Budidaya Tanaman Sayuran

Tanaman sayuran adalah bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk asupan konsumsi. Oleh sebab itu persediaan sayuran perlu diperhatikan agar tidak mengalami kekurangan asupan sayur yang kaya akan gizi dan vitamin. Kebutuhan pangan tersebutlah yang membuat budidaya sayuran memiliki peluang bisnis yang besar.

Berikut ini pembahasan tentang budidaya sayuran, mulai dari penanaman hingga pemupukan yang dapat di pelajari.

Budidaya Sayur Bayam

Tanaman sawi memiliki preferensi pertumbuhan yang lebih baik di daerah yang memiliki iklim dingin. Untuk pertumbuhan optimalnya, suhu sekitar 21 °C pada siang hari dan 15 °C pada malam hari dianggap ideal. Meskipun demikian, ada beberapa varietas sawi yang mampu tumbuh dengan baik pada suhu yang lebih tinggi, seperti 32 °C.

Penting juga untuk memperhatikan curah hujan yang sesuai dengan pertumbuhan sawi, yaitu sekitar 1000-1500 mm per tahun. Daerah dataran tinggi umumnya memiliki curah hujan dalam rentang tersebut. Namun, meskipun sawi membutuhkan curah hujan yang cukup tinggi, tanaman ini tidak dapat beradaptasi dengan baik dalam kondisi air yang menggenang.

Selain itu, kelembaban udara yang ideal untuk budidaya sawi adalah sekitar 90%, yang sejalan dengan kisaran curah hujan yang telah disebutkan sebelumnya.

Hal yang paling pertama, Anda harus haluskan tanah, lalu membuat bedengan. Lebar bedengan bisa satu meter dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan panjangnya bisa mengikuti keadaan dari lahan tersebut.

Untuk jarak antar bedengan, alangkah baiknya memiliki jarak 30 cm. Usahakan lahan tersebut harus mendapatkan cahaya-cahaya yang penuh. 

Tanaman bayam sangat sensitif terhadap keasaman tanah. Apabila keasaman dari tanah rendah pH kurang dari 6, sebaiknya ini harus menetralkan dengan kapur atau dolomit sejumlah 2-3 ton untuk satu hektar.

Jika pH sudah lebih dari tujuh, anda dapat menetralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk yang organik atau pupuk yang berkualitas dengan 10 ton untuk satu hektar dan diamkan hingga 2 atau 3 hari.

Bibit bayam dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu biji atau stek. Berikut ini adalah penjelasan tentang keduanya:

  1. Bibit bayam dari biji: Bibit bayam dari biji dapat diperoleh dengan menanam biji bayam langsung di tanah atau dengan menanam biji bayam terlebih dahulu di dalam pot atau polybag, kemudian dipindahkan ke tanah setelah bibit bayam sudah cukup besar. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk bibit bayam tumbuh dari biji adalah sekitar 2-3 minggu. Bijinya dapat diperoleh dari toko pertanian atau pasar swalayan.

  2. Bibit bayam dari stek: Bibit bayam dari stek dapat diperoleh dengan memotong bagian atas tanaman bayam dewasa dan menanamnya kembali ke tanah. Stek ini harus dipilih dari tanaman bayam yang sehat dan memiliki daun yang lebat. Waktu yang dibutuhkan untuk stek bayam tumbuh menjadi tanaman dewasa adalah sekitar 4-5 minggu

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk biji, harganya lebih murah dan mudah didapat, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh dan memerlukan perawatan yang lebih intensif.

Sedangkan stek dapat tumbuh lebih cepat dan tidak memerlukan perawatan yang rumit, tetapi biayanya lebih mahal dan stek hanya dapat diperoleh dari tanaman bayam dewasa yang sehat.

Pilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan Anda untuk mendapatkan bibit bayam yang sehat dan berkualitas.

Bibit dari bayam memiliki ukuran yang kecil, dalam hal budidaya bayam penebaran bibit bisa dilakukan dengan saringan atau tangan. Usahakan bibit yang ditebarkan tepat pada tempatnya atau tidak ke mana-mana. Kepadatan tebar bibit, yaitu 0,5 hingga 1 gram/meter persegi. Agar penebaran bibit bayam bisa merata, anda dapat menambahkan kompos atau tanah, kemudian ditebarkan di atas bedengan.

Dalam menanam sayur bayam, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Pertama, Anda harus mencangkul lahan penanaman sayur. 
  • Anda harus mencangkul tanah kembali agar tanahnya gembur sehingga sayur cepat tumbuh.
  • Jika tanah Anda sudah pernah ditanami sayuran muda sebelumnya (masih baru), Anda tidak perlu mencangkulnya dua kali. Dengan menggemburi tanah bekas sayuran tersebut, Anda sudah dapat menanam sayur kembali
  • Selanjutnya, lubangi tanah dengan bentuk yang memanjang dan buat sela-sela atau space seperti aliran air. Artinya, lahan untuk menanam sayur tidak sepenuhnya ditanami sayuran.
  • Berikutnya, masukkan kompos sebelum menaburkan bibit, lalu taburkan bibitnya, dan tutup menggunakan kompos kembali.
  • Menutup bibit sayur menggunakan kompos bertujuan agar sayur tidak kesulitan tumbuh ke atas saat sudah waktunya tumbuh.
  • Kompos juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan sangat baik untuk pertumbuhan bayam.

Sayuran bayam dapat terkena beberapa hama dan penyakit. Berikut ini adalah beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman bayam:

Hama

  • Ulat daun menjadi hama yang paling sering muncul pada tanaman bayam. Hama ini akan memakan daun hingga meninggalkan bekas gigitan berlubang-lubang.

    Untuk mengatasi hama ini, petani hanya perlu menggoyangkan tanaman bayam atau melakukan penyemprotan air hingga hama ulat daun berjatuhan. Tidak disarankan untuk menggunakan pestisida, karena dapat berdampak buruk untuk kesehatan.

  • Siput: Meskipun jarang menyerang bayam, namun beberapa kasus budidaya bayam terserang hama ini. Siput menyerang daun dengan memakan daun hingga mengakibatkan bayam tidak sehat dan kualitas menurun.

    Pengendalian bisa dilakukan dengan melakukan penyiraman secara rutin (pada saat fajar dan menjelang pertengahan hari). Jika belum berhasil, anda bisa gunakan pallet besi fosfat sebagai jebakan untuk membunuh hama.

  • Kutu daun: dalam skala kecil, hama kutu daun tidak terlihat meninggalkan efek yang signifikan. Kutu daun menyerap cairan pada daun hingga membuat daun tidak sehat. Jika sudah parah, daun yang terserang akan melengkung dan berpilin. Bahan menyebabkan rontok daun dan pertumbuhan bayam terhambat. Hama ini dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan air secara rutin atau dengan penyemprotan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.

  • Lalat: menyebabkan daun bayam rusak, berlubang, hingga layu. Hama lalat cukup sulit dikendalikan karena tidak cukup dengan menggoyangkan tanaman saja seperti ulat daun, memang dengan menggoyangkannya lalat akan pergi, tetapi lalat dapat dengan cepat kembali sehingga metode ini tergolong tidak efektif.

    Cara pengendalian dapat dilakukan dengan metode tradisional yaitu dengan menggantungkan plastik berisi air di sekitar tanaman. Tidak dianjurkan menggunakan pestisida karena berbahaya bagi kesehatan.

  • Karat daun: Penyakit ini disebabkan oleh jamur dan ditandai dengan munculnya bercak-bercak berwarna oranye pada daun. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan daun bayam menjadi kering dan mati.

Penyakit

Noda daun:

Penyakit noda daun ditandai dengan munculnya bercak-barcak berwarna coklat pada beberapa bagian daun. Tanpa perawatan yang tepat, bercak tersebut akan terus meluas dan merusak daun secara keseluruhan.

Untuk mengendalikan penyakit ini, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencabut daun yang terinfeksi dan memusnahkannya dengan cara membakar. Sedangkan untuk mencegahnya, dapat dilakukan penyemprotan Dithane dengan takaran 1,5 hingga 2 gram per liter air.

Jamur Downy Mildew:

Serangan Jamur Downy Mildew pada tanaman bayam ditandai dengan daun bagian atas yang menguning dan daun bagian bawah yang berwarna hijau keunguan. Jika tidak ditangani, daun bayam akan berubah menjadi coklat. Serangan jamur ini terjadi karena kondisi lingkungan yang lembap atau cuaca yang terlalu dingin.

Untuk mengendalikan penyakit ini, dapat dilakukan pencabutan daun bayam yang terserang. Jika serangan sudah meluas, penyemprotan Dithane dengan takaran 1,5 hingga 2 gram per liter air dapat dilakukan pada seluruh bagian bayam.

Kekurangan Mangan (Mn)

Kekurangan Mangan (Mn) pada bayam biasanya terjadi selama musim kemarau atau saat cuaca sangat panas. Gejalanya adalah munculnya bercak-bercak kuning pada tulang daun bayam. Hal ini menandakan bahwa tanaman bayam tidak sehat dan mengalami kekurangan zat Mn. Penyakit ini menghambat pertumbuhan bayam karena tepi daun akan mengering.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan memberikan kapur ke tanah di sekitar tanaman bayam. Untuk penyembuhan, multitonik yang mengandung zat mangan dapat diberikan ke dalam tanah.

Spinach Blight

Penyakit Spinach Blight ditandai dengan daun yang menguning, menyempit, dan menggulung. Penyakit ini disebabkan oleh virus Mozaik Cucumber.

Jika bayam terinfeksi penyakit ini, disarankan untuk mencabut dan memusnahkan tanaman untuk mencegah penyebaran. Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan gulma secara rutin di sekitar tanaman bayam.

Berikut adalah beberapa tips perawatan sayur bayam yang bisa Anda terapkan untuk mendapatkan hasil panen yang baik:

  • Penyiraman: Pastikan tanah selalu lembab dengan melakukan penyiraman secara teratur. Air yang cukup dan teratur dapat membuat bayam tumbuh dengan subur dan tidak mudah layu.

  • Pemupukan: Lakukan pemupukan secara rutin dengan pupuk organik atau pupuk kandang untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman bayam.

  • Penjarangan: Jika tanaman bayam terlalu rapat atau padat, lakukan penjarangan dengan cara memetik beberapa tanaman bayam untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman bayam yang lain untuk tumbuh dengan baik

  • Pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada bagian-bagian tanaman yang menguning atau membusuk untuk mencegah penyebaran penyakit pada tanaman bayam.
  • Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara membersihkan daun yang terinfeksi, memberikan sirkulasi udara yang cukup, dan mengaplikasikan pestisida organik jika diperlukan.

  • Menjaga kelembaban: Tanaman bayam juga membutuhkan kelembaban yang cukup. Jadi pastikan tanaman bayam tidak kekeringan dengan melakukan penyiraman secara teratur.

Dengan melakukan perawatan yang tepat dan rutin, Anda dapat memperoleh hasil panen bayam yang sehat dan segar.

 

Pemupukan yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sayuran bayam. Berikut ini adalah tips untuk melakukan pemupukan yang baik pada sayuran bayam:

  • Pemupukan awal: Pada saat menanam bibit bayam, campurkan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya ke dalam tanah. Ini akan memberikan nutrisi awal yang diperlukan oleh bibit untuk tumbuh dengan baik.

  • Pemupukan lanjutan: Setelah bibit bayam tumbuh menjadi tanaman dewasa, lakukan pemupukan setiap 2 minggu sekali dengan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk yang disarankan untuk sayuran bayam adalah pupuk yang mengandung nitrogen lebih tinggi, seperti urea atau ammonium nitrat. Pupuk tersebut akan membantu bayam tumbuh dengan cepat dan memberikan daun yang hijau dan sehat.

  • Pemupukan daun: Pada saat tanaman bayam mulai tumbuh daun, lakukan pemupukan daun dengan campuran pupuk organik yang diencerkan. Campuran tersebut dapat disemprotkan langsung pada daun bayam dan akan memberikan nutrisi langsung pada daun.
  • Pemupukan terakhir: Sebelum memasuki masa panen, lakukan pemupukan terakhir dengan pupuk organik untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman bayam.

Pastikan untuk memberikan pemupukan dengan dosis yang tepat dan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman. Selain itu, pastikan untuk memberikan pupuk pada saat tanah sedang lembab dan tidak terlalu basah atau kering. Dengan pemupukan yang tepat, bayam akan tumbuh sehat dan memberikan hasil panen yang baik.

 

Lakukan panen secara teratur dan jangan biarkan tanaman bayam terlalu lama di tanah karena dapat membuat tanaman bayam kehilangan kualitas dan rasa yang baik.

Sayuran bayam dapat dipanen setelah mencapai ukuran yang cukup besar dan daunnya sudah cukup lebar. Berikut ini adalah cara melakukan pemanenan sayur bayam:

  • Pilih waktu panen yang tepat: Sayuran bayam dapat dipanen setelah mencapai umur 30-45 hari setelah penanaman. Pilih waktu panen di pagi hari atau sore hari ketika cuaca sedang sejuk untuk menghindari layu pada daun bayam.

  • Siapkan peralatan: Siapkan gunting tajam atau pisau untuk memotong tangkai daun bayam.

  • Potong bagian atas tanaman: Potong bagian atas tanaman bayam dengan gunting atau pisau. Jangan memotong terlalu dalam, cukup potong pada bagian yang sudah cukup besar.
  • Potong tangkai daun: Potong tangkai daun bayam dengan gunting atau pisau dari pangkal tanaman.

  • Bersihkan daun: Setelah dipanen, bersihkan daun bayam dengan cara mencucinya dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran atau debu yang menempel.

Budidaya Kangkung

Tanaman kangkung dapat tumbuh dengan sangat baik sepanjang tahun, baik tanaman kangkung darat maupun kangkung air.

Tanaman ini sangat membutuhkan curah hujan sekitar 500-5000 mm/tahun.

Tanaman kangkung juga membutuhkan lahan terbuka dan juga mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Tanaman ini sangat baik pada suhu yang normal dan tidak terlalu panas dan dingin.

Sama seperti bayam, tanah untuk menanam kangkung juga adalah tanah yang subur. Kangkung bisa saja tumbuh di berbagai jenis tanah lainnya, namun sebaiknya kangkung ditanam di tanah yang memiliki kandungan humus yang tinggi dan dapat menahan air dengan baik. Jika ingin menanam kangkung di lahan yang tidak sesuai, misalnya kering, Anda dapat menggunakan metode hidroponik atau menanam kangkung dalam wadah (pot) dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk organik. Hal ini dapat memastikan kangkung tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang baik.

Beberapa jenis tanah yang cocok untuk menanam kangkung antara lain:

  1. Tanah liat: Tanah liat cocok untuk menanam kangkung karena mempunyai sifat yang dapat menahan air dengan baik, sehingga tanaman kangkung tidak mudah kekeringan.

  2. Tanah pasir: Tanah pasir juga cocok untuk menanam kangkung karena mempunyai sifat yang cukup gembur dan mudah dilewati oleh air, sehingga memudahkan air dan nutrisi masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar kangkung.

  3. Tanah berhumus: Tanah berhumus cocok untuk menanam kangkung karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung. Tanah berhumus juga mempunyai sifat yang mudah menyerap air dan nutrisi, sehingga tanaman kangkung dapat tumbuh dengan subur.

  4. Pastikan juga tanah yang digunakan memiliki pH yang sesuai dengan kebutuhan kangkung, yaitu antara 6 hingga 7,5. Selain itu, pastikan juga tanah tidak tergenang air atau terlalu padat sehingga akar kangkung dapat tumbuh dengan baik. Jika diperlukan, Anda dapat menambahkan pupuk organik atau pupuk kandang untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman kangkung.

Adapun teknik dalam pengelolahan lahan dalam penanaman sayur kangkung adalah berikut ini:

  • Mengolah Lahan

Sebelum penanaman dilakukan sekitar kurang lebih 3 minggu, tanah harus terlebih dahulu diolah dengan cara mencampurkan 10 ton pupuk kompos atau pupuk kandang untuk setiap hektar lahan.

Beri air dengan ketinggian sekitar 5 cm dan biarkan air tersebut tergenang sambil diberi urea dengan dosis kurang lebih 1 kuintal per hektar.

  • Membuat Bedengan

Tahap selanjutnya dalam pembuatan media tanam adalah membuat bedengan dengan ukuran lebar sekitar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng yang dibuat selokan sepanjang 50 cm.

Namun, ukuran tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Tujuan dibuatnya bedengan ini selain untuk bisa membantu kelancaran keluar-masuknya air, juga untuk dapat memudahkan pemeliharaan serta kegiatan yang lain.

  • Pemupukan

Terkait dengan sebuah pengolahan media tanam, pemupukan juga harus dapat diperhatikan. Seminggu sebelum tanam atau juga setelah bedengan itu selesai dibuat, media tanam juga harus diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang.

Berikut adalah langkah-langkah pembibitan untuk sayur kangkung:

  • Siapkan biji kangkung segar yang telah dipetik dari tanaman kangkung yang sehat dan produktif.
  • Siapkan pot atau wadah kecil yang sudah diberi lubang di bagian bawahnya untuk drainase air.
  • Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk organik yang kaya nutrisi.
  • Tanam biji kangkung ke dalam pot, sekitar 2-3 biji per pot.
  • Siram pot dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.
 
  • Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama minimal 6 jam per hari.
  • Setelah bibit tumbuh sekitar 2-3 cm, pindahkan ke tanah yang lebih besar atau ke lokasi tanam yang telah disiapkan dengan jarak tanam sekitar 20-30 cm.
  • Terus siram bibit kangkung secara teratur dan berikan pupuk tambahan sesuai kebutuhan.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Anda dapat menghasilkan bibit sayur kangkung yang sehat dan produktif. Pastikan untuk memperhatikan kelembaban dan nutrisi tanah secara teratur untuk menjaga pertumbuhan yang optimal.

Apabila lahan Anda luas, Anda dapat mengolah tanah dengan traktor agar lebih cepat. Namun jika lahan Anda masih dapat diolah dengan manual, Anda dapat mencangkulnya. Agar dapat ditanami sayur, tanah harus dicangkul minimal 2 kali.

 Namun, jika tanahnya gembur, Anda hanya perlu mencangkulnya sekali dan menggemburkannya agar sayur tumbuh dengan lebih baik. Setelah tanah tersebut gembur, masukkan kompos, taburkan bibit, lalu ditutup pakai kompos. 

Anda dapat melubanginya dengan bentuk memanjang, seperti gambar berikut:

 

 

Berikut adalah teknik dalam menaman sayur kangkung dengan stek batang:

  • Sebaiknya waktu menanam di pagi hari saat cuaca tidak terlalu terik antara pukul 7-8 pagi.
  • Potong stek batang dengan tinggi 15-20 cm.
  • Sebelum di tanam rendam bibit menggunakan air yang sudah di tambahkan hormon auksin selama 45-60 menit.
  • Bagian yang direndam adalah bagian bawah batang tanaman.
  • Buang daun pada stek batang dan hanya sisakan sekitar 2-3 helai daun saja.
  • Setelah itu, kemudian buat lubang tanam pada media tanam menggunakan tanggan.
  • Kedalaman lubang tanam tidak lebih dari 5 cm.
  • Buat 10-15 lubang tanam dalam satu wadah.
  • Kemudian tanamkan sebuah stek batang kangkung pada setiap lubang tanam.
  • Setelah itu timbun kembali lubang tanam dengan menggunakan tanah di dalam wadah.
  • Siram media hingga benar benar basah, namun jangan sampai air tergenang dan letakkan wadah di tempat yang teduh.
  • Setelah 2 minggu tanaman ini akan menunjukkan sebuah pertumbuhan dengan tumbuhnya daun baru.
  • Jika tanaman tidak juga menunjukkan adanya pertumbuhan maka dengan segera harus ganti dengan bibit yang baru.

Tanaman kangkung yang mudah dibudidayakan ini pada dasarnya tidak membutuhkan terlalu banyak perawatan. Kendati demikian, memberikan perhatian lebih di masa pertumbuhannya tentu bisa memberikan hasil yang lebih maksimal. Berikut ini adalah beberapa proses perawatan yang sebaiknya dilakukan.

Setelah 4 hari penanaman, lakukan penyiraman tanaman 1 kali sehari menggunakan semprotan khusus agar sayur tumbuh dengan
baik (musim kemarau). Untuk menyiram, l
ebih baik gunakan semprotan untuk
penyiraman daripada menggunakan gayung, agar bibit yang baru tumbuh tidak tercabut dari tanah. 

Untuk mencegah penyakit pada kangkung, sebaiknya tanaman kangkung dirawat secara teratur dengan memberikan nutrisi yang cukup, menghindari kondisi lingkungan yang terlalu lembap, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan tumbuh, dan menggunakan pestisida nabati atau kimia jika diperlukan. Jika terjadi infeksi penyakit, segera ambil tindakan dengan membuang bagian tanaman yang terinfeksi dan mengobati dengan pestisida yang tepat. 


Pemupukan: Kangkung tidak termasuk di antara tumbuhan yang membutuhkan nutrisi banyak (heavy feeders). Kangkung akan tumbuh dengan baik selama mereka mendapatkan air yang cukup. Jadi, tak sedikit yang bilang bahwa pupuk tambahan itu tidak menjadi keharusan buat menumbuhkan kangkung di kebun. Pupuk yang dipakai pada saat menanam benih pun, sebenarnya itu sudah cukup.

Pengairan: Ini jelas, kangkung tumbuh dengan sangat baik di tanah yang lembab. Jadi, pengairan yang dilakukan secara regular itu wajib.

Penyiangan: Untuk Sebagian orang, barangkali istilah ini terdengar cukup asing. Tapi di dunia pertanian, ini adalah istilah yang lumrah. Penyiangan atau proses menyiangi adalah aktivitas mencabuti rumput, semak, gulma, atau membersihkan tumbuhan tak diharapkan yang tumbuh di sekitar tanaman yang sedang dibudidayakan. Dalam Bahasa inggris, ini disebut controlling weeds.

Berikut adalah beberapa hama dan penyakit pada kangkung:

Hama 

Bekicot: 

Hewan ini menggerogoti bagian batang dan daun kangkung sehingga menyebabkan batang dan daun kangkung menjadi busuk. Pengendian hama ini dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh di tanaman kangkung dan membuang semua bekicot yang berada di tanaman dan melakukan sanitasi lahan secara teratur.

Kutu dan daun: 

Hama ini menyerang bagian daun kangkung dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil serta daun melengkung. Kutu daun menginfeksi dengan cara menghisap cairan pada daun kangkung. Cara pengendaliannya dengan melakukan sanitasi lahan secara teratur dan menyemprotkan insketisida pada tanaman yang terserang kutu daun.

Ulat grayak: Ulat ini menggigiti bagian tengah daun sehingga membuat daun menjadi berlubang-lubang. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara manual yaitu dengan mengambil ulat yang menggerogoti tanaman atau dengan menyemprotkan insketisida pada tanaman yang terserang hama. Pada saat membasmi hama, sebaiknya lahan dibiarkan kering dulu 4-5 hari lalu kemudian diberi air lagi.

Ulat keket: Hama ini menyebabkan daun menguning dan berlubang. Cara mengendalikannya adalah dengan menjaga sanitasi lahan, membuat jarak tanam atau pergiliran tanaman serta dengan melakukan pengendalian dengan pestisida nabati berupa daun sirih, mimba dan gadung.

Penyakit

  • Karat putih

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ipomoea pandurata yang akan menyebabkan munculnya bercak putih pada daun lalu daun akan menjadi rusak. Cara mengendalikan hama ini adalah dengan melakukan sanitasi secara teratur serta penyiraman rutin.

  • Bercak daun

Cercospora bataciola dan Fusarium sp.adalah jamur penyebab penyakit ini. Ketika daun terserang penyakit ini maka akan muncul bercak kecoklatan hingga kehitaman pada bagian daun yang terserang dan lama kelamaan daun akan menjadi rusak. Cara pengendalian hama ini adalah dengan membuang tanaman yang terserang agar tidak menulari tanaman lainnya dan melakukan penyemprotan dithane M-45 pada tanaman yang terserang.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemupukan sayur kangkung:

 
  • Pilih pupuk yang tepat: Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk hijau sangat baik digunakan untuk sayur kangkung. Pupuk ini dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah dan memperbaiki struktur tanah. Jika ingin menggunakan pupuk kimia, pilih pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang.
  • Menentukan waktu pemupukan: Pemupukan harus dilakukan saat tanaman sedang aktif tumbuh. Pemupukan awal dapat dilakukan pada saat tanaman mencapai usia sekitar 2-3 minggu. Kemudian, lakukan pemupukan rutin setiap 2-3 minggu sekali.
 
 
 
  • Menentukan dosis pupuk: Jangan terlalu banyak memberikan pupuk karena dapat merusak tanaman. Sebaiknya ikuti petunjuk dosis pada kemasan pupuk yang Anda gunakan. Secara umum, dosis yang direkomendasikan adalah sekitar 2-3 sendok makan pupuk per meter persegi.
  • Menyebar pupuk dengan merata: Pupuk harus disebarkan secara merata pada seluruh permukaan tanah, jangan sampai menumpuk di satu tempat.
  • Jangan lupa untuk menyiram tanaman: Setelah melakukan pemupukan, sebaiknya airi tanaman dengan cukup air untuk membantu menyebar nutrisi ke akar dan mencegah kerusakan akibat overdosis pupuk.          Dengan melakukan pemupukan yang tepat, Anda dapat memastikan sayur kangkung tumbuh sehat dan produktif.

Sayur kangkung dapat dipanen ketika sudah mencapai usia panen, yaitu sekitar 20-30 hari setelah ditanam. Namun, bisa juga dipanen lebih awal atau lebih lambat tergantung dari preferensi pribadi.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemanenan sayur kangkung:

  • Pilih waktu yang tepat: Sayur kangkung sebaiknya dipanen saat cuaca cerah dan kering. Jangan panen pada saat cuaca hujan atau setelah hujan karena daun kangkung akan menjadi basah dan mudah busuk.

  • Potong daun di atas permukaan tanah: Potong daun kangkung sekitar 2-3 cm di atas permukaan tanah menggunakan gunting yang bersih dan tajam. Jangan mencabut seluruh tanaman karena akar kangkung masih bisa tumbuh kembali.

  • Hindari memetik tanaman: Hindari memetik tanaman karena hal ini dapat merusak jaringan tanaman dan mengganggu pertumbuhan kangkung.

  • Simpan dengan baik: Setelah dipanen, sayur kangkung sebaiknya segera dicuci dengan air bersih dan disimpan dalam wadah tertutup atau kantong plastik yang diikat rapat agar tetap segar.

Budidaya Sayur Manis

Tanaman sawi cenderung lebih bagus dalam hal pertumbuhan jika ditanam pada daerah dengan iklim yang cukup dingin. Kisaran suhunya adalah 21 °C saat siang dan 15 °C saat malam. Akan tetapi, ada juga beberapa jenis sawi yang bisa tumbuh dengan baik pada suhu yang cukup panas seperti 32 °C.

Sementara itu, untuk curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan sawi sekitar 1000-1500 mm per tahunnya. Daerah yang umumnya memiliki curah hujan dalam ukuran tersebut adalah daerah dataran tinggi. Namun, meski curah hujan yang dibutuhkan cukup tinggi, tanaman sawi kurang bisa beradaptasi dengan air yang menggenang.

Dengan kisaran curah hujan yang telah disebutkan juga, kelembaban udara yang pas untuk budidaya tanaman sawi  sekitar 90%.

Sayur manis dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah, namun tanah yang paling cocok untuk tanaman sayur manis adalah tanah yang kaya akan nutrisi, memiliki drainase yang baik, serta pH tanah yang ideal.

Berikut adalah beberapa jenis tanah yang cocok untuk menanam sayur manis:

  1. Tanah liat: Tanah liat memiliki kemampuan penyimpanan air yang baik dan kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga cocok untuk menanam sayur manis. Namun, tanah liat cenderung menjadi padat dan kurang drainase, sehingga perlu dicampur dengan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan drainase.

  2. Tanah berpasir: Tanah berpasir memiliki drainase yang baik dan mudah dikelola, sehingga cocok untuk menanam sayur manis. Namun, tanah berpasir cenderung memiliki kandungan nutrisi yang rendah, sehingga perlu diberi pupuk secara teratur.

3. Tanah humus: Tanah humus adalah tanah yang kaya akan bahan organik, seperti serasah daun atau kompos. Tanah humus memiliki drainase yang baik dan kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk menanam sayur manis.

4. Tanah pasir berlempung: Tanah pasir berlempung adalah tanah yang campuran antara tanah pasir dan tanah liat. Tanah ini memiliki drainase yang baik dan kandungan nutrisi yang cukup, sehingga cocok untuk menanam sayur manis.

Selain itu, pH tanah yang ideal untuk menanam sayur manis adalah antara 6 hingga 7, sehingga perlu dilakukan pengukuran pH tanah secara teratur. Jika pH tanah terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka perlu dilakukan penambahan bahan kimia atau bahan organik untuk menyeimbangkan pH tanah.

Berikut adalah cara pembibitan sayur manis:

  1. Siapkan biji sayur manis yang berkualitas.
  2. Siapkan wadah atau pot kecil yang sudah dilubangi bagian bawahnya untuk drainase air.
  3. Campurkan tanah dengan pupuk organik yang kaya nutrisi dan masukkan ke dalam pot hingga 2/3 bagian penuh.
  4. Tanam biji sayur manis di dalam pot dengan jarak antar biji sekitar 3-5 cm dan tutup dengan lapisan tipis tanah.
  5. Siram pot secara perlahan hingga tanah terlihat basah, namun tidak tergenang air.
  6. Letakkan pot di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung, namun tetap terkena cahaya yang cukup.
  7. Setelah bibit sayur manis tumbuh, pindahkan ke tempat yang lebih luas atau ke lahan pertanian yang telah disiapkan dengan jarak tanam sekitar 30-40 cm.
  8. Terus siram bibit sayur manis secara teratur dan berikan pupuk tambahan sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahap ini, bibit sayur manis akan tumbuh subur dan siap untuk ditanam di lahan yang lebih luas. Pastikan untuk memperhatikan kelembaban tanah dan nutrisi yang cukup untuk menjaga pertumbuhan yang optimal. Setelah tanaman sayur manis tumbuh, lakukan perawatan yang baik seperti penyiraman, pemangkasan, dan pemberian pupuk secara teratur agar dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas.

 
 

Berikut adalah tips untuk menanam sayur manis:

  1. Cangkul tanah untuk tahap pertama.
  2. Cangkul tanah kembali agar tanahnya gembur sehingga sayur cepat tumbuh.
  3. Lubangi tanah dengan bentuk yang memanjang.
  4. Masukkan kompos, taburkan bibit, lalu tutup menggunakan kompos.
  5. Menutup sayur menggunakan kompos bertujuan agar sayur tidak kesulitan tumbuh ke atas saat akan tumbuh.
  6. Kompos juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan sangat baik untuk pertumbuhan sayur manis.

Berikut adalah beberapa tips perawatan sayur manis:

  • Siram secara teratur: Sayur manis membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau atau saat tanah terlihat kering. Namun, jangan terlalu banyak memberi air karena dapat menyebabkan akar membusuk.

  • Beri pupuk secara teratur: Sayur manis membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Berikan pupuk organik atau pupuk buatan setiap dua minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.

  • Bersihkan gulma: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman secara teratur karena gulma dapat menyerap nutrisi dan air dari tanah, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan sayur manis.

  • Periksa serangga dan penyakit: Periksa tanaman secara teratur untuk mengetahui adanya serangga atau penyakit. Jika ada, segera ambil tindakan untuk mengendalikan serangga atau penyakit tersebut agar tidak menyebar ke tanaman lain.

  • Jaga kelembaban udara: Sayur manis membutuhkan kelembaban udara yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan tanaman terlindung dari angin kencang dan paparan sinar matahari langsung yang berlebihan.

  • Pangkas tanaman: Pangkas bagian tanaman yang rusak atau mati untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian tanaman yang sehat.

Dengan merawat sayur manis dengan baik, tanaman akan tumbuh sehat dan memberikan hasil panen yang baik. Pastikan untuk memberikan perhatian yang cukup pada tanaman dan melakukan perawatan secara teratur.

Sayur manis dapat terkena beberapa jenis hama dan  penyakit.

Hama

  • Ulat Tanah (Agrotis sp). Ulat Tanah ini biasa menyerang akar tanaman sawi sehingga tanaman menjadi layu menguning dan bahkan tanaman akan mati. Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat Tanah atau Agrotis sp ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terserang hama Ulat Tanah atau Agrotis sp ini adalah dengan penyemprotan insektisida dengan takaran dosis tertentu.
  • Ulat grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera axigua). Ulat Grayak ini biasa menyerang daun tanaman sawi. Tanaman sawi yang terserang hama Ulat grayak ditandai dengan kondisi daun berlubang, menguning dan bagian daun tidak beraturan. Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat Grayak ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. Cara mengatasi jika tanaman sudah terserang hama Ulat Grayak ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Curacron 500 Ec, Buldok 25 EC dan Matador 25 Ec dengan takaran dosis tertentu.
  • Ulat perusak daun (Plutella xylostella). Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi. dari namanya sudah pasi kita tau hama ini menyerang daun sawi. ulat perusak daun sawi ini dapat mengakibatkan daun sawi berlubang-lubang, permukaan daun rusak dan bahkan kering. Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terserang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Proclaim 5 SG, Decis, Buldok 25 EC dan March 50 EC.

Penyakit

  • Penyakit layu: Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menyebar melalui tanah dan menyebabkan daun dan batang sayur manis menjadi layu. Pada tahap awal, tanaman mungkin terlihat kerdil atau kaku, dan pada tahap selanjutnya daun dan batang bisa berubah warna menjadi coklat atau hitam. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memusnahkan tanaman yang terkena penyakit dan menerapkan rotasi tanaman untuk mencegah infeksi jamur.
  • Busuk pangkal batang: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang batang dan menyebabkan busuk pangkal batang. Tanaman dapat terlihat layu dan berwarna kecoklatan, dan daun dapat jatuh dari tanaman.Cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini adalah dengan menanam sayur manis pada tanah yang bebas dari bakteri penyebab, menghindari kelembaban berlebih pada daerah pangkal batang dan menghindari kerusakan pada akar saat penanaman.
  • Penyakit bulai: Penyakit ini disebabkan oleh cendawan dan menyerang pada daun dan batang sayur manis. Gejala awalnya terlihat pada daun, yaitu terdapat bercak berwarna hijau, kemudian bercak tersebut berubah menjadi kecoklatan dan melebar ke bagian batang. Cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, membuang daun yang terinfeksi dan menerapkan rotasi tanaman.

Pemupukan adalah salah satu faktor penting dalam merawat tanaman sayur manis agar tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan pemupukan sayur manis:

  • Gunakan pupuk organik: Pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos  sangat baik untuk tanaman sayur manis. Pupuk organik mengandung nutrisi yang lengkap dan memperbaiki kualitas tanah. Pupuk organik juga membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan air dan udara dalam tanah.

  • Pupuk buatan: Pupuk buatan atau pupuk kimia bisa digunakan sebagai alternatif apabila bahan organik sulit didapatkan atau ketika tanaman membutuhkan nutrisi yang khusus. Namun, perlu diingat bahwa pupuk kimia harus digunakan dengan hati-hati karena bisa merusak kualitas tanah dan memicu tumbuhnya gulma.

  • Pemupukan teratur: Pupuk harus diberikan secara teratur agar tanaman sayur manis mendapatkan nutrisi yang cukup. Sebaiknya berikan pupuk setiap 2-3 minggu sekali, tergantung jenis pupuk yang digunakan dan kebutuhan tanaman.

  • Jangan memberikan terlalu banyak pupuk: Pemupukan yang berlebihan bisa merusak kualitas tanah dan membuat tanaman sayur manis menjadi kurang produktif. Oleh karena itu, berikan pupuk dengan dosis yang tepat.

  • Pupuk dengan proporsi yang tepat: Tanaman sayur manis membutuhkan nutrisi yang seimbang, seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Perhatikan proporsi dan jumlah pupuk yang diberikan agar nutrisi yang didapat oleh tanaman sayur manis seimbang.

  • Pupuk pada saat awal tanam: Berikan pupuk saat awal tanam sayur manis, ketika bibit masih kecil dan tanah belum terlalu kaya nutrisi. Hal ini dapat mempercepat pertumbuhan bibit dan meningkatkan kualitas tanaman.

Dengan melakukan pemupukan yang tepat, tanaman sayur manis dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang sehat dan lezat.

Berikut adalah beberapa tips dalam melakukan pemanenan sayur manis:

  • Periksa kematangan sayur manis: Sebelum dipanen, periksa kematangan sayur manis terlebih dahulu. Sayur manis yang matang biasanya memiliki kulit yang halus dan warna yang cerah. Jika warnanya sudah pudar, kemungkinan besar sayur manis sudah terlalu matang dan tidak segar lagi.

  • Gunakan pisau tajam: Gunakan pisau tajam untuk memotong tangkai sayur manis dari batangnya. Hindari mencabut sayur manis dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar tanaman dan mengurangi produktivitas tanaman.

  • Pemanenan secara berkala: Pemanenan sayur manis sebaiknya dilakukan secara berkala untuk menghindari pembusukan buah dan menjaga kualitas buah. Pemanenan dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali tergantung dari tingkat kematangan dan kecepatan pertumbuhan sayur manis.

  • Penanganan sayur manis: Setelah dipanen, sayur manis perlu ditangani dengan hati-hati agar tidak rusak. Hindari membiarkan sayur manis terkena sinar matahari langsung atau bersentuhan dengan benda keras yang dapat merusak kulitnya.

Budidaya Sayur Pahit

Untuk memperoleh panen sawi (sayur pahit) yang optimal, tanamlah di dataran tinggi. Wilayah penanaman yang sangat sesuai merupakan mulai dari ketinggian 5 m hingga dengan 1. 200 m dpl.

Tetapi umumnya sayur ini dapat dibudidayakan pada wilayah yang memiliki ketinggian 100 m hingga 500 m dpl.

Agar memperoleh panen yang optimal, tanamlah sayur ini di dataran tinggi. Wilayah penanaman yang sangat sesuai merupakan mulai dari ketinggian 5 m hingga dengan 1. 200 m dpl.

Tetapi umumnya sawi dapat dibudidayakan pada wilayah yang memiliki ketinggian 100 m hingga 500 m dpl.

Melakukan budidaya tanaman sawi, maka media tanah yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat adaptasi tanaman.

Jenis tanah yang cocok di sini adalah tanah yang relatif gembur, subur dan kandungan humusnya cukup banyak. Kandungan humus ini berperan dalam pertumbuhan sawi supaya bisa tumbuh dengan sehat.

Jika ditanam pada tanah yang berjenis liat, maka tanah tersebut harus melalui pengolahan terlebih dulu.

 Sebaliknya, jika ditanam di media tanah lempung yang berpasir, tanaman sawi tentu akan lebih cepat dalam bertumbuh.

Jenis tana seperti ini tergolong sebagai tanah andosol. Mengenai pH tanah datau derajat keasaman tanah, tanaman sawi sangat cocok bila dibudidayakan pada tanah dengan pH 6 hingga 7.

Tingkat ketinggian tanah untuk budidaya sawi bisa dilakukan pada tanah dengan ketinggian 5 hingga 1200 mdpl.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membibitkan sayur pahit:

Penyemaian benih

  • Kebutuhan benih 2- 3 Kilogram/ ha
  • Membuat tempat persemaian berbentuk bedengan dengan lebar 100 centimeter serta besar 15- 20 centimeter, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan benih.
  • Taburkan pupuk kandang yang telah matang pada bedengan persemaian dekat 2 kilogram/ m2.
  • Aduk menyeluruh pupuk kandang ke dalam tanah sembari menggemburkan permukaan bedengan.
  • Buat alur penanaman melintang di bedengan, dengan jarak antara alur 8- 10 centimeter serta kedalaman alur dekat 1 centimeter.
  • Tebar benih dengan kerapatan dekat 5 benih per 1 centimeter panjang alur.
  • Tutup alur pesemaian dengan media bedengan setebal 0, 5 centimeter.
  • Tutup permukaan bedengan dengan memakai karung goni ataupun daun pisang dekat 2- 3 hari hingga benih berkecambah.

Pemeliharaan persemaian

  • Siram persemaian secara teratur buat melindungi kelembaban media.
  • Pada usia 15 hari, siram persemaian dengan larutan Agrobost dengan dosis 1 ml per liter air.
  • Buat menghindari penyakit dumping off, jalani penyemprotan dengan fungisida Benlete dengan dosis 1 gram/ l air.

Saat bedengan sudah siap dan benih yang disemai sudah berusia 4 minggu, maka tanaman sawi siap untuk ditanam. Saat melakukan penanaman, petani lebih baik melakukannya pada akhir musim hujan supaya tanaman bisa mendapatkan curah hujan yang cukup.

Kemudian, lakukan penanaman pada sore hari saja untuk menghindari air siraman menguap serta tanah akan menjadi lebih lembab.

Berikut adalah langkah-langkah penanaman sayur pahit:

  • Pilih lokasi penanaman yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki tanah yang subur dan drainase yang baik. Pastikan juga tanah telah dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman lainnya.

  • Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan jarak antar lubang sekitar 30-40 cm tergantung dari jenis sayur pahit yang akan ditanam.

  • Berikan air secukupnya setelah menanam. Pastikan tanah tetap lembab namun tidak terlalu basah yang dapat menyebabkan bibit busuk atau terkena penyakit.

  • Campurkan pupuk kandang atau kompos dengan tanah yang akan digunakan untuk menanam sayur pahit agar tanah menjadi lebih subur dan kaya akan nutrisi.

  • Letakkan bibit sayur pahit yang telah tumbuh di dalam lubang dan tutup dengan tanah. Pastikan bibit tidak terlalu dalam agar akar dapat menjangkau nutrisi di dalam tanah dengan baik.

Berikut adalah beberapa tips untuk merawat sayur pahit agar tumbuh dengan sehat dan produktif:

  • Tanam pada waktu yang tepat: Pastikan untuk menanam sayur pahit pada musim yang tepat dan sesuai dengan iklim di daerah Anda. Beberapa jenis sayur pahit dapat ditanam di musim semi atau musim gugur.

  • Berikan nutrisi yang cukup: Tanah yang subur dan kaya akan nutrisi sangat penting untuk pertumbuhan sayur pahit. Berikan pupuk kandang atau kompos secara teratur dan pastikan tanah tetap lembab.

  • Jaga kelembaban tanah: Sayur pahit membutuhkan kelembaban yang cukup namun tidak terlalu basah. Pastikan untuk tidak membiarkan tanah menjadi terlalu kering dan tidak terlalu basah.

  • Berikan sinar matahari yang cukup: Sayur pahit membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan yang sehat. Pastikan tanaman terkena sinar matahari langsung setidaknya 6 jam dalam sehari.

  • Berikan perlindungan dari hama dan penyakit: Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman untuk memastikan terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jika ditemukan gejala, segera ambil tindakan yang tepat seperti memberikan insektisida atau fungisida yang sesuai.

  • Lakukan pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada sayur pahit untuk mendorong pertumbuhan cabang yang baru dan membuang bagian tanaman yang tidak sehat.

Sayur pahit dapat diserang berbagai hama dan penyakit pada pertumbuhannya.

Hama

  • Ulat Tanah( Agrotis sp): Penangkalan dapat dicoba dengan sanitasi kebun di seluruh areal tumbuhan. Bisa pula diberikan: insektisida Furadan 3G serta Curater 3G.

  • Ulat Grayak( Spodoptera litura): Ciri-ciri sayur terkena tanaman ini adalah daun berlubang paling utama daun muda.Pemberian insektisida antara lain: Buldok 25 EC, Decis 2, 5 EC serta Proclaim 5 SG.

Penyakit

Sayur pahit dapat mengalami berbagai jenis penyakit.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit pada sayur pahit beserta gejala dan cara mengatasinya:

  • Busuk akar: gejalanya adalah daun menjadi kuning dan layu. Penyebabnya adalah jamur yang menyerang akar tanaman. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan fungisida yang sesuai dan mengatur tingkat kelembaban tanah agar tidak terlalu basah.

  • Kudis daun: gejalanya adalah daun berlubang dan terlihat rusak. Penyebabnya adalah serangan serangga seperti kutu daun atau ulat. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan insektisida atau mengambil tindakan manual dengan cara mengambil dan membuang serangga yang menyerang.

  • Karat daun: gejalanya adalah daun berlubang kecil berwarna coklat kemerahan. Penyebabnya adalah jamur yang menyerang daun. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan fungisida dan menjaga kelembaban udara yang sesuai.

Anda dapat melakukan penyulaman jika ada tanaman yang Penyulaman dilakukan antara 5-7 hst buat tumbuhan yang bermasalah (mati).

Pemupukan susulan dicoba sehabis tumbuhan berusia 10- 15 hst. Pupuk yang digunakan merupakan urea 200 kilogram/ ha serta KCl 75 kilogram/ ha. Campur kedua pupuk tersebut kemudian aplikasikan dengan metode dialurkan diantara tumbuhan( jarak dekat 10 centimeter).

Jalani penyiangan rumput/ gulma disekitar tumbuhan tercantum di selokan.

Jalani penyiraman dengan tertib tiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan tumbuhan. Penyiraman umumnya dicoba dengan memakai gambor buat menghasilkan curahan air yang halus sehingga tumbuhan tidak gampang rebah.

Pemupukan yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan hasil yang baik pada sayur pahit. Berikut adalah beberapa tips untuk pemupukan sayur pahit:

  • Pilih jenis pupuk yang tepat: Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sayur pahit. Pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos bisa digunakan untuk memberikan nutrisi alami yang lebih seimbang. Pupuk kimia juga bisa digunakan tetapi perlu diatur dosis dan cara pemakaian yang tepat.

  • Pupuk sebelum penanaman: Sebaiknya melakukan pemupukan sebelum menanam bibit sayur pahit. Sehingga tanah sudah kaya nutrisi saat tanaman mulai tumbuh.

  • Pupuk setelah penanaman: Setelah tanaman tumbuh, lakukan pemupukan secara rutin untuk menjaga kebutuhan nutrisi tanaman. Lakukan pemupukan setiap 2-3 minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. 

  • Berikan dosis yang tepat: Berikan dosis pupuk yang tepat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan nutrisi pada tanaman. Jangan memberikan terlalu banyak pupuk karena hal ini dapat merusak tanaman.

  • Pupuk dalam bentuk cair atau padat: Pupuk dalam bentuk cair lebih cepat diserap oleh tanaman dan cocok untuk pemupukan pada tanaman yang membutuhkan nutrisi yang cepat, sedangkan pupuk padat lebih tahan lama dan lebih cocok digunakan pada tanah yang kurang subur.

  • Campurkan pupuk dengan tanah: Setelah memberikan pupuk, pastikan untuk menggali sedikit tanah di sekitar tanaman dan mencampurkan pupuk dengan tanah. Hal ini dapat membantu nutrisi meresap ke dalam tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Budidaya Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm, dan jarak untuk tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Jarak antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis atau abu dapur. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai.

Tanah diolah sedemikian rupa, setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 70 – 80 centimeter, tinggi 20 – 30 centimeter serta jarak antar bedeng 50 – 60 centimeter. Tidak lupa buat ditaburkan dolomit/kapur pertanian sebanyak 50 – 75 kilogram/400 m2 (bila ph tanah dibawah 5, 5).

Tidak hanya itu ditambahkan pula pupuk dasar TSP, KCl serta ZA (2:1:1) dengan dosis 1 – 20 kilogram/400 m2. Pupuk dasar ditaburkan 10 – 15 hari saat sebelum tanam.

Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut : penampilan bernas atau terisi penuh, daya kecambah tinggi diatas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. 

Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam padalubang tanam yang sudah disiapkan. Untuk menanam benih kacang panjang, buatlah lubang tanam terlebih dulu dengan kedalaman 5 centimeter, setelah itu benamkan 2 biji kacang panjang secara langsung di bedengan. Pakai jarak tanam 40 x 60 centimeter antar lubang tanam. Buat tiap 1 ha lahan, diperlukan benih sebanyak 15 – 20 kilogram. 

Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari, pemberian kapur dilakukan apabila pH tanah kurang dari 5 pada saat pengolahan tanah. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 80-110 cm, jarak antar bedengan 30 cm, tinggi 30 cm. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. Diatas bedengan ditabur pupuk kandang diaduk dengan tanah. Bedengan ditutup dengan mulsa plastic hitam perak yang sudah diberi lubang tanam dengan jarak tanam yang dikehendaki.

Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm, dan jarak untuk tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Jarak antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis atau abu dapur. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai.

Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa kegiatan berikut ini :

  • Melakukan penyulaman dilakukan paling lambat seminggu setelah tanam dengan benih yang telah disiapkan sebelumnya dalam polybag
  • Melakukan penyiraman dengan gembor, untuk lahan yang cukup luas dilakukan dengan mengalirkan air pada saluran di sekitar bedengan
  • Penyiangan: Penyiangan dilakukan dua kali yaitu setelah tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu. Penyiangan ini dilakukan dengan cara mencabut rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dan sekaligus melakukan pendangiran.
  • Pemangkasan/Perempelan: Tanaman kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang karena jika terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga. Lakukan pemangkasan secara teratur pada tanaman sayur kacang panjang untuk mendorong pertumbuhan dan menghindari kerusakan pada bagian tanaman yang tidak diperlukan.
  • Penyiraman: Tanaman sayur kacang panjang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Lakukan penyiraman secara teratur pada saat tanah terasa kering. Pastikan air tidak tergenang pada tanah karena hal ini dapat memicu perkembangan jamur dan penyakit.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam budidaya tanaman kacang panjang yang harus diperhatikan adalah hama yang menyerangnya, berikut adalah jenis dan cara pengendalian hama tanaman kacang panjang :

Hama

  •  Kutu Aphids croccivora

Salah satu hama yang menyerang kacang panjang adalah kutu Aphids croccivora. Kutu – kutu tersebut akan bersembunyi di balik daun secara bergerombol, akibatnya daun kacang panjang akan mengeras kemudian menggulung ke dalam serta timbul embun jelaga.

Cara pengendaliannya adalah dengan cara dilakukan penyemprotan pada permukaan daun bagian bawah menggunakan insektisida seperti Akodhan 350 EC, Matador 25 EC, Perfekthion 400 EC. Sebaiknya sesuaikan dengan dosis jika akan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida.

  • Ulat penggerak polong

Ulat penggerak polong atau Maruca Restualis adalah hama yang menyerang polong kacang dengan cara melubangi kulit polong baru kemudian mereka memakan daging buah serta biji  muda yang ada di dalamnya. Biasanya ulat ini berwarna hijau ketika masih usai muda, berwarna cokelat kehitaman saat beranjak dewasa.

Cara pengendaliannya adalah demam cara  membuat atau memasang perangkap kupu – kupu berupa lem di pasang pada beberapa tempat, yaitu dengan melaburkan pada botol – botol bekas atau pvc dalam bentuk lem. Umumnya para petani akan menggunakan Cherry Glue dan Glumon.

Jika serangan sedang terjadi dalam jumlah banyak, gunakanlah insektisida untuk membasminya. Decis 25 EC, Buldok 25 EC atau Curacron 500 EC adalah berapa contoh insektisida yang sering di pakai, jangan lupa untuk menggunakan sesuai dosis.

  • Lalat Kacang

Hama lalat kacang berasal dari Phiomya phaseoli Tr atau Agromyza phaseoli Cog yang menyerang tanaman muda sekitar berumur 14 hingga 30 hari. Setelah hama ini menyerang terdapat bintik putih kemudian disusul dengan kacang berubah warnah menjadi kuning dengan memiliki titik berwarna coklat ditengahnya.

Ketahuilah bahwa titik coklat tersebut adalah bekas dimana hama tersebut melakukan tusukan untuk melakukan penghisapan cairan dan juga untuk meletakan telur hama tersebut.

Ada beberapa cara pengendalian dan juga proses pencegahan hama lalat kacang ini diantaranya adalah :

  • Untuk memutus siklus hama lakukanlah proses pergiliran tanaman.
  • Penanaman kacang panjang dilakukan secara bersamaan
  • Berikanlah mulsa yang berasal dari jerami padi atau alang-alang pada saat tanaman masih terbilang masih muda
  • Segera cabut, bakar ataupun dipendam setelah teridentifikasi tanaman terserang hama ini.
  • Untuk melakukan pencegahan yang harus dilakukan adalah memberikan insektisida berbahan aktif tiodikarb sebanyak 10-20 g/kg benih sebelum atau pada tahap penanaman awal (usia tanaman 8-10 hari).
  • Bila sudah terlanjut terserang silahkan basmi menggunakan insektisida dengan memiliki bahan aktif monokrotofos.
  •  Tungau Merah

Hama tungau merah berasal dari Tetranychus cinnabaricus Boisd. T. Bimaculatus Harv, T. telatius dan T. cucurbitacearum yang menyerang bagian pada daun. Gejala yang ditimbulkan akibat penyerangan ini adalah daun tua secara perlahan menunjukan bercak kuning. Kemudian meluar keseluruh daun yang berakhir menjadi merah karat.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengendalian dan pencegahan, diantaranya :

  • Selalu menjaga kebersihan area penanaman
  • Usahakan penanaman kacang panjang pada saat musing hujan
  • Bila melihat secara langsung hama ini pastikan menangkapnya dan dibuang.
  • Daun yang terserang dimusnakan dengan cara membakar ataupun dikubur.
  • Pengendaliannya bisa menggunakan predator seperti  Phytoseulus permisilis Atk Henr, P. mocropilis Banks, Stethorus gievifrons, S. punctillum, atau scolothrip sexmaculatus,
  • Sedangkan pemberantasan hama tungau merah ini bida dengan menyemprotkan pestisida yang memiliki bahan aktif oksikuinoks,  atau dikofol.

Penyakit

  • Penyakit karat daun 

Salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman kacang panjang adalah karat daun yang disebabkan oleh Uromyces sap dengan tanda bercak cokelat pada bagian daun.

Semakin lama bercak – bercak cokelat ini menyebar dan mengakibatkan daun kering yang mana dimuali dari daun tua apalagi jika udara lembab dan panas seperti ketika musim hujan dan mendadak panas.

Pencegahan yang dapat dilakukan petani adalah melakukan sanitasi lingkungan serta mengontrol saluran drainase dengan baik.

Tetapi jika penyakit ini sudah menyerang parah maka lakukan penyemprotan menggunakan fungisida seperti Anvil 50 SC dan Score 250 EC. Jangan lupa juga cek dosis penggunaan pada kemasan sebelum memakainya.

  • Penyakit bercak daun Cescopora sp

Cescopora sp menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit pada tanaman kacang panjang demam tanda bercak – bercak pada daun berwarna kuning bulat, semakin lama bercak itu berubah menjadi warna cokelat.

Sebaiknya lakukan sanitasi lingkungan dan juga selalu mengontrol saluran drainase untuk pencegahan. Lakukan penyemprotan langsung menggunakan fungisida jika diketahui penyakit sudah menyerang tumbuhan kacang panjang dalam kondisi parah. Biasanya menggunakan Score 250 EC dan Anvil 50 SC sesuai dengan dosis yang ada pada label.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam produksi tanaman kacang panjang, petani wajib hukumnya mempelajari Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang. Sekian dan terimakasih.

  • Layu Sklerotium

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan sclerotium rolfsii Sacc. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan cendawan ini adalah pangkal batang terdapat benang benang seperti halnya buli kemudian berubah menjadi bentuk bulat dan memiliki warna coklat.

Untuk mengendalikan jenis penyakit ini yakni dengan mencabut tanaman yang diserang dan memusnakannya dengan cara dibakar agar tidak menular ke tanaman lainnya.

Sedangkan untuk Pencegahan cendawan sclerotium rolfsii Sacc agar tidak menyerang adalah dengan menjaga drainase didaerah penanaman dan juga mengatur jarak tanam.

  •  Layu Fusarium

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f. sp. phaseoli. Gejala yang ditimbulkan setelah tanaman diserang adalah bagian tulang daun menguning selanjutnya menjalar kesemua tangkai daun yang berujung pada layunya tanaman.

Pengendalian tanaman yang terserang penyakit ini bisa dilakukan dengan memusnakan tanaman yang terserang dan yang paling penting adalah menggunakan benih yang tahan terhadap serangan cendawan Fusarium oxysporum f. sp. phaseoli.

Anda juga bisa menggunakan fungisida seperti Benhate dengan dosis 2 g/l air yang disemprotkan ke tanah atau tanaman yang terserang.

  • Penyakit Mozaik

Penyakit mozaik disebabkan oleh virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Virus ini menyerang pada bagian daun-daun muda. Apabila terserang maka daun terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Ketahuilah bawah Penyakit mozaik ini ditularkan oleh vektor kutu daun.

Cara pengendalian terbaik adalah dengan memanfaatkan benih yang tahan terhadap virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Apabila tanaman sudah terserang gunakan insektisida untuk kutu daun yang menyebabkan menularkan virus tersebut.

Itulah penjelasan lengkap yang bisa kami berikan saat ini mengenai Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang. Semoga bisa bermanfaat.

Jika Anda memakai tanah yang tadinya telah digunakan sebagai lahan tumbuhan lain, Anda tidak perlu memakai pupuk dasar, sebab tumbuhan kacang panjang hendak meresap sisa sisa pupuk dari masa tanam sebelumnya.

Tetapi apabila Anda mengawalinya dari awal, maka Anda dapat memakai pupuk kandang yang ditambahkan dengan kombinasi pupuk Phonska, kalsium bubuk serta pula insektisida.

Pemakaian pupuk dasar ini dimaksudkan supaya bisa menghindari serbuan larva uret yang umumnya melanda tanah bedengan. Jika seluruh tahapan pemupukan telah berakhir, tutup bedengan memakai mulsa buat mengestimasi tumbuhnya gulma yang biasa berkembang pada bedengan serta menyebabkan tumbuhan kekurangan nutrisi.

Berikut merupakan beberapa panduan sukses cara menanam kacang panjang dari kami:

  • Semprotkan ZPT Giberilin (GA) dikala buah masih kecil sehingga nantinya buah hendak cepat memanjang
  • Pakai kocoran POC natural dengan campuran MKP yang akan memesatkan pegisian buah
  • Menanamlah diawal masa penghujan sebab kamu hendak hemat bayaran serta tenaga penyiraman
  • Bila menanam dimusim kemarau hingga perlu ditambahkan pupuk daun

Kacang panjang bisa dipanen dikisaran usia 50 – 60 hari. Panen dapat kamu lakuka masing – masing hari. Apalagi bila tumbuhan sangat produktif maka panen dapat kamu lakukan pagi serta sore. Buah kacang panjang yang dipanen yakni buah yang belum sangat tua sebagaimana halnya bila kita memanen timun. Kacang panjang memerlukan banyak pasokan air guna membesarkan buah – buahnya.

Budidaya Buncis

Kacang buncis atau buncis merupakan tanaman sayuran buah semusim. Tanaman buncis secara umum bisa tumbuh disemua dataran, baik dataran rendah, dataran menengah maupun dataran tinggi sesuai dengan jenis varietasnya. Tanaman ini dapat dibudidayakan pada semua jenis tanah, seperti tanah lempung, tanah liat berpasir atau jenis tanah lainnya, dengan syarat tanah tersebut banyak mengandung unsur hara.

 Kacang buncis membutuhkan sinar matahari secara penuh sepanjang hari. Suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman buncis antara 20 hingga 25 derajat celcius. Kacang buncis bisa ditanam pada musim hujan maupun musim kemarau, memerlukan pengairan yang cukup namun tidak menyukai tanah yang terlalu becek. pH tanah yang cocok untuk tanaman buncis antara 5,0 hingga 6,5.

Lahan untuk budidaya buncis terlebih dahulu dibersihkan dari rumput liar dan gulma. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Agar mudah dalam perawatannya, buatlah bedengan atau guludan setelah tanah digemburkan. Bedengan dibuat dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi bedengan 10 – 30 cm atau disesuaikan dengan kondisi lahan. 

Jarak antar bedengan antara 50 – 60 cm. Setelah bedengan selesai, kemudian lakukan pengecekan pH tanah, ambil beberapa sampel tanah secara acak pada beberapa titik. Jika setelah pH dicek ternyata dibawah 5, taburkan pupuk dolomit atau kapur pertanian dengan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan. 

Buncis merupakan tanaman sayuran semusim yang perbanyakannya dilakukan dengan biji. Benih buncis bisa diperoleh dengan cara membuat benih sendiri dari tanaman buncis pada musim sebelumnya. Pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan baik serta memiliki buah yang paling lebat diantara tanaman lainnya. Biarkan buah buncis sampai tua dan mengering dipohon.

 Kemudian petik bakal benih buncis yang baik dan memiliki bentuk sempurna dan jemur hingga benar-benar kering, setelah kering buncis dikupas untuk mengambil bijinya.

Seleksi biji buncis dengan membuang biji yang kurang baik, kempes atau kopong. Agar hasil panen lebih maksimal, budidaya buncis sebaiknya menggunakan benih hibrida yang dapat diperoleh di toko pertanian. 

Benih hibrida biasanya sudah terjamin kualitasnya. Benih hibrida bisa menghasilkan buah yang lebat daripada benih buatan sendiri. Ada dua jenis type tanaman buncis yang ada di Indonesia, yaitu buncis type merambat dan buncis type tegak (tanpa lanjaran). Pilih tipe tanaman buncis sesuai dengan selera anda.

Kacang buncis adalah tanaman sayuran yang diperbanyak dengan biji, yang bisa ditanam langsung tanpa disemai terlebih dahulu. Sebelum ditanam benih sebaiknya dicampur dengan insektisida terlebih dahulu. Gunanya untuk menghindari serangan hama perusak benih yang ada didalam tanah. Insektisida yang bisa digunakan contohnya lannate atau metindo, campurkan benih dengan insektisida secukupnya dan jangan terlalu banyak. Benih ditanam sedalam 2 cm kemudian ditutup dengan tanah, isi satu lubang 2 benih buncis. Satu bedengan/guludan diatanam 2 baris kiri dan kanan.

Jika tanah dalam kondisi kering, benih yang sudah ditanam kemudian disiram secukupnya. Biasanya benih buncis sudah mulai berkecambah pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah tanam. Jika tidak turun hujan, penyiraman harus dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh semua. Pada musim hujan sebaiknya jarak tanam tidak terlalu rapat agar lingkungan sekitar tanaman tidak terlalu lembab.

Jarak tanam buncis:

  • Jarak tanam pada musim kemarau adalah 50 x 60 cm atau 60 x 60 cm.
  •  Jarak tanam pada musim hujan adalah 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm.

Pemeliharaan dan perawatan tanaman buncis meliputi ; penyulaman, penyiraman, dan penyiangan. Pada hari ke-7 setelah tanam biasanya benih buncis sudah tumbuh serempak, lakukan pengecekan jika pada hari ke-10 ada benih yang tidak tumbuh atau diganggu hama segera lakukan penyulaman. Penyulaman maksimal dilakukan sampai hari ke-15 setelah tanam.

 Perawatan selanjutnya adalah penyiraman, lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jangan sampai tanaman buncis kekeringan.Jika budidaya pada musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. 

Tanaman buncis akan menghasilkan buah yang lebat jika kebutuhan air cukup, dan bunga akan rontok jika tanaman kekurangan air. Maka dari itu, salah satu teknik budidaya buncis agar berbuah lebat adalah dengan mencukupi kebutuhan air.

 Begitu juga sebaliknya, jika tanah terlalu basah atau becek buah tidak akan lebat karena bisa menyebabkan rontoknya bunga dan bakal buah buncis. Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman. Jika gulma dibiarkan, pertumbuhan tanaman buncis akan terganggu karena terjadi persaingan dalam memperoleh nutrisi yang tersedia didalam tanah. Penyiangan bisa dilakukan beberapa kali dalam satu musim tanam.

Penanggulangan hama dan penyakit adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan budidaya tanaman apapun, termasuk juga tanaman buncis. Gangguan hama dan penyakit bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman, menurunnya produktifitas tanaman, menurunnya hasil panen bahkan kegagalan panen. 

Hama

Beberapa hama yang sering ditemui pada tanaman buncis antara lain ; ulat grayak, ulat daun, ulat buah, ulat bunga, kumbang perusak daun, lalat kacang, penggerek polong, kutu daun dan lalat buah. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai secara rutin.

Penyakit

Selain hama, organisme pengganggu tanaman lainnya yang sering menyerang tanaman buncis adalah penyakit. Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh cendawan/jamur, bakteri atau virus. Penyakit yang sering ditemui pada tanaman buncis antara lain embun tepung, penyakit mosaik, penyakit layu bakteri dan penyakit layu fusarium. Pengendalian bisa dilakukan secara teknis dan penyemprotan fungisida atau bakterisida yang sesuai. Pengendalian dengan kultur teknis yaitu mencabut dan memusnahkan tanaman buncis yang terserang penyakit. Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman buncis secara lengkap dan jelas, akan saya bahas pada postingan selanjutnya.

Pemupukan Dasar

Agar tanaman buncis tumbuh dengan baik, berikan pupuk dasar setelah pembuatan bedengan selesai. Pupuk dasar untuk tanaman buncis adalah kompos/pupuk kandang, TSP, KCL dan ZA. 

Dosis pupuk dasar untuk 1000 lubang tanaman buncis yaitu ; 15 – 25 karung pupuk kandang, 20 kg TSP, 10 kg KCL dan 10 kg ZA. Dosis ini tidak baku dan bisa disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.

 Jika tanah tidak terlalu subur, dosis bisa ditambah dan sebaliknya jika tanah subur dosis bisa dikurangi. Pupuk dasar kacang buncis ditaburkan secara merata diatas bedengan, kemudian pupuk ditutup dengan tanah atau diaduk hingga rata.

Pemupukan Susulan

Agar tanaman buncis dapat tumbuh dengan optimal dan berbuah lebat, kebutuhan nutrisi tanaman haruslah tercukupi dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman perlu dilakukan pemupukan susulan.

Pupuk yang digunakan untuk buncis antara lain NPK 16, TSP, KCL, ZA dan pupuk lainnya yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berusia 2 – 3 minggu setelah tanam. 

Pemupukan bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk ditaburkan pada sekeliling pangkal batang tanaman buncis dengan jarak 15 cm dari pangkal batang. Dosis dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kondisi atau tingkat kesuburan tanaman. Jika daun tanaman buncis terlihat hijau dan subur, kurangi penggunaan pupuk nitrogen.

Gunakan pupuk dengan kandungan phosphat (P) dan kalium (K) tinggi jika tanaman buncis memasuki masa generatif, yaitu ditandai dengan munculnya bunga. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman buncis akan unsur hara mikro, semprot tanaman menggunakan pupuk daun. Contoh pupuk daun yang bisa digunakan misalnya, gandasil, bayfolan, grow more, supergrow atau yang lainnya.

Pada usia 25 – 30 hari setelah tanam, tanaman buncis sudah mulai berbunga. Dan kacang buncis sudah bisa dipanen pada usia 45 atau 50 hari setelah tanam, tergantung varietas yang digunakan. Buah buncis siap panen adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlelu tua. Pemanenan buncis bisa dilakukan setiap 2 hari sekali, dan bisa dipanen setiap hari jika budidaya dilakukan dalam skala besar. Apalagi jika budidaya dimusim penghujan, buah buncis lebih cepat besar. Dalam satu musim tanam, buncis bisa dipanen 20 hingga 25 kali, tergantung kondisi tanaman dan teknik perawatannya. Budidaya buncis pada musim kemarau biasanya tanaman lebih cepat menua dan masa panen lebih pendek.

Budidaya Mentimun

Mentimun beradaptasi hampir di semua jenis tanah, tanah mineral yang berstruktur ringan sampai tanah yang berstruktur liat. Kemasaman tanah optimal untuk tanaman mentimun adalah antara 5,5-6,5. Tanah yang mengandung banyak air terutama pada waktu berbunga merupakan jenis tanah yang baik untuk menanam mentimun. Mentimun bisa hidup optimal jika ditanam pada ketinggian 1.000-1.200mdpl dengan suhu berkisar 21-27 derajat celcius. Meskipun begitu, mentimun masih bisa ditanam di daerah dataran rendah. Daerah tanam harus dapat sinar matahari yang cukup penuh karena tanaman jenis ini merupakan tanaman yang renta sehingga harus mendapatkan penyinaran dan perawatan yang baik. Kelembapan relatif udara yang dikehendaki oleh tanaman mentimun untuk pertumbuhannya antara 50%-85%. Sementara curah hujan optimal yang diinginkan tanaman mentimun antara 200-400 mm/bulan

Tanah yang gembur, banyak mengandung humus, pengelolaan air yang baik, tanah mudah menyerap air, pH tanah 6-7. Tanah diperlakukan dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg / ha. Setelah itu, membuat bedengan dengan lebar 100 cm dan lebar 20-30 cm
saluran air. Panjang bedengan tergantung pada keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan yang dibuat drainase lebih tinggi begitu baik
dan aerasi, 30-40 cm.

Sedangkan jika musim kemarau, bedengan hanya berukuran 20-25 cm. Syarat tumbuh dan budidaya mentimun ketimun sama budidaya mentimun
Jepang. Satu-satunya perbedaan adalah jarak tanam optimal, panen, dan ukuran buah yang dipanen. Tanaman mentimun Gherkin optimal 60 x 50 cm. Mentimun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan ukuran buah sekitar 6-9 cm atau berdasarkan permintaan.

Sebagai media persemaian dapat digunakan polybag atau kantong plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan digunakan dengan Dithane / Cobox 0,2% clan Furadan / Curater sebanyak 15 g / 100 kg media yang di gunakan. Meskipun benih dapat ditanam langsung, namun untuk mengurangi kegagalan, benih harus diperlakukan sebagai berikut.

Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung harus dibuang.
Benih yang tetap terendam direndam selama 24 jam. Selanjutnya, benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam sampai akan bakal akar timbul. Ketika akan akar keluar, benih dapat ditanam langsung di tempat yang telah disiapkan.

Pada musim hujan, pembibitan harus diberikan atap plastik transparan. Jika mentimun ditanam pada musim kemarau, bedengan dapat dibuat di tempat terbuka. Namun, dalam beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun kering. Usahakan untuk sinar matahari bisa masuk sekitar 35%.

Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari. Ketika keping daun terbuka, benih disemprot dengan Antracol dan Cobox (fungisida), Karphos atau Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida) setiap 2 hari. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.

Penanaman Bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Tanam ini tergantung pada ketinggian. Penanaman dilakukan 2-4 hari lebih cepat daripada penurunan 200 m di atas permukaan laut. Bibit yang akan ditanam pertama direndam dalam larutan 0,1% Dithane dan granular pupuk NPK butiran sebanyak 3-6 / bumbung.


Pada tanah yang telah dibuat bedengan dan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g / m², TSP 55 g / m² dan KCl 10 g / m² merata. Selanjutnya, tanah itu diberikan Furadan atau Curater B 5 g / m² ditambah Cobox atau Dithane 0,2%. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah 120 x 40 cm.

Terdapat proses perawatan atau pemeliharaan tanaman mentimun agar bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Tahap perawatan dalam budidaya mentimun meliputi pengairan, pemupukan dan penyiangan.

  • Pengairan tanaman mentimun. Untuk pengairan, bisa mulai dilakukan ketika tanaman berkecambah atau berusia 1-4 hari. Setelah tanaman memiliki batang dan daun atau sekitar umur 15-20 hari, juga perlu dilakukan pengairan pada tanaman. Berikan pengairan secukupnya  dan jangan sampai terlalu lembab cukup berikan sampai tanah terlihat basah. Tanah yang terlalu lembab bahkan tergenang air tidak akan baik untuk pertumbuhan dari tanaman mentimun.

Pemangkasan adalah salah satu perawatan penting untuk tanaman mentimun. Kalian bisa memangkas ranting-ranting atau daun-daun yang sudah tidak produktif atau yang terlihat mengering. Pemangkasan juga bisa membantu pertumbuhan dan produksi buah yang lebih banyak. Pemangkasan sebaiknya dilakukan setiap minggu sekali.

  • Setelah itu, lanjut pada pemasangan lanjaran untuk media rambatan tanaman timun. Pada lahan 2500M2 biasanya membutuhkan sekirtar 11.200 – 15.000 batang lanjaran.

Hama

Oteng-oteng 

Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan
berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.


Ulat Tanah 

Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.


Lalat buah 

Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.


Kutu daun 

Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus.      Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

 

Penyakit

Busuk daun 

  1. Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
  2. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk.
  3. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Penyakit tepung 

  1. Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi.
  2. Gejala : permukaan daun dan
    batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.
  3. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

  • Antraknose
  1. Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.
  2. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.
  3. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Bercak daun bersudut

  1. Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.
  2. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu,mengering dan berlubang.
  3. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Virus

  1. Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga
    vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
  2. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.
  3. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

Kudis 

  1. Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.
  2. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
  3. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Busuk Buah

  • Penyebab :
  1. Cendawan Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.;
  2. Phytopthora sp., Fusarium sp.;
  3. Rhizophus sp.,
  4. Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.

  • Gejala :
  1. Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah;
  2. Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut;
  3. Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah;
  4. Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.
  5. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu
    antara 5 – 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

JENIS PUPUK

Jenis pupuk yang diaplikasikan untuk pemupukan pertama tanaman mentimun adalah pupuk NPK 16:16:16, berbeda dengan tanaman pada umumnya yang menggunakan pupuk Urea/pupuk dengan kandungan Nitrogen tinggi. Karena saat tanaman mentimun dalam pertumbuhan awal jika terlalu banyak pupuk Nitrogen (N) yang diberikan, maka daun tanaman rawan terserang bercak daun, batang tanaman lemah, mudah layu atau bahkan mudah mati.

Sehingga dalam pemupukan mentimun pertama ini sebaiknya cukup menggunakan pupuk NPK 16:16:16.

WAKTU PEMUPUKAN

Pemupukan tanaman mentimun pertama kali ini dilakukan minimal pada tanaman yang sudah berumur 7 HST atau memiliki 4 daun.

 

DOSIS PUPUK

Dosis pupuk untuk pemupukan pertama tanaman mentimun adalah 1 kg pupuk NPK untuk dilarutkan dengan 200 liter air. Pupuk perlu dilarutkan terlebih dahulu karena pemupukan akan dilakukan dengan cara dikocor/disiramkan.

CARA DAN DOSIS APLIKASI

Larutkan 1 kg pupuk ke dalam 200 liter air, agar memudahkan dalam pencampurannya, larutkan pupuk tersebut dengan air dalam wadah kecil terlebih dahulu, aduk hingga benar-benar larut kemudian baru dicampurkan dengan air yang lebih banyak.

Aplikasikan larutan pupuk tersebut dengan mengocorkan/menyiramkannya di sekitar pangkal batang tanaman dengan dosis 200 ml per tanaman, sehingga dari 200 liter larutan pupuk ini dapat diaplikasikan untuk 1000 tanaman mentimun.

Sedangkan untuk pemupukan berikutnya atau pemupukan ke 2, dilakukan 5 hari dari pemupukan pertama dengan dosis dan cara aplikasi yang sama dengan pemupukan pertama. Dosis pupuk baru ditambah pada pemupukan ke 3 (pemupukan fase generatif).

Ciri dan Umur Panen

Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.


Cara Panen

Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.


Periode Panen

Mentimun sayur dipanen 5 – 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.

Budidaya Bunga Kol

Siapa yang tidak kenal dengan sayur kol atau sayur kubis? Sayuran daun yang satu ini selain banyak kita jumpai pada aneka masakan, ternyata juga sangat mudah dibudidayakan. Bagi Anda yang tertarik untuk menanam sayur kol, setidaknya hanya dalam waktu 2-3 bulan, sayuran daun ini sudah bisa dipanen.

Kol membutuhkan tanah yang sarang dan tidak becek, gembur dan subur, mengandung banyak bahan organik dan memiliki pH sekitar 5,5 hingga 6,5. Kol relatif tahan terhadap suhu tinggi, tetapi ditanam di daerah pegunungan sekitar 400 m di atas permukaan laut di daerah tropis. Sebenarnya bisa juga ditanam di dataran rendah tetapi panen akan kecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat. Berikut adalah teknik budidaya bunga kol:

Lahan yang akan digunakan untuk menanam kol pertama kali dibersihkan dari gulma atau tanaman mengganggu lainnya. Tanah pada lahan ini kemudian digemburkan dengan dicangkul atau membajak hingga kedalaman sekitar 20 cm hingga 30 cm. Selanjutnya, buat bedengan selebar 1 meter, tinggi sekitar 20 cm – 30 cm, dan panjang yang sesuai dengan lahan dan tentukan jarak antara bedengan sekitar 30 cm. Jika pH tanah di bawah 5,5 lakukan pengapuran dengan dolomit.

Bibit dapat dibeli di toko pertanian. Pilih benih yang merupakan varietas unggul sehingga kol yang dihasilkan akan berkualitas tinggi. Setelah bibit diperoleh benih disterilkan dengan merendamnya dalam larutan fungisida atau dengan air panas selama sekitar 15 hingga 30 menit. Kemudian bibit direndam dalam air selama sekitar 12 jam untuk mempercepat perkecambahan. Benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam tetap direndam hingga berkecambah.

Benih dapat ditanam di dalam polybag berukuran 6 cm x 8 cm atau 8 cm x 10 cm. Tapi seminggu sebelumnya Anda menyiapkan media tanam dalam bentuk campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1.

 Media tanam yang digunakan kemudian dicampur dalam polybag yang disiapkan kemudian bibit ditaburkan dalam polybag (semai semai 1 hingga 2 di setiap polibag) kemudian ditutup lagi hanya dengan tanah tipis dan ditutup dengan penyemprotan dengan mulsa plastik.

Penyungkupan berlangsung sedemikian rupa sehingga benih tumbuh bersama. Biasanya bibit berkecambah setelah 3 hingga 4 hari. Ketika bibit telah berkecambah menjadi sekitar 80%, tutupnya dibuka dan diganti dengan naungan plastik bening. Bibit yang berumur 25 hingga 30 hari dapat dipindahkan ke area penanaman.

Setelah bibit dan lahan selesai diolah lakukan penanaman segera. Lubang tanam di bedengan dibuat dengan cara Ditugal disesuaikan dengan ukuran media tanam. Polybag perlahan-lahan dilepaskan agar media semainya tidak rusak dan kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Kemudian benih disiram secukupnya, waktu penanaman yang baik dilakukan pada sore hari.

Pertumbuhan tanaman kol yang cepat harus diimbangi dengan asupan nutrisi serta kelembaban tanah yang cukup. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk menanam kol di awal musim hujan atau di awal musim kemarau. Diharapkan selama pertumbuhannya, tanaman ini mendapatkan suplai air yang mencukupi.

Namun, apabila Anda menggunakan teknologi seperti irigasi tetes dan greenhouse, maka budidaya tanaman kol dapat dilakukan sepanjang tahun.

Lakukan pemupukan susulan saat tanaman sudah mencapai umur 4 minggu. Untuk tiap 1 hektar lahan, gunakan campuran pupuk kimia Urea sebanyak 50 kg, ZA 125 kg, SP-36 125 kg dan KCL 100 kg. Benamkan campuran pupuk tersebut di sekitar perakaran tanaman atau radius 10-15 cm dari batang tanaman.

Penyiraman

Ketika itu masih di awal periode tanam penyiraman secara rutin dilakukan setiap pagi dan sore tetapi ketika musim hujan untuk penyiraman tidak diperlukan. Setelah Tanaman berusia sekitar 30 hari penyiraman dilakukan setiap 2 hingga 3 hari atau disesuaikan dengan kondisi lahan.

Penyulaman

Sebelum tanaman berumur 2 minggu lakukan penyulaman atau ganti tanaman mati atau tanaman yang tumbuh tidak normal dengan tanaman baru ketika mereka mati atau tumbuh secara tidak normal.

Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk urea, KI dan ZA dengan perbandingan 1: 2 :. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari. Pupuk diberikan dengan cara dikocor.

Penyiangan

Jika Anda tidak menggunakan mulsa lakukan penyiangan gulma atau tanaman lain di sekitar tanaman, bedengan atau parit. Saat menggunakan mulsa, Anda hanya perlu menyiangi parit. Penyiangan biasanya dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu musim tanam.

Hama

Ulat Daun

Ulat daun berukuran kecil berukuran sekitar 5-10 mm, berwarna hijau. Saat ulat diganggu biasanya akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang.Biasanya ulat daun menyerang daun muda dan daun dewasa hingga daun menjadi berlubang dan abnormal. Selain itu,  hama ini juga hanya akan menyisahkan bagian-bagian urat daunnya saja.

Cara pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan larutan insektisida berbahan aktif, seperti Abamectin, Alfa-sepermetrin, Asefat, Asetamiprid, Bacillus thuringiensis, Bensultap, dan sebagainya.

Ulat Crop 

Ulat krop yang baru menetas memiliki warna kelabu lalu berubah menjadi hijau muda, dan terdapat tiga garis berwarna putih dibagian samping dengan kepala berwarna hitam. Umumnya ulat ini berukuran sekitar 18 mm. Ulat krop biasanya menyerang daun muda hingga daun habis tanpa sisa, menyebabkan tanaman rusak dengan adanya kotoran yang masih menempel bekas ulat tersebut.

Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Agrimec 18 EC, Amcomec 18 EC, Amect 18 EC, Calebtin 18 EC, Crespo 18 EC, Demolish 18 Ec, Dimec 18 EC, Isigo 18 EC, Matros 18 EC dan sebagainya.

Ulat Jengal

Ulat jengal ini memiliki warna hijau muda dengan panjang 15-20 mm, dengan ciri khusus berjalan menjengkal dari satu tempat ketempat lain.

Biasanya ulat ini akan makan daun muda hingga daun tua dan menyebabkan daun berlubang-lubang. Sedangkan serangan larva hama ini dapat menyebabkan daun timbul bercak-bercak putih pada daun dna menyebabkan daun tinggal epidermis dan tulang daun.

Cara pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Thuricide HP, Nugor 400 EC, Cyperin 250 EC, Cypermax 250/100, Sherpa 50 EC dan sebagainya.

 

Ekor Cambuk

Gejala penyakit ekor cambuk ini ditandai dengan bentuk daun yang lama kelaman berubah seperti ekor cambuk. Selain itu, biasanya pertumbuhan kepala bunga juga ikut terganggu sehingga kualitas produksi yang dihasilkan tidak maksimal.

Penyakit ekor cambung disebabkan oleh kondisi tanah yang terlalu asam. Untuk itu, cara mengatasi penyakit ini adalah dengan memberikan kapur pertanian pada lahan tanam.

Kepala Bunga Mengecil

Penyakit ini ditandai dengan bentuk kepala kembang kol mengecil. Penyebab penyakit ini dikarenakan tanaman kekurangan nitrogen. Selain itu, juga disebabkan karena jarak tanam yang terlalu dekat.

Cara pencegahan bisa dilakukan dengan menambahkan kadar unsur nitrogen pada tanah dengan memberikan pupun anorganik. Selain itu, lakukan penjarangan tanaman dan pemindahan tanaman dari tempat persemaian ke lahan tanam secara tepat waktu.

Penyakit

Bercak Coklat

Penyakit bercak cokelat sendiri disebabkan karena tanaman kekurangan unsur boron.

Gejala penyakit ini pada bagian kepala bunga muncul bercak seperti noda air. Noda tersebut akan membusuk jika tanaman dalam keadaan lembab dan akan mengering atau keras pada saat cuaca panas. Serangan penyakit ini mengakibatkan rasa kembang kol menjadi pahit akibat bercak coklat tersebut.

Cara mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan menambahkan borax. Namun perhatikan dosis yang digunakan. Pada kondisi tanah yang netral atau alkalis sebaiknya gunakan dosis borak tidak terlalu berlebihan. Karena terlalu banyak unsur boron dapat membawa efek buruk dan meracuni tanaman.

Pemupukan Dasar

Pada pemupukan dasar dapat diberikan Pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dan pupuk kimia seperti TSP, KCL dan ZA dapat digunakan sebagai pupuk untuk pemupukan dasar. Pupuk ditaburkan secara merata di atas bedengan. Pemberian pupuk kimia (rasio pencampuran 2: 2: 1) bersama dengan pemberian pupuk organik. Kemudian biarkan selama sekitar 2 hingga 3 minggu.

Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk urea, KI dan ZA dengan perbandingan 1: 2 :. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari. Pupuk diberikan dengan cara dikocor.

Panen kembang kol cukup sederhana setelah kepala dimakan sepenuhnya berkembang di pabrik. Kembang kol dewasa yang ideal memiliki kepala yang lembut dan kencang dengan kuntum putih murni. Waktu panen cenderung cepat mengikuti awal perkembangan kepala, jadi yang paling penting adalah memantau pertumbuhan kembang kol setiap hari dan menangkapnya sebelum mulai berbunga. Ini akan memastikan bahwa kepala kembang kol tidak pahit atau keras.

Perhatikan awal kepala putih tumbuh di tengah daun tanaman. Ketika pertumbuhan mencapai 2 hingga 3 inci dari pangkal tanaman, rebus kembang kol agar tidak berubah warna dan pahit. Untuk merebus tanaman, kumpulkan daun di atas kepala dan ikat dengan benang panjang. Pantau tanggal blansing, karena ini akan membantu Anda menentukan tanggal panen sayur.

Pantau pertumbuhan kembang kol. Setelah memucat, kepala perlu mengembang dengan diameter 6-8 inci sebelum dapat dipanen. Ini akan memakan waktu sekitar 7 hingga 10 hari.

Lepaskan daun ketika kembang kol dalam 7 sampai 10 hari dari tanggal blansing dan periksa perkembangan sayuran. Tunas kepala yang sekarang melebar harus dikelompokkan rapat dan tertutup rapat. Jika ini masalahnya, kembang kol siap panen.

Kumpulkan dua hingga tiga daun di sekitar bagian atas kembang kol; beberapa daun harus dipanen dengan sayuran agar tetap segar. Geser pisau berkebun tajam di bawah pangkal kepala dan kumpulkan daun dan iris melalui batang utama yang tebal.

Buang sisa daun dan batang utama; kol bunga jarang mengembangkan cabang, sehingga tanaman tidak mungkin menghasilkan sayuran lagi.

Budidaya Cabe Rawit

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.

 Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. 

Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri, namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. 

Dalam cara menanam cabe rawit organic, berikut penjelasannya :

  • Untuk media tanam, anda bisa memilih 2 jenis yaitu menanamnya secara langsung di tanah atau menanamnya dalam pot.
  • Jika anda menanam secara langsung, maka anda harus melakukan pembersihan, penggemburan, pemupukan lahan terlebih dahulu.
  • Jangan lupa untuk mengukur pH tanah, pH yang baik untuk menanam cabe organic yaitu sekitar 5 hingga 7. Jika pH tanah terlalu asam, maka anda bisa menaburkan kapur dolmit terlebih dahulu.
  • Namun, jika anda menanamnya di dalam pot maka akan lebih praktis lagi karena anda hanya perlu mengisi pot berukuran sedang dengan tanah yang dicampur pupuk.
  • Untuk jumlah perbandingan antara tanah dan pupuk yang baik yaitu 1 : 1.
  • Jangan lupa untuk membuat lubang tanam dan memasukkan bibit cabe organic secara perlahan. Tutup lubang tanam dan padatkan.

Dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari

Pembuatan Bedengan: Lebar bedeng 100 – 120 cm; Tinggi bedeng 20 – 30 cm; jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm; dan arah bedeng memanjang ke utara selatan. Jarak tanam yang digunakan adalah 50 x 100 cm; 60 x 70 cm; 50 x 90 cm.

Untuk benih cabe organic sendiri, Anda dapat membaca informasi berikut:

  • Pertama yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan benih cabe organic dengan praktis yaitu membelinya di toko benih ataupun toko pertanian.
  • Untuk itu Anda perlu memastikan kualitas benih dan kelayakan tanamnya, anda bisa bertanya terlebih dahulu kepada penjualnya.
  • Selain itu, Anda bisa mendapatkan benih cabe organic secara langsung dari buahnya.
  • Pilihlah buah cabe yang sudah tua yang dihasilkan dari tumbuhan cabe sehat dan tidak terkena hama ataupun virus.
  • Keringkan cabe organic diterik matahari atau anda bisa langsung membelah buahnya dengan pisau secara perlahan.
  • Kumpulkan biji cabe organic dalam satu wadah dan angin- anginkan selama 1 hingga 2 hari.
  • Setelah itu, anda bisa mulai melakukan proses pembibitan. 
 

Pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :

  • membuat bedeng atau tempat pesemaian, ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
  • lebar bedeng 1 – 1,2 m
  • panjang bedeng 3 – 5 m
  • tinggi bedeng 15 – 20 cm
  • penyemaian benih. kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata. beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
  • semai bebas atau ditabur merata semai dalam baris
  • semai berkelompok
 

Setelah melalui proses pemilihan bibit, penyemaian dan persiapan media tanam, maka sekarang kamu sudah siap menanam cabe rawit. Berikut cara menanam cabe rawit yang baik.

  1. Piihlah bibit yang berkualitas. Bibit cabe rawit berkualitas tidak memiliki daun kuning pada tunasnya dan akarnya tidak busuk.
  2. Buat lubang-lubang kecil pada pot atau polybag yang berisikan tanah.
  3. Selanjutnya tanam bibit yang telah dipilih dan masukkan tanah humus campuran yang telah dibuat sampai menutupi setengah batang tanaman.
  4. Proses penanaman cabe rawit yang baik dilakukan di sore hari agar memudahkan penghitungan penyiramannya di masa yang akan datang.
  5. Jika perlu tancapkan sebilah bambu sebagai penopang agar tanaman cabe rawit bisa berdiri lebih kokoh dan tidak mudah goyah atau patah.

Dalam cara menanam cabe rawit organic berbeda jika anda melihat Cara Menanam Pare Hidroponik di Rumah, anda harus menyediakan media tanam ketika benih cabe sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 5- 7 cm dan berikut penjelasannya :

  • Untuk media tanam, anda bisa memilih 2 jenis yaitu menanamnya secara langsung di tanah atau menanamnya dalam pot.
  • Jika anda menanam secara langsung, maka anda harus melakukan pembersihan, penggemburan, pemupukan lahan terlebih dahulu.
  • Jangan lupa untuk mengukur pH tanah, pH yang baik untuk menanam cabe organic yaitu sekitar 5 hingga 7. Jika pH tanah terlalu asam, maka anda bisa menaburkan kapur dolmit terlebih dahulu.
  • Namun, jika anda menanamnya di dalam pot maka akan lebih praktis lagi karena anda hanya perlu mengisi pot berukuran sedang dengan tanah yang dicampur pupuk.
  • Untuk jumlah perbandingan antara tanah dan pupuk yang baik yaitu 1 : 1.
  • Jangan lupa untuk membuat lubang tanam dan memasukkan bibit cabe organic secara perlahan. Tutup lubang tanam dan padatkan.

Hama

1. Ulat Grayak

Ulat grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan serangga ngengat asli daerah tropis. Ulat ini menyerang semua jenis tanaman budidaya, termasuk cabai rawit. Hama ini menyerang daun, tunas dan batang muda.

Pengendalian : penyemprotan insektisida bahan aktif metomil, fipronil, emamektin benzoat atau tiametoksam.

2. Lalat Buah

Lalat buah (Bactrocera dorsalis) menyerang buah cabai muda hingga yang hampir matang. Serangan lalat buah menyebabkan buah cabai rawit membusuk dan gugur. Gejala : terdapat titik hitam/lubang kecil pada buah cabai rawit. Jika dibelah, terdapat larva di dalam buah cabai. Tangkai buah cabai rawit menguning dan gugur.

Pengendalian : memasang perangkap lalat buah metyl eugenol, penyemprotan insektisida bahan aktif profenofos, dimetoath atau metomil.

3. Puru Akar

Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan hama tanah yang kerap menyerang tanaman cabai rawit, terutama tanaman muda. Gejala : nematoda menyerang akar tanaman cabai menyebabkan pertumbuhan kerdil, layu dan bisa menyebabkan tanaman cabai mati.

Pengendalian : rotasi tanaman dan aplikasi nematisida bahan aktif karbofuran.

4. Ulat Tanah

Hama ulat tanah (Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua) menyerang batang, daun dan buah cabai rawit. Ulat tanah aktif dimalam hari dan disiang hari bersembunyi di dalam tanah atau rerumputan.

Pengendalian : menjaga kebersihan kebun dan penyemprotan insektisida bahan aktif emamektin benzoat, metomil atau klorantraniliprol. Penyemprotan sebaiknya dilakukan dimalam hari.

5. Kutu Daun

Kutu daun (Myzuspersicae) umumnya menyerang daun cabai muda dan pucuk tanaman dan menyebabkan daun cabai rawit keriting serta pertumbuhannya terhambat. Hama ini menyerang tanaman cabai rawit dengan cara menghisap cairan daun.

Pengendalian : penyemprotan akarisida bahan aktif abamectin, piridaben, klorpirifos, profenofos atau fipronil.

6. Tungau

Jenis tungau yang menyerang tanaman cabai rawit adalah tungau kuning (polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (tetranycus sp.). Hama tungau menyebabkan daun cabai rawit keriting, menggulung ke arah bawah, daun berwarna kecoklatan dan menyebabkan bunga dan daun cabai rawit rontok.

Pengendalian : penyemprotan akarisida bahan aktif abamectin, piridaben, klorpirifos, profenofos atau fipronil.

Penyakit

Ada penyakit yang menjadi penyebab daun cabe keriting, ada pula penyakit tanaman cabe yang membuat busuk buah cabai. Setiap penyakit akan menunjukkan gejala yang berbeda-beda pada tanaman cabe. Anda harus memperhatikan beberapa gejala untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman cabe.

1.    Anthracnose Buah

Kalau anda melihat ada buah cabe yang mengkilap dan mengira bahwa tanaman cabe tersebut tumbuh dengan baik, maka anda mungkin telah salah. Kulit buah cabe yang mengkilap bisa menjadi gejala awal dari serangan penyakit anthracnose buah.

  • Dalam beberapa hari, akan timbul bercak berwarna hitam pada buah cabe yang mengkilap tadi hingga akhirnya membuat seluruh buah cabe membusuk. Penyebab penyakit yang satu ini adalah jamur yang berkembang sangat pesat karena lingkungan yang lembap.
  • Anda dapat mengatasi serangan penyakit anthracnose buah dengan menggunakan fungisida dengan konsentrasi yang disesuaikan dengan gejala serangan penyakit.
  • Penyakit yang satu ini terkadang disebut juga dengan nama penyakit patek. Anda dapat mencari fungisida anti patek atau fungisida untuk membasmi patek di tempat penjualan tanaman. Biasanya banyak orang yang menjual fungisida untuk membasmi penyakit patek.
2.    Busuk Phytopthora

Gejala serangan awal dari serangan penyakit yang satu ini adalah munculnya bercak berwarna hitam atau cokelat pada bagian batang, daun, ataupun buah cabe. Bercak tersebut akan membuat bagian yang terserang menjadi membusuk.

Seperti penyakit sebelumnya, penyebab utama dari penyakit busuk ini adalah jamur yang berkembang karena lingkungan yang terlalu lembap. Anda dapat membasminya dengan menggunakan fungisida organik untuk busuk buah cabe.

Fungisida organik dapat anda buat dengan bahan-bahan, seperti lengkuas, kunyit, jahe, kencur, dan air kelapa.

3.    Rebah Semai

Rebah semai atau penyakit yang dikenal dengan nama dumping off ini sering menyerang tanaman cabe dalam proses persemaian. Jamur bernama Phytium sp. menjadi dalang dibalik serangan penyakit yang satu ini pada tanaman cabe.

Gejala awal dari serangan penyakit rebah semai adalah pembusukan pada bagian batang tanaman cabe. Sebenarnya penyakit yang satu ini dapat anda cegah dengan merendam bibit cabe dengan fungisida terlebih dahulu.

4.    Penyakit Layu Fusarium

Penyakit layu fusarium pada tanaman cabe disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Biasanya, cendawan yang menyebabkan penyakit ini mulai menyerang tanaman cabe pada fase generatif atau awal berbuah tapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga dapat meyerang tanaman cabai saat fase vegetatif.

  • Gejala dari penyakit yang satu ini adalah layu pada beberapa bagian, yaitu batang, daun, dan buah cabe. Awalnya akan muncul noda berwarna cokelat atau hitam pada bagian yang terinfeksi hingga menyebabkan busuk.
  • Jika serangan penyakit layu fusarium belum terlalu parah, anda dapat memotong bagian yang terinfeksi terlebih dahulu untuk mencegah penyebarannya. Perendaman bibit cabe dengan anti jamur juga bisa mencegah serangan penyakit yang satu ini.
5.    Bercak Daun

Seperti namanya, gejala dari penyakit yang satu ini adalah munculnya bercak pada daun tanaman cabe. Biasanya penyakit bercak daun cabai akan menimbulkan bercak berwarna putih atau cokelat yang berbentuk cincin.

Penyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan atau jamur yang bernama Cercospora capsici. Anda dapat mengatasi penyakit ini dengan menggunakan fungisida

6.    Virus mozaik

Lebih baik anda sedikit waspada terhadap virus mozaik karena belum ada obat yang ampuh untuk membasminya. Gejala dari serangan virus mozaik adalah bercak pada daun yang akhirnya menjadi keriting dan kuning.

Meski belum ada obat untuk virus mozaik ini, tetapi anda dapat mencegahnya dengan mengendalikan hama yang sering membawa virus ini. Basmi hama thrips, aphids dan kutu kebul yang sering membawa virus ini dengan menggunakan insektisida.

7.    Serangan Hama

Ada banyak hama tanaman cabai yang sangat berbahaya hingga menyebabkan layu, busuk, hingga kematian. Salah satu hama bahkan bisa membawa virus yang berbahaya untuk tanaman cabe. Karena itu, anda harus waspada terhadap serangan hama pada tanaman cabe.

Beberapa hama yang bisa menyerang tanaman cabe adalah thrips, aphids, kutu kebul, ulat tanah, ulat grayak, lalat buah, tungau, dan nematoda.

8.    Busuk Cabang

Pada musim hujan, biasanya tanaman cabe lebih mudah terserang penyakit busuk karena jamur yang berkembang sangat pesat. Salah satu penyakit busuk yang harus anda waspadai adalah busuk cabang.

Seperti namanya, penyakit busuk ini menyerang cabang tanaman cabe. Jamur yang menyebabkan penyakit ini bernama Phytophthora capsici.

9.    Busuk Kuncup

Penyakit busuk lainnya yang harus anda perhatikan adalah busuk kuncup. Penyakit busuk kuncup ini bisa membuat tanaman cabe mengalami gagal panen. Penyebabnya sama, yaitu jamur. Namun, jamu yang membuat tanaman cabe busuk kuncup bernama Choanosearum sp.

10.  Virus Gemini

Dinamakan virus gemini / virus kuning karena membawa gejala perubahan warna daun, batang, dan buah cabe menjadi kuning. Penyebab penyakit yang satu ini adalah virus gemini yang biasa dibawa oleh kutu.

Penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit yang satu ini adalah memangkas bagian yang sudah terinfeksi agar tidak menular pada bagian lainnya.

Pengendalian

Setelah mengetahui berbagai jenis penyakit yang menyerang tanaman cabe beserta gejalanya. Anda juga harus mengetahui penyakit tanaman cabe dan cara pengendaliannya. Berbeda jenis penyakit, berbeda pula cara penanganannya. Namun, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan secara umum.

1.    Pemangkasan

Pada gejala serangan penyakit yang belum terlalu parah, anda bisa memangkasnya terlebih dahulu untuk menghentikan penyebaran yang semakin parah. Pastikan anda tidak meninggalkan bekas luka yang parah ketika memangkas beberapa bagian yang terinfeksi penyakit.

Setelah memangkasnya, anda bisa membakar bagian yang telah anda pangkas tersebut. Jamur, bakteri, atau virus dapat menyebar pada bagian yang lain, meski telah anda pangkas. Jadi, cara terbaik agar tidak kembali menular adalah dengan memangkasnya.

2.    Penggunaan Bahan Kimia

Jika serangan penyakit dan hama sudah semakin parah, anda dapat menggunakan beberapa bahan kimia untuk mengatasinya. Gunakan insektisida untuk membasmi hama, fungisida untuk membasmi jamur, dan antibakteri untuk membasmi bakteri.

Dosis penggunaan dan jenis bahan kimia yang anda gunakan harus disesuaikan dengan gejala serangan hama atau penyakit.

3. Menjaga Kelembapan Lingkungan

Anda sudah mengetahui kalau banyak penyebab penyakit pada tanaman cabe akan berkembang dengan cepat pada lingkungan yang lembap. Karena itu, anda harus menjaga kelembapan lingkungan di sekitar tanaman cabe untuk mencegah serangan penyakit.

4.     Proses Pemupukan yang Tepat

Proses pemupukan yang tepat dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya pada tanaman cabe. Tentu proses pemupukan yang tepat adalah memberikan jenis pupuk yang tepat dengan dosis yang tepat pula.

Anda dapat menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan. Anda bisa menggunakan ketiga pupuk tersebut mulai saat tanaman cabe berumur 7 hari.

  • Pada saat tanaman cabe berumur 7 hari, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter yang disemprot merata untuk satu hektar lahan tanaman cabe. Berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan secara rutin selama seminggu sekali hingga tanaman cabe berumur 28 hari.
  • Ketika tanaman cabe sudah berumur 30 hari, anda dapat memberikan GDM Black Boss sebanyak 5 kg dan GDM SAME  sebanyak 100 kg untuk 1 hektar lahan tanaman cabe. Siram GDM Black Boss dan tebar GDM SAME secara merata.
  • Jika tanaman cabe sudah berumur lebih dari 35 hari, anda bisa menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kembali dengan dosis yang sama. Namun, jarak waktu pemberiannya dipercepat menjadi 5 hari sekali.

Pemberian Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan secara rutin untuk tanaman cabe akan membuatnya terhindar dari penyakit dan tumbuh lebih sehat.

Pemupukan Dasar

Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang, pupuk urea 200-300, SP-36 dan KCl. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan.

Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan bertujuan untuk memenuhi hara pada tanaman pada fase vegetatif hingga generatif awal dengan cara dicairkan terlebih dahulu.

Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat. 

Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur satu hingga empat minggu, menggunakan sisa pupuk dasar.

Pemupukan susulan yang digunakan adalah pupuk NPK. Bila dikonversikan maka konsentrasi yang digunakan adalah sebanyak 15 sampai 30 gram per 1 liter air. Pupuk yang dilarutkan kemudian diaplikasikan dengan cara dikucurkan ke tanah di sekitar tanaman.

 Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK, dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hari setelah tanam (HST). Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali.

Panen merupakan kegiatan yang kita nanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman. Produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar. Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak. Bila cabai rawit di panen hijau, cabai sudah harus kelihatan berisi. Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung peda situasi harga pasaran.

Budidaya Cabe Merah

Cabe merah merupakan salah satu komoditas pertanian paling atraktif. Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal ini membuat budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.

Disamping ketidaktepatan harga, budidaya cabe cukup rentan dengan kondisi cuaca dan serangan hama. Untuk meminimalkan semua resiko tersebut, biaya untuk budidaya cabe bisa dikatakan cukup tinggi.

Suhu yang optimal untuk pertumbuhan cabe merah, antara 24-28 derajat Celcius. Pada suhu yang terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas 32 pertumbuhan akan terganggu. Cabe bisa tumbuh pada musim kemarau asal mendapatkan pengairan yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 800-2000 mm per tahun dengan kelembaban 80%.

Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik.Sebelum cabe merah ditanam cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman.Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa gunakan herbisida.

Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air.

Budidaya cabe merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang.Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha.Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan.

Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata.Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar.Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha.

 

Untuk budidaya cabe intensif sebaiknya, bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam.Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat.Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun.

Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.

Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan moderen.Sedangkan benih cabe lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu.

Metode penyemaian untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan polybag (baik dari plastik atau daun-daunan). Mengapa demikian, karena benih cabe apalagi jenis hibrida harganya sangat mahal.Apabila disemai dengan ditabur, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua tanaman bisa dimanfaatkan.

Siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, kalau tidak ada arang sekam gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1.Sebelum dicampur, media tersebut diayak agar halus. Untuk lebih detail, silahkan baca cara membuat media persemaian.

Sebaiknya buat naungan untuk tempat penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan. Apabila ada biaya, ada baiknya melindungi tempat penyemaian dengan jaring pelindung hama atau serangga. Susun polybag yang telah diisi media semai dalam naungan tersebut.

Rendam biji cabe dengan air hangat selama kurang lebih 3 jam.Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabe kedalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus. Basahi sedikit media tanam agar kelembabannya terjaga.

Siram polybag pembibitan setiap pagi dan sore hari. Cara menyiramnya adalah tutup permukaan polybag dengan kertas koran kemudian siram hingga basah. Buka kertas koran tersebut setelah biji tumbuh kira-kira 3 sekitar hari.

Selanjutnya siram secara rutin dan awasi pertumbuhannya.Bibit cabe merah siap untuk dipindahkan setelah 21-24 hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun.Lebihkan 10% dari kebutuhan bibit.Misalnya untuk lahan satu hektar dibutuhkan sekitar 14000 bibit cabe merah, maka lebihkan 10 persen untuk tindakan penyulaman tanaman.

Menanam cabe merah menggunakan hidroponik

Hidroponik adalah metode menanam tanaman dengan memanfaatkan air, sebagai media tumbuh dan nutrisi tanaman yang diberikan pada air tersebut. Metode ini sangat cocok untuk menanam cabe merah, karena membutuhkan banyak air dan nutrisi untuk tumbuh dengan baik. Untuk menanam cabe merah menggunakan hidroponik, kita bisa menggunakan media seperti arang, serbuk gergaji, atau sabut kelapa.

Kita perlu membuat bak atau tempat penampungan air yang cukup besar, dan memasang pompa air yang akan terus mengalirkan air ke tanaman. Selain itu, kita juga perlu memberikan nutrisi tanaman secara teratur. Keuntungan menanam cabe merah dengan menggunakan hidroponik adalah tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih sehat karena mendapat nutrisi yang cukup. Selain itu, hidroponik juga lebih efisien karena tidak membutuhkan banyak lahan.

Menanam cabe merah dalam pot

Menanam cabe merah dalam pot sangat cocok untuk mereka yang tinggal di apartemen, atau rumah dengan lahan sempit.

  1. Untuk menanam cabe merah dalam pot, kita bisa menggunakan media tanam seperti campuran tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji.
  2. Selanjutnya memilih pot yang cukup besar dan menanam bibit cabe merah di dalamnya. Kita juga perlu memperhatikan penyiraman dan pemupukan yang tepat.
  3. Perlu diingat bahwa cabe merah dalam pot membutuhkan sinar matahari yang cukup, sehingga kita perlu menempatkan pot di tempat yang cukup terkena sinar matahari.

Keuntungan menanam cabe merah dalam pot adalah kita bisa menanam cabe merah dalam jumlah yang lebih banyak, meskipun lahan yang tersedia terbatas. Selain itu, cabe merah dalam pot juga lebih mudah dijaga kebersihannya dan lebih mudah untuk

Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat.Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu sekali.

Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman.Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.

Pada budidaya cabe memerlukan pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri tegak.Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang.Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.

Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu untuk budidaya cabe di dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.

Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir.Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam.Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair.Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman.Bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut.

Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit. Untuk lebih detail, silahkan baca pengendalihan hama dan penyakit tanaman cabe

Hama

  • Ulat tanah (Agrotis sp)

Hama ini menyerang batang muda cabai. Pencegahan dapat dilakukan dengan cacing tanah secara manual mengambil dan menghancurkannya. Kendali dilakukkan dengan menerapkan insektisida Diptrex 95 SP atau Drusban 0,2% pada dosis yang dianjurkan.

  • Ulat buah (Dacus sp)

Hama ini menyerang buah. Buah yang terserang akan membusuk dan rontok. Agar tidak menular, buah yang telah diserang harus dibuang dan dimusnahkan. Pengendalian hama ini dengan insektisida Agrymicin, Buldok 25 EC, Cucacron 500 EC dengan dosis yang dianjurkan.

  • Ulat grayak (Spodoptera sp)

Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala yang ditimbulkan adalah rusaknya daun dan buah cabai akibat gigitan ulat ini. Pencegahannya bias diaplikasikan insektisida seperti Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3 G, Fenval 200 EC dengan dosis sesuai anjuran.

  • Trips

Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala serangan hama ini adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Bias pencegahan diterapkan insektisida sebagai Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3 G, Fenval 200 EC dengan dosis yang dianjurkan.

  • Belalang

Bagian yang diserang adalah tunas muda dan batang. Pencegahan bias dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan secara manual atau dengnan memasang perangkap disekitar tanaman. Pengendalian dilakukan dengan insektisida Orthene, Diazinon, Malathion dengan dosis sesuai anjuran.

  • Lalat buah (Bactrocera dorsalis)

Adalah musuh utama dalam budidaya cabai. Lalat buah menyuntikkan telur mereka dalam serangan dengan cabai, telur ini berkembang dan menjadi larva dalam buah yang menggerogoti dari dalam yang menyebabkan busuk buah dan rontok. Pencegahan dilakukan dengan menetapkan perangkap dengan bahan aktif metil eugenol. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan insektisida sebagai Buldok 25 EC, Curracon 500 EC, Decis 2,5 EC dengan dosis yang dianjurkan.

Penyakit

  • Bercak daun

Disebabkan oleh jamur Cercospora sp yang menyerang daun, batang dan tangkai buah. Gejala serangan muncul bercak kecil bulat dengan diameter 0,5 cm. Penyakit ini biasanya menyebabkan daun, buah dan batang layu dan rontok. Pengendalian aplikasi fungisida Anvil 50 SC, Alto 100 SL, Baycor 25 WP, WP 75 Daconil, Antracol 70 WP dengan dosis yang dianjurkan.

  • Layu Fusarium

Disebabkan oleh jamur Fusarium oxisporum, menyerang daun cabai. Gejala yang disebabkan layu daun yang lebih rendah dan menyebar ke seluruh daun. Banyak tanaman cabai diserang tumbuh di dataran tinggi yang terlalu lembab. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan fungisida Saco P atau Benlate dengan dosis yang dianjurkan.

  • Patek atau antraknosa

Disebabkan oleh jamur. Gejala timbul jamur merah muda atau bulat hitam buah muda dan buah yang matang yang sudah hampir busuk buah yang menyebabkan, kering dan akhirnya rontok. Pencegahan dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan memelihara lahan sanitasi. Buah diserang harus dihancurkan agar tidak menular. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi Ridomil MZ, Previcur-N, Provit, Daconil, Antracol dengan dosis yang dianjurkan.

  • Hawar

Disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, adalah munculnya gejala yang disebabkan bintik-bintik hitam seperti cacar pada daun dan buah. Penyakit ini menyebabkan buah dan daun kering yang terkena menjadi era dank yang akhirnya membusuk. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan meningkatkan tanggul dan menjaga sanitasi. Pengendalian dilakukan dengan penerapan fungisida seperti Previcur-N, Cucapit, Dipolatan AF, Dithane M-45 dengan dosis yang dianjurkan.

  • Layu bakteri

Disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum dengan gejala seperti daun layu panas, batang dan cabang dari waktu ke waktu dan tanaman akan mati.Pencegahan tertular penyakit ini adalah kerusakan tanaman yang terserang, rotasi tanaman dilahan. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi bakterisida seperti Agrept 20 WP atau Agrimycin 15 / 1.5 WP dengan dosis yang dianjurkan.

Pupuk untuk Tanaman Caeb Usia 1 sampai 30 Hari

Usia cabai selang dari 1 sampai 30 hari adalah kondisi yang sangat rentang dimana akar tanaman dan daya hidupnya masih sangat kurang. Pemberian pupuk kimia tentu saja dapat mengganggu pertumbuhan karena tidak sesuai dengan nutrisi alami yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang sesuai dengan tanaman cabai pada usia 1 sampai 30 hari adalah pupuk organik baik kompos maupun pupuk kandang.  

 

Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan bahan kotoran ayam kering, sebaiknya kotoran ayam potong yang sudah dijemur dan dikurangi kadar kelembabannya. Perbandingan yang paling baik adalah 1 banding 3 yakni 3 bagian tanah dan 1 bagian kotoran ayam. Pupuk ini kemudian dicampurkan pada tanah sekitar tanaman cabai pada bagian atas Polybag. Perbandingan jangan lebih dari dari 3:1 karena kotoran ayam mengandung ammonia yang bersifat asam dan pada keadaan tertentu dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk.

Saran yang paling penting untuk tanaman cabai usia kurang dari 30 hari sangat pantang untuk mendapatkan pupuk kimia seperti Urea, TSP, dan KCl terutama tanaman yang baru di semai. pH dari pupuk tidak cocok dengan kecambah tanaman cabai sehingga kemungkinan tanaman layu dan mati sangat besar. Pupuk anorganik setidaknya hanya ditujukan pada tanaman cabai usia lebih dari satu bulan atau akar-akarnya sudah tahan banting terhadap perubahan suhu dan pH.

 

Setelah proses perawatan secara alami dengan pupuk Organik pada usia awal tanam tanaman, maka tanaman cabai sudah siap mendapatkan ransangan dari pupuk anorganik agar cepet berbuah dan memiliki buah besar. Pupuk tidak lain berasal dari pupuk berbahan kimia seperti Uream Larutan Phonska cair, NPK dan pupuk TSP. Namun pemberian pupuk kandang dan Organik tidak boleh dihentikan karena kondisi tanah akan terganggu dengan pupuk Kimia. Pupuk organik akan digunakna kembali untuk menggemburkan tanah.

 

Pupuk Cabe untuk tanaman jelang berbuah

Pada saat tanaman cabe memasuki waktu untuk berbuah. Pemberian pupuk kimia harus dihentikan terutama pada masa berbunga dan penyerbukan namun pemberian pupuk masih tetap dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair dan juga larutan pupuk phonska cair. Pemberian pupuk kandang berupa tai ayam kering juga dapat dilakukan dengan cara menggali tanah di area sekitar cabai. Tujuan ada dua yakni memberikan unsur hara dan juga melancarkan sirkulasi udara di dalam tanah.

Adapun pupuk kimia yang dapat diberikan pada tanaman cabe adalah berikut ini:

  • Pupuk Urea, KCL, SP-36, dan NPK Mutiara

Ini merupakan pupuk anorganik yang banyak dijual di pasaran. Pupuk urea, KCL, SP-36 banyak digunakan petani karena mengandung unsur N, P, dan K yang cukup tinggi. Pupuk anorganik diberikan pada tanaman yang sudah dipindahkan di lahan bedengan bermulsa.

  • Pupuk larutan Phonska cair

Pemberian pupuk ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun, meransang pertumbuhan bunga dan buah cabe agar berbuah lebat.

Jenus pupuk yang biasa digunakan untuk pupuk dasar ini menggunakan pupuk kandang kotoran ayam petelur karena mengandung N yang tinggi.

Teknik pengaplikasian dengan cara disebar dan diberi kapur dolomite secara merata di atas bedengan. Pemupukan kimia diberikan setelah diberi pupuk kandang dan dolomite, pupuk kimia yang diberikan.

Cabai merah yang dibudidayakan di daerah dataran rendah dapat dipanen pada umur 60-90 hari setelah dipindahkan ke ladang atau 120-130 hari setelah perkecambahan, tergantung varietasnya. Di daerah dataran tinggi, waktu panen cabai merah akan lebih lama 15-20 hari dibandingkan dengan yang ditanam di daerah dataran rendah.

Pemanenan cabai merah bukanlah peristiwa satu kali tetapi dilakukan beberapa kali sampai semua buah dipanen. Di daerah dataran rendah, interval antara panen adalah 2-3 hari, sedangkan di daerah dataran tinggi, adalah 6-10 hari. Masa panen berlangsung 1-2 bulan setelah panen pertama, memungkinkan untuk beberapa panen, biasanya sekitar 15-17 kali jika tanaman dirawat dengan baik. Tanaman cabai merah ini biasanya melalui masa istirahat 7-14 hari sebelum mekar kembali. Namun, pembungaan kedua biasanya menghasilkan cabai berukuran lebih kecil, sehingga hasil panen berkurang. Hasil buah tertinggi umumnya terjadi dari panen keempat hingga ketujuh.

Proses panen cabai merah harus dilakukan dengan benar untuk menghindari kerusakan atau cedera pada cabai akibat penanganan yang tidak tepat. Panen cabai merah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kualitasnya. 

Berikut langkah-langkah yang tepat dan benar untuk memanen cabai merah:

  1. Pemanenan cabai merah dilakukan secara manual menggunakan tangan.
  2. Pilih cabai merah matang dengan karakteristik seperti warna merah, kekencangan sedang, dan panjang maksimum.
  3. Panen harus dilakukan dengan hati-hati. Penanganan yang kasar saat panen dapat merusak kualitas cabai merah, sehingga mengakibatkan penurunan harga jualnya. Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan batang dan penurunan buah prematur.
  4. Cabai merah harus dipanen di pagi hari ketika cuaca cerah untuk menghindari penurunan kualitas. Panen dalam kondisi hujan meningkatkan kadar air, yang dapat menyebabkan pembusukan buah yang cepat.
  5. Jika ada buah yang sakit ditemukan selama panen, seperti serangan lalat buah, mereka harus dikumpulkan dan dipisahkan. Setelah semua buah yang terkena dampak dikumpulkan, mereka harus dihancurkan dengan cara dibakar. Pemusnahan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit ke buah-buahan sehat.
  6. Setelah panen, masukkan buah-buahan ke dalam keranjang bambu yang dilapisi koran untuk mencegah cabai merah berserakan. Menggunakan keranjang bambu membantu mengurangi kerusakan mekanis pada buah-buahan.
Scroll to Top