul bercak kecil bulat dengan diameter 0,5 cm. Penyakit ini biasanya menyebabkan daun, buah dan batang layu dan rontok. Pengendalian aplikasi fungisida Anvil 50 SC, Alto 100 SL, Baycor 25 WP, WP 75 Daconil, Antracol 70 WP dengan dosis yang dianjurkan.
- Layu Fusarium
Disebabkan oleh jamur Fusarium oxisporum, menyerang daun cabai. Gejala yang disebabkan layu daun yang lebih rendah dan menyebar ke seluruh daun. Banyak tanaman cabai diserang tumbuh di dataran tinggi yang terlalu lembab. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan fungisida Saco P atau Benlate dengan dosis yang dianjurkan.
- Patek atau antraknosa
Disebabkan oleh jamur. Gejala timbul jamur merah muda atau bulat hitam buah muda dan buah yang matang yang sudah hampir busuk buah yang menyebabkan, kering dan akhirnya rontok. Pencegahan dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan memelihara lahan sanitasi. Buah diserang harus dihancurkan agar tidak menular. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi Ridomil MZ, Previcur-N, Provit, Daconil, Antracol dengan dosis yang dianjurkan.
- Hawar
Disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, adalah munculnya gejala yang disebabkan bintik-bintik hitam seperti cacar pada daun dan buah. Penyakit ini menyebabkan buah dan daun kering yang terkena menjadi era dank yang akhirnya membusuk. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan meningkatkan tanggul dan menjaga sanitasi. Pengendalian dilakukan dengan penerapan fungisida seperti Previcur-N, Cucapit, Dipolatan AF, Dithane M-45 dengan dosis yang dianjurkan.
- Layu bakteri
Disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum dengan gejala seperti daun layu panas, batang dan cabang dari waktu ke waktu dan tanaman akan mati.Pencegahan tertular penyakit ini adalah kerusakan tanaman yang terserang, rotasi tanaman dilahan. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi bakterisida seperti Agrept 20 WP atau Agrimycin 15 / 1.5 WP dengan dosis yang dianjurkan.
- Pupuk kandang atau kotoran ayam
Pupuk kandang memang menjadi prioritas utama dalam menanam berbabagai jenis tanaman sayur maupun buah. Pupuk kandang yang bagus seperti pupuk kotoran sapi, kambing, itik, dan ayam karena banyak mengandung unsur hara penting seperti N, P dan K. Pupuk kandang sebaiknya diberikan pada saat tanaman cabai pertaman kali disemai, yakni antara 5 sampai 26 hari setelah tanam.
- Pupuk Kompos
Pupuk kompos dan pupuk daun juga bisa dijadikan sebagai pupuk campuran dengan tanah pada saat penyemaian benih cabai. Pupuk ini juga kaya dengan unsur N, P, K. Selain itu pupuk kompos daun mengandung Mg dan Ca yang cukup tinggi, baik untuk menunjang dalam pembesaran sel-sel merismatik pada saat tanman mengalami pertumbuhan.
- Pupuk Urea, KCL, SP-36, dan NPK Mutiara
Ini merupakan pupuk anorganik yang banyak dijual di pasaran. Pupuk urea, KCL, SP-36 banyak digunakan petani karena mengandung unsur N, P, dan K yang cukup tinggi. Pupuk anorganik diberikan pada tanaman yang sudah dipindahkan di lahan bedengan bermulsa.
- Pupuk lauran Phonska cair
Pemberian pupuk ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun, meransang pertumbuhan bunga dan buah cabe agar berbuah lebat.
Jenus pupuk yang biasa digunakan untuk pupuk dasar ini menggunakan pupuk kandang kotoran ayam petelur karena mengandung N yang tinggi.
Teknik pengaplikasian dengan cara disebar dan diberi kapur dolomite secara merata di atas bedengan. Pemupukan kimia diberikan setelah diberi pupuk kandang dan dolomite, pupuk kimia yang diberikan.
Budidaya cabe merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.
Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar.Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan.Buah yang dipetik adalah yang berwarna oranye hingga merah.Lakukan pemetikan pada pagi hari.
Produktivitas budidaya cabe merah biasanya mencapai 10-14 ton per hektar, tergantung dari varietas dan teknik budidayanya. Pada budidaya yang optimal, potensinya bisa mencapai hingga 20 ton per hektar